Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya memberi klarifikasi soal penurunan atribut PDI Perjuangan berupa baliho calon presiden-calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan bendera partai di lokasi kunjungan kerja Presiden Jokowi di Kabupaten Gianyar.
Dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Selasa, Pj Gubernur Bali mengatakan video dan kabar tidak jelas mengenai pencabutan atribut partai politik kurang sesuai dengan fakta.
Di sepanjang jalan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi dari Denpasar hingga Gianyar tepatnya tiga titik kunjungan yaitu SMKN 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan, banyak terpasang baliho dan bendera berunsur politik tidak hanya milik PDI Perjuangan.
“Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi tersebut berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan, alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali. Jadi dapat saya tegaskan di sini tidak ada maksud lain kecuali kegiatan dapat berjalan dengan nyaman,” katanya.
Begitu juga dengan kehadiran TNI dan Polri di beberapa tayangan video penurunan baliho, itu dikatakan sudah sesuai standar operasional pengamanan RI 1.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi juga menyatakan bahwa tak ada keberpihakan saat menurunkan atribut politik, sejak pukul 8.30 Wita mendapat arahan dari Pj Gubernur Bali ia dan jajarannya langsung menurunkan seluruhnya, namun dari pantauan lapangan memang baliho dan bendera PDI Perjuangan mendominasi dan terpasang dengan jarak hampir tiap satu meter.
Rai mengatakan penurunan tersebut termasuk untuk baliho berisi gambar Kaesang Pangarep putra bungsu Jokowi yang tergabung dalam Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dimana balihonya terlihat berada di sekitar kawasan Renon, Denpasar, lokasi santap siang Jokowi.
“Itu untuk membangun suasana netral sebenarnya. Menurut saya benar juga agar tidak terkesan memihak-mihak salah satu, termasuk beberapa titik di Renon, ada (baliho) Kaesang kan kita cabuti juga, termasuk baliho yang ada gambarnya Pak Jokowi pun di baliho PSI kita cabuti tidak masalah itu, perintahnya begitu kita lakukan sesuai dengan apa yang disampaikan ke kita,” kata pejabat Pemprov Bali itu.
Baca juga: Presiden Jokowi ngobrol politik hingga LRT bersama tokoh Bali
Baca juga: Presiden Jokowi: Indonesia punya 4.400 sungai untuk pembangkit listrik
Baca juga: Satpol PP cabut atribut PDI Perjuangan di sepanjang lokasi kunjungan Jokowi di Gianyar
Baca juga: Presiden Joko Widodo bagikan uang modal usaha ke pedagang Pasar Bulan di Bali
Baca juga: Presiden Joko Widodo siapkan tiga langkah antisipasi ekonomi di tahun politik
Baca juga: Presiden Jokowi sebut berikutnya Wapres Ma'ruf Amin yang undang kandidat cawapres
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Selasa, Pj Gubernur Bali mengatakan video dan kabar tidak jelas mengenai pencabutan atribut partai politik kurang sesuai dengan fakta.
Di sepanjang jalan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi dari Denpasar hingga Gianyar tepatnya tiga titik kunjungan yaitu SMKN 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan, banyak terpasang baliho dan bendera berunsur politik tidak hanya milik PDI Perjuangan.
“Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi tersebut berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan, alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali. Jadi dapat saya tegaskan di sini tidak ada maksud lain kecuali kegiatan dapat berjalan dengan nyaman,” katanya.
Begitu juga dengan kehadiran TNI dan Polri di beberapa tayangan video penurunan baliho, itu dikatakan sudah sesuai standar operasional pengamanan RI 1.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi juga menyatakan bahwa tak ada keberpihakan saat menurunkan atribut politik, sejak pukul 8.30 Wita mendapat arahan dari Pj Gubernur Bali ia dan jajarannya langsung menurunkan seluruhnya, namun dari pantauan lapangan memang baliho dan bendera PDI Perjuangan mendominasi dan terpasang dengan jarak hampir tiap satu meter.
Rai mengatakan penurunan tersebut termasuk untuk baliho berisi gambar Kaesang Pangarep putra bungsu Jokowi yang tergabung dalam Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dimana balihonya terlihat berada di sekitar kawasan Renon, Denpasar, lokasi santap siang Jokowi.
“Itu untuk membangun suasana netral sebenarnya. Menurut saya benar juga agar tidak terkesan memihak-mihak salah satu, termasuk beberapa titik di Renon, ada (baliho) Kaesang kan kita cabuti juga, termasuk baliho yang ada gambarnya Pak Jokowi pun di baliho PSI kita cabuti tidak masalah itu, perintahnya begitu kita lakukan sesuai dengan apa yang disampaikan ke kita,” kata pejabat Pemprov Bali itu.
Baca juga: Presiden Jokowi ngobrol politik hingga LRT bersama tokoh Bali
Baca juga: Presiden Jokowi: Indonesia punya 4.400 sungai untuk pembangkit listrik
Baca juga: Satpol PP cabut atribut PDI Perjuangan di sepanjang lokasi kunjungan Jokowi di Gianyar
Baca juga: Presiden Joko Widodo bagikan uang modal usaha ke pedagang Pasar Bulan di Bali
Baca juga: Presiden Joko Widodo siapkan tiga langkah antisipasi ekonomi di tahun politik
Baca juga: Presiden Jokowi sebut berikutnya Wapres Ma'ruf Amin yang undang kandidat cawapres
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023