Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mengungkap data kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sepanjang Januari hingga Oktober 2023, dalam waktu 10 bulan tercatat sudah ada 4.388.698 kunjungan yang terlayani.
Kepala BPS Bali Endang Retno Sri Subiyandani, di Denpasar, Jumat, menyebut angka ini sudah mencapai 80 persen kondisi pada periode yang sama sebelum pandemi COVID-19 atau tahun 2019, bahkan kenaikannya mencapai 194,33 persen dibandingkan periode yang sama 2022.
“Jadi perkembangan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Januari-Oktober 2023 kita bisa lihat sebelum pandemi 2019 5.224.882 kemudian 2020 dan 2021 turun, kemudian 2022 mulai meningkat 1.491.073 kunjungan, dan di 2023 sudah mencapai 4.388.698 kunjungan,” kata dia lagi.
Jumlah 4,3 juta lebih itu merupakan 46,24 persen dari keseluruhan wisatawan asing yang datang ke Indonesia sejak Januari hingga Oktober 2023, di mana secara keseluruhan sudah terlayani 9.492.004 kunjungan ke Tanah Air.
Endang mengakui bahwa pemulihan kunjungan ke Bali belum pulih 100 persen, namun jarak tipis ini menandakan proses pemulihan terus membaik.
Pemprov Bali juga tahun ini menargetkan kunjungan wisman menembus 4,5 juta kunjungan hingga penghujung Desember, melihat angka kunjungan hingga Oktober ini, BPS Bali menilai bukan hal yang tidak mungkin target itu tercapai.
Jika ditarik berdasarkan kunjungan per bulan, pada Oktober saja kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 461.441 kunjungan, di mana sebagian besar dari mereka atau sebanyak 458.845 masuk dengan moda transportasi udara, dan 2.596 menggunakan moda transportasi laut.
BPS Bali menyadari jumlah ini menurun 9,23 persen dari bulan September, namun jika berbicara mengenai pariwisata Bali maka ada musim atau waktu yang menjadi tren kedatangan wisatawan.
“Waktu Desember itu akan selalu ramai, tapi kalau sekarang atau Oktober itu agak turun. Umumnya Juli dan Agustus tinggi-tingginya kunjungan, September Oktober turun, nanti November Desember naik lagi begitu trennya,” ujar Endang.
Khusus bulan Oktober terdapat lima negara dengan kunjungan tertinggi ke Pulau Dewata, dipimpin oleh Australia dengan 119.273 kunjungan, selanjutnya India dengan 35.488 kunjungan, Tiongkok 25.148 kunjungan, Prancis 23.036 kunjungan, dan Inggris 22.446 kunjungan.
“Kedatangan wisman asal Tiongkok turun paling dalam hingga 23,22 persen di mana September masih 32.755 kunjungan,” kata dia pula.
Baca juga: BPS Bali: Karangasem iringi kabupaten lain berstatus IPM tinggi
Baca juga: BPS Bali: Cabai jadi penyumbang inflasi tertinggi di November 2023
Baca juga: BPS catat cabai merah jadi komoditas utama penyumbang inflasi November
Baca juga: BPS: Perekonomian RI alami inflasi 0,38 persen pada November
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Kepala BPS Bali Endang Retno Sri Subiyandani, di Denpasar, Jumat, menyebut angka ini sudah mencapai 80 persen kondisi pada periode yang sama sebelum pandemi COVID-19 atau tahun 2019, bahkan kenaikannya mencapai 194,33 persen dibandingkan periode yang sama 2022.
“Jadi perkembangan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Januari-Oktober 2023 kita bisa lihat sebelum pandemi 2019 5.224.882 kemudian 2020 dan 2021 turun, kemudian 2022 mulai meningkat 1.491.073 kunjungan, dan di 2023 sudah mencapai 4.388.698 kunjungan,” kata dia lagi.
Jumlah 4,3 juta lebih itu merupakan 46,24 persen dari keseluruhan wisatawan asing yang datang ke Indonesia sejak Januari hingga Oktober 2023, di mana secara keseluruhan sudah terlayani 9.492.004 kunjungan ke Tanah Air.
Endang mengakui bahwa pemulihan kunjungan ke Bali belum pulih 100 persen, namun jarak tipis ini menandakan proses pemulihan terus membaik.
Pemprov Bali juga tahun ini menargetkan kunjungan wisman menembus 4,5 juta kunjungan hingga penghujung Desember, melihat angka kunjungan hingga Oktober ini, BPS Bali menilai bukan hal yang tidak mungkin target itu tercapai.
Jika ditarik berdasarkan kunjungan per bulan, pada Oktober saja kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 461.441 kunjungan, di mana sebagian besar dari mereka atau sebanyak 458.845 masuk dengan moda transportasi udara, dan 2.596 menggunakan moda transportasi laut.
BPS Bali menyadari jumlah ini menurun 9,23 persen dari bulan September, namun jika berbicara mengenai pariwisata Bali maka ada musim atau waktu yang menjadi tren kedatangan wisatawan.
“Waktu Desember itu akan selalu ramai, tapi kalau sekarang atau Oktober itu agak turun. Umumnya Juli dan Agustus tinggi-tingginya kunjungan, September Oktober turun, nanti November Desember naik lagi begitu trennya,” ujar Endang.
Khusus bulan Oktober terdapat lima negara dengan kunjungan tertinggi ke Pulau Dewata, dipimpin oleh Australia dengan 119.273 kunjungan, selanjutnya India dengan 35.488 kunjungan, Tiongkok 25.148 kunjungan, Prancis 23.036 kunjungan, dan Inggris 22.446 kunjungan.
“Kedatangan wisman asal Tiongkok turun paling dalam hingga 23,22 persen di mana September masih 32.755 kunjungan,” kata dia pula.
Baca juga: BPS Bali: Karangasem iringi kabupaten lain berstatus IPM tinggi
Baca juga: BPS Bali: Cabai jadi penyumbang inflasi tertinggi di November 2023
Baca juga: BPS catat cabai merah jadi komoditas utama penyumbang inflasi November
Baca juga: BPS: Perekonomian RI alami inflasi 0,38 persen pada November
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023