Komisi Pemilihan Umum (KPU) Denpasar, Bali, melakukan komunikasi dengan dinas kesehatan setempat untuk membantu dalam pemeriksaan kesehatan calon Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024.

“Kami mohon kerja sama dengan Dinkes Denpasar apakah bisa memfasilitasi calon KPPS ini untuk bisa melakukan pengecekan kesehatan di titik-titik tertentu yang dekat dengan banjar atau desa kelurahannya,” kata Ketua KPU Denpasar Dewa Ayu Sekar Anggaraeni di Denpasar, Kamis.

Dalam kegiatan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan di kecamatan, kelurahan, hingga desa itu ia menyampaikan bahwa aspek kesehatan menjadi salah satu syarat KPPS yang akan berjaga di tempat pemungutan suara pada 14 Februari 2024 nanti.

Rekrutmen pendaftaran bagi mereka akan dimulai pada 11 Desember 2023, sehingga semua unsur lembaga yang penting digandeng harus dipersiapkan seperti dinas kesehatan.

Adapun syarat menjadi KPPS di Denpasar adalah WNI berusia 17-55 tahun, setia terhadap Pancasila, bisa membaca menulis dan berhitung, memiliki ijazah SMA atau sederajat, bebas narkoba, tidak terdaftar sebagai anggota partai politik, serta terpenting sehat jasmani dan rohani.

KPU Denpasar sendiri membutuhkan tujuh orang anggota KPPS dalam satu TPS, artinya mereka membutuhkan 13.209 petugas, belum lagi ditambah petugas ketertiban yang harus dipastikan kesehatannya.

Baca juga: KPU fasilitasi capres/cawapres untuk dialog dengan Bappenas

“Jumlah KPPS itu tujuh orang di masing-masing TPS jadi dikalikan 1.887 TPS, kemudian dua petugas ketertiban, kalau ditotal hampir 17 ribu se Kota Denpasar,” ujarnya.

Lebih lanjut, selain peran dinas kesehatan sebelum badan adhoc bekerja, penyelenggara juga mengaku membutuhkan bantuan saat hari pencoblosan, sehingga ada dua poin dalam kerja sama mereka.

“Selain untuk persyaratan pendaftaran KPPS, kerja sama itu juga kami mohonkan untuk di hari pemungutan suara, seandainya ada KPPS atau petugas yang sakit mungkin dinas kesehatan bisa menyediakan titik-titik atau membuka pos pelayanan terdekat,” kata Ketua KPU Denpasar.

Jika berkaca dari pemilu terdahulu, petugas yang bekerja saat hari pencoblosan memerlukan energi ekstra, mengingat mereka sudah melakukan tugasnya sejak pagi, menjalankan proses pencoblosan, penghitungan suara, hingga rekapitulasi dan proses administrasi yang membutuhkan banyak tenaga.

Baca juga: KPU pasang tiga jenis baliho kampanye di Denpasar Barat

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023