Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun meyakini target kedatangan 4,5 juta wisatawan mancanegara tahun ini dapat tercapai meskipun saat ini Pulau Dewata sedang dalam status siaga darurat kekeringan.
“Kalau sampai dengan September kemarin sudah mencapai 3,8 juta wisman, untuk target tahun ini 4,5 juta, karena rata-rata per bulan 520 ribu kunjungan, jadi Astungkara lah optimistis 4,5 juta lebih,” kata dia saat ditemui usai Sidang Paripurna DPRD Bali di Denpasar, Rabu.
Kondisi siaga darurat kekeringan disertai dengan sejumlah kebakaran lahan di Pulau Dewata dinilai tak membawa pengaruh terhadap kedatangan wisman sejauh ini, namun untuk jangka panjang diharapkan tak berdampak karena Bali sangat bergantung dengan sektor pariwisata.
Adapun upaya yang hingga saat ini dilakukan Dispar Bali adalah dengan mengerahkan asosiasi pariwisata dalam sosialisasi kondisi di Bali, seperti PHRI melalui petugas hotelnya dan pemandu wisata melalui asosiasi pemandu.
Baca juga: Dispar Bali: Cukup 23 detik wisman bayar pungutan di Bandara Ngurah Rai
“Kalau masalah kekeringan kan sekarang hampir sebagian wilayah kena, jadi kita menginformasikan kepada wisatawan titik-titik mana yang kita perlu dihindari karena memang cuacanya agak ekstrem panasnya,” ujar Tjok Bagus.
Selain kepada wisatawan, Tjok Bagus juga meminta masyarakat lokal menyadari kondisi saat ini apalagi Pemprov Bali sudah mengumumkan edaran status siaga darurat kekeringan, sehingga diimbau tidak membuang puntung rokok sembarangan atau tindakan berpotensi menimbulkan kebakaran lainnya.
Dispar Bali tak ingin menganggap kondisi kekeringan ini hal yang sederhana, apalagi fenomena panas terik di akhir tahun ini dinilai baru, biasanya bulan Oktober hingga Desember menjadi musim ramai wisatawan ke Bali dibarengi dengan cuaca hujan.
“Untuk itu kalau wisatawan kita berharap melihat informasi (kondisi di tiap objek wisata) baik itu dari pemandunya atau pun dari media-media yang ada,” ujar Tjok Bagus.
Baca juga: Dispar Bali: Tak ada penurunan wisman usai pencabutan bebas visa
Di luar kondisi siaga darurat kekeringan, Pemprov Bali terus berupaya mendatangkan wisman dan memberikan pelayanan nyaman, salah satunya pemerintah yang hendak menghadirkan sosok Satpol PP Pariwisata.
Tjok Bagus menilai ini sangat membantu dalam memberi pelayanan optimal bagi wisatawan juga meminimalisir tindakan melanggar oleh wisatawan, dan menjadi pemberi informasi yang baik di lapangan.
Dispar Bali akan turut membantu Satpol PP Pariwisata dalam hal pembekalan, baik materi maupun objek-objek wisata yang tepat dijadikan fokus, seperti contohnya Kabupaten Badung sebagai percontohan, diikuti Denpasar lalu Gianyar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
“Kalau sampai dengan September kemarin sudah mencapai 3,8 juta wisman, untuk target tahun ini 4,5 juta, karena rata-rata per bulan 520 ribu kunjungan, jadi Astungkara lah optimistis 4,5 juta lebih,” kata dia saat ditemui usai Sidang Paripurna DPRD Bali di Denpasar, Rabu.
Kondisi siaga darurat kekeringan disertai dengan sejumlah kebakaran lahan di Pulau Dewata dinilai tak membawa pengaruh terhadap kedatangan wisman sejauh ini, namun untuk jangka panjang diharapkan tak berdampak karena Bali sangat bergantung dengan sektor pariwisata.
Adapun upaya yang hingga saat ini dilakukan Dispar Bali adalah dengan mengerahkan asosiasi pariwisata dalam sosialisasi kondisi di Bali, seperti PHRI melalui petugas hotelnya dan pemandu wisata melalui asosiasi pemandu.
Baca juga: Dispar Bali: Cukup 23 detik wisman bayar pungutan di Bandara Ngurah Rai
“Kalau masalah kekeringan kan sekarang hampir sebagian wilayah kena, jadi kita menginformasikan kepada wisatawan titik-titik mana yang kita perlu dihindari karena memang cuacanya agak ekstrem panasnya,” ujar Tjok Bagus.
Selain kepada wisatawan, Tjok Bagus juga meminta masyarakat lokal menyadari kondisi saat ini apalagi Pemprov Bali sudah mengumumkan edaran status siaga darurat kekeringan, sehingga diimbau tidak membuang puntung rokok sembarangan atau tindakan berpotensi menimbulkan kebakaran lainnya.
Dispar Bali tak ingin menganggap kondisi kekeringan ini hal yang sederhana, apalagi fenomena panas terik di akhir tahun ini dinilai baru, biasanya bulan Oktober hingga Desember menjadi musim ramai wisatawan ke Bali dibarengi dengan cuaca hujan.
“Untuk itu kalau wisatawan kita berharap melihat informasi (kondisi di tiap objek wisata) baik itu dari pemandunya atau pun dari media-media yang ada,” ujar Tjok Bagus.
Baca juga: Dispar Bali: Tak ada penurunan wisman usai pencabutan bebas visa
Di luar kondisi siaga darurat kekeringan, Pemprov Bali terus berupaya mendatangkan wisman dan memberikan pelayanan nyaman, salah satunya pemerintah yang hendak menghadirkan sosok Satpol PP Pariwisata.
Tjok Bagus menilai ini sangat membantu dalam memberi pelayanan optimal bagi wisatawan juga meminimalisir tindakan melanggar oleh wisatawan, dan menjadi pemberi informasi yang baik di lapangan.
Dispar Bali akan turut membantu Satpol PP Pariwisata dalam hal pembekalan, baik materi maupun objek-objek wisata yang tepat dijadikan fokus, seperti contohnya Kabupaten Badung sebagai percontohan, diikuti Denpasar lalu Gianyar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023