Denpasar (Antara Bali) - Seorang remaja Satrija Rajna Essa (15) dari Bandung, Jawa Barat, yang sebelumnya dikabarkan menghilang setelah pergi tanpa pamit kepada orang tuanya, akhirnya ditemukan di Denpasar, Senin (14/1) malam.
"Alhamdulilah yang terpenting anak saya sudah bisa pulang dengan selamat. Terima kasih untuk semuanya dan para wartawan yang telah membantu kami," kata Didit Ermanto, ayah Satrija saat ditemui di Mapolda Bali, di Denpasar, Selasa.
Pelajar kelas satu di SMAN 1 Bandung itu sebelumnya ditemukan oleh Dewa Mertayasa, seorang pegawai Kantor Pos Denpasar yang juga merupakan teman dekat ayah remaja itu.
Melalui pesan singkat kepada sang anak, Didit yang juga seorang wartawan Sinar Harapan Bandung itu mengabarkan kepada anaknya agar menghubungi Dewa Mertayasa.
Sebelumnya, Satrija pergi tanpa pamit kepada orang tuanya pada Sabtu (12/1) ke Bali dengan menumpang bus. Meski sesekali memberi kabar melalui pesan singkat, namun kedua orang tuanya tetap panik karena telepon selulernya lebih sering dalam keadaan mati saat dihubungi.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Polisi Hariadi mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari kepolisian di Bandung. "Saya sebelumnya telah dihubungi pihak kepolisian di Bandung. Tidak ada indikasi pelanggaran hukum," katanya. (DWA/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Alhamdulilah yang terpenting anak saya sudah bisa pulang dengan selamat. Terima kasih untuk semuanya dan para wartawan yang telah membantu kami," kata Didit Ermanto, ayah Satrija saat ditemui di Mapolda Bali, di Denpasar, Selasa.
Pelajar kelas satu di SMAN 1 Bandung itu sebelumnya ditemukan oleh Dewa Mertayasa, seorang pegawai Kantor Pos Denpasar yang juga merupakan teman dekat ayah remaja itu.
Melalui pesan singkat kepada sang anak, Didit yang juga seorang wartawan Sinar Harapan Bandung itu mengabarkan kepada anaknya agar menghubungi Dewa Mertayasa.
Sebelumnya, Satrija pergi tanpa pamit kepada orang tuanya pada Sabtu (12/1) ke Bali dengan menumpang bus. Meski sesekali memberi kabar melalui pesan singkat, namun kedua orang tuanya tetap panik karena telepon selulernya lebih sering dalam keadaan mati saat dihubungi.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Polisi Hariadi mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari kepolisian di Bandung. "Saya sebelumnya telah dihubungi pihak kepolisian di Bandung. Tidak ada indikasi pelanggaran hukum," katanya. (DWA/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013