Ketua DPD Organisasi Angkatan Darat (Organda) Bali I Ketut Edi Dharma Putra menyebut mulai ada peningkatan pemesanan tiket angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) untuk masa libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Di Denpasar, Selasa, dikatakan bahwa kenaikan penumpang yang sudah memesan tiket mencapai 20 persen, di mana pada hari biasa keterisiannya sekitar 50 persen, sementara catatan untuk Nataru lebih dari 70 persen.

“Di dalam Organda Bali AKAP ada 12 perusahaan otobus dengan 164 unit bus, AKDP 369 unit, taksi 3.072 unit, angkutan pariwisata 652 unit, dan angkutan sewa khusus 12.625 unit. AKAP saat Nataru lebih dari 70 persen keterisiannya,” kata Edi.

Dilihat dari pemesanan tiket, peningkatan penumpang ke luar dan masuk Bali akan dimulai dari 16 Desember 2023, atau saat liburan sekolah dimulai hingga awal Januari.

Meski tak sepadat saat momentum libur lebaran, Organda Bali mencatat tren positif bagi pengusaha otobus terus meningkat saat Nataru, terutama setelah pandemi COVID-19.

Hal ini lantaran wisatawan domestik mulai mempertimbangkan harga tiket pesawat yang tinggi, dan munculnya bus-bus dengan jenis sleeper dan eksekutif yang memberi kenyamanan.

Baca juga: Organda Bali mulai lakukan ramp check untuk 245 bus mudik tahun 2023

“Peluang angkutan orang AKAP setelah pandemi COVID-19 mulai membaik, khususnya AKAP yang melayani bus jenis eksekutif, sultan, dan sleeper bus, sehingga menambah kenyamanan, faktor tarif juga berpengaruh pada minat penumpang sehingga beralih ke sleeper bus,” ujar Edi.

Adapun harga tiket rata-rata menggunakan bus dengan kursi biasa jika dicontohkan menggunakan rute Denpasar-Yogyakarta Rp380.000, sementara untuk fasilitas lebih unggul penumpang menambah biaya tak begitu tinggi yaitu menjadi sekitar Rp580.000 untuk sleeper bus dan Rp400.000 untuk eksekutif.

Peningkatan keterisian bus juga dirasakan oleh perusahaan otobus Juragan99 Trans, di mana seluruh tiket untuk sleeper bus mereka habis hingga 7 hari usai libur Nataru.

“Nataru Alhamdulilah sampai h+7 sudah penuh, merata bolak balik Denpasar-Malang, Malang-Denpasar dengan harga tiket Rp380.000 sampai Rp420.000 untuk sleeper bus,” kata Pemilik Juragan99 Trans Gilang Widya Pramana saat diwawancara terpisah.

Seperti Organda Bali, Gilang mengakui bahwa ide sleeper bus muncul berangkat dari keresahan pandemi COVID-19, di mana masyarakat membutuhkan angkutan dengan harga ekonomis namun fasilitas menjamin kebutuhan pribadi mereka.

Baca juga: Organda Bali: 10 persen perusahaan otobus beroperasi

Dalam peresmian kantor perwakilan milik J99 Corp di Jalan Mahendradatta Denpasar itu, Gilang mengatakan yang membuat bus kategori premium ini diincar masyarakat adalah fasilitas pendukung, seperti miliknya yang dilengkapi televisi, pengeras suara pribadi, pembersih udara, dispenser, masker, perlengkapan tidur seperti bantal dan selimut, makanan dan minuman, hingga smooking room.

Menurut dia, bus jenis sleeper merupakan alternatif baru ketika harga tiket pesawat melonjak atau masyarakat kurang nyaman dengan bus biasa, apalagi saat ini beberapa perusahaan otobus juga mulai mengeluarkan tipe serupa.

Melihat permintaan tinggi di momentum Nataru dan rata-rata keterisian harian 80 persen, Gilang bahkan berencana membuka bus pariwisata di Bali pada 2024 nanti.

“Kita akan studi kelayakan karena mimpi saya bus pariwisata Juragan99 Trans hadir di Bali, karena Bali destinasi wisata tertinggi, dan sekarang yang dibutuhkan bus medium dengan fasilitas premium apalagi ada wisatawan internasional,” ujarnya.

Menurut dia, dengan keterisian bus AKAP dan bus pariwisata yang terus membaik di Bali akan memberi banyak dampak bagi sekitar, seperti memberi alternatif bagi wisatawan domestik, mendatangkan banyak wisatawan ke Bali, hingga pembukaan lapangan kerja bagi warga Bali.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023