Wali Kota Denpasar, Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara menjenguk seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar yang menjadi korban penganiayaan sekelompok orang tak dikenal.
"Korban sudah tidak pusing lagi, sudah di-scan kepalanya normal dan sudah bisa makan. Tetapi masih perlu pemulihan dan masih perlu penanganan supaya luka jahitan di pelipis tidak infeksi," kata Jaya Negara di Denpasar, Selasa.
Korban atas nama Ketut Giri Asta ini dirawat di RSUD Wangaya, Denpasar. Ia sebelumnya menjadi korban penganiayaan oleh orang tidak dikenal yang mendatangi Kantor Satpol PP Kota Denpasar, pada Minggu (26/11) dini hari pukul 04.30 Wita.
Selain Giri Asta, akibat penyerangan tersebut lima rekannya yang lain di Satpol PP Denpasar juga mengalami luka-luka dan 33 perempuan yang diduga pekerja seks komersial (PSK) yang saat itu sedang diamankan di Satpol PP Denpasar berhasil kabur.
Baca juga: Dua oknum TNI ditangkap diduga ikut serang kantor Satpol PP
Dengan menjenguk korban ia ingin memastikan bahwa korban telah mendapat penanganan optimal sehingga secepat mungkin dapat kembali pulang dan sehat seperti sediakala.
"Semua pelayanan kesehatan ditanggung oleh RSUD Wangaya. Selain itu juga diperjuangkan santunan BPJS Ketenagakerjaan dan koperasi Korpri juga memberikan bantuan uang," ujarnya.
Terkait kelanjutan kasus penyerangan, Jaya Negara menyerahkan sepenuhnya kepada aparat TNI-Polri. Pihaknya juga akan kembali menggelar pendataan penduduk dan sidak gabungan guna menghindari adanya gangguan ketertiban umum.
Sementara, itu Kepala Satpol PP Kota Denpasar AA Ngurah Bawa Nendra mengatakan dari enam orang yang menjadi korban penganiayaan, satu orang yang masih dirawat inap yakni atas nama Giri Asta.
"Satu orang dirawat inap, kondisinya saat ini sudah membaik, semoga bisa segera pulang," ujar Bawa Nendra.
Baca juga: Satpol PP Bali: Usut tuntas penyerangan anggota Satpol PP Denpasar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Korban sudah tidak pusing lagi, sudah di-scan kepalanya normal dan sudah bisa makan. Tetapi masih perlu pemulihan dan masih perlu penanganan supaya luka jahitan di pelipis tidak infeksi," kata Jaya Negara di Denpasar, Selasa.
Korban atas nama Ketut Giri Asta ini dirawat di RSUD Wangaya, Denpasar. Ia sebelumnya menjadi korban penganiayaan oleh orang tidak dikenal yang mendatangi Kantor Satpol PP Kota Denpasar, pada Minggu (26/11) dini hari pukul 04.30 Wita.
Selain Giri Asta, akibat penyerangan tersebut lima rekannya yang lain di Satpol PP Denpasar juga mengalami luka-luka dan 33 perempuan yang diduga pekerja seks komersial (PSK) yang saat itu sedang diamankan di Satpol PP Denpasar berhasil kabur.
Baca juga: Dua oknum TNI ditangkap diduga ikut serang kantor Satpol PP
Dengan menjenguk korban ia ingin memastikan bahwa korban telah mendapat penanganan optimal sehingga secepat mungkin dapat kembali pulang dan sehat seperti sediakala.
"Semua pelayanan kesehatan ditanggung oleh RSUD Wangaya. Selain itu juga diperjuangkan santunan BPJS Ketenagakerjaan dan koperasi Korpri juga memberikan bantuan uang," ujarnya.
Terkait kelanjutan kasus penyerangan, Jaya Negara menyerahkan sepenuhnya kepada aparat TNI-Polri. Pihaknya juga akan kembali menggelar pendataan penduduk dan sidak gabungan guna menghindari adanya gangguan ketertiban umum.
Sementara, itu Kepala Satpol PP Kota Denpasar AA Ngurah Bawa Nendra mengatakan dari enam orang yang menjadi korban penganiayaan, satu orang yang masih dirawat inap yakni atas nama Giri Asta.
"Satu orang dirawat inap, kondisinya saat ini sudah membaik, semoga bisa segera pulang," ujar Bawa Nendra.
Baca juga: Satpol PP Bali: Usut tuntas penyerangan anggota Satpol PP Denpasar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023