Denpasar  (Antara Bali) - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat akan merekomendasikan Bali sebagai tempat studi banding penanganan kanker serviks bagi daerah-daerah lain di Tanah Air karena dinilai telah berhasil menjalankan berbagai program antisipasi.

"Kami rasa Bali telah melakukan berbagai terobosan dalam upaya pencegahan kanker serviks meskipun belum mendapatkan sosialiasi. Sinergisitas pemerintah, YKI, dan swasta telah berjalan dengan baik," kata Ketua Bidang Pendidikan dan Penyuluhan YKI Pusat dr Yurni Satria, di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, di Bali juga sudah ada program paripurna terpadu dalam upaya pencegahan kanker serviks, termasuk mencanangkan Bali bebas kanker serviks 2018-2025.

"Apa yang sudah dilakukan di Bali ini dapat dijadikan contoh yang sejalan dengan kegiatan kami untuk memberdayakan cabang-cabang YKI supaya mandiri membantu pemerintah dalam penanganan kanker serviks," ujarnya.

Ia tidak memungkiri tantangan terbesar untuk pencegahan kanker serviks adalah memberikan pemahaman pada masyarakat agar peduli dan sadar melakukan deteksi dini.

"Masyarakat masih banyak yang malu dan takut untuk memeriksakan diri dan bahkan ada yang memandang tabu. Oleh karena itu, penyuluhan-penyuluhan menjadi sangat penting untuk memberi pehamaman khususnya pada kaum ibu-ibu," katanya.

Di sisi lain, upaya pencegahan kanker dapat dilakukan dengan membudayakan perilaku hidup sehat seperti tidak merokok, mengurangi makanan yang mengandung bahan kimia dan pengawet, membiasakan diri olahraga serta mengurangi risiko kegemukan.

Sementara itu, Wakil Ketua II YKI Bali Prof I Gede Putu Surya SpOG mengatakan strategi pencegahan kanker serviks di Bali dengan melibatkan 114 puskesmas, 40 spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG), 1.715 bidan, dan 1.715 perawat.

"Kami juga rutin melakukan penyuluhan terkait hal tersebut dan sudah menyasar sekitar 50 persen dari jumlah wanita usia subur di Bali. Sedangkan skrining IVA dengan capaian 12,56 persen," katanya.

Selain itu, YKI Bali juga telah melakukan program pap smear, krio terapi, rumah singgah atau perawatan paliatif, dan penjualan obat kemoterapi murah. YKI memprediksi jumlah wanita usia subur di Bali dari 2007-2012 sekitar 552.991 jiwa. (LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013