Denpasar (Antara Bali) - Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Denpasar mendapat kucuran dana rehabilitasi dari APBN tahun 2013 senilai Rp2,3 miliar.
"Bila tak ada halangan, awal tahun 2013 proses tender rehabilitasi tersebut sudah bisa dilaksanakan," kata Plt Kepala RPH Kota Denpasar drh Gede Nyoman Wira Tanaya, Senin.
Menurut dia, bangunan RPH di Pesanggaran di atas lahan seluas 1,3 hektare hampir 29 tahun tidak pernah direnovasi.
"RPH itu hibah dari perusahaan Bali Raya. Sejak dulu memang tidak pernah direnovasi. Selain fisik bangunannya banyak yang rusak, prasarananya juga sudah tidak memadai lagi," katanya.
Wira Tenaya mengatakan Dinas Peternakan Denpasar memang tidak memiliki anggaran untuk merenovasi. Sampai akhirnya ada kunjungan menteri dan melihat kondisinya secara langsung, akhirnya mereka menyarankan kami untuk mengajukan proposal," katanya.
"Kami hanya sebagai penerima proyek dan ikut terlibat dalam pengawasan. Namun kalau untuk pekerjaan utama tetap dikelola provinsi. Akan tetapi pihak provinsi tetap berkoordinasi dengan kami, karena yang tau kondisi di lapangan kan kami," ujarnya.
Wira Tenaya lebih lanjut mengatakan renovasi akan dilakukan secara menyeluruh, namun dikerjakan dengan bertahap.
Di RPH Pesanggaran sedikitnya ada 35 sampai 49 ekor sapi yang disemblih per malamnya. Begitu pun dengan pemotongan babi yang mencapai 100 ekor per malam. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Bila tak ada halangan, awal tahun 2013 proses tender rehabilitasi tersebut sudah bisa dilaksanakan," kata Plt Kepala RPH Kota Denpasar drh Gede Nyoman Wira Tanaya, Senin.
Menurut dia, bangunan RPH di Pesanggaran di atas lahan seluas 1,3 hektare hampir 29 tahun tidak pernah direnovasi.
"RPH itu hibah dari perusahaan Bali Raya. Sejak dulu memang tidak pernah direnovasi. Selain fisik bangunannya banyak yang rusak, prasarananya juga sudah tidak memadai lagi," katanya.
Wira Tenaya mengatakan Dinas Peternakan Denpasar memang tidak memiliki anggaran untuk merenovasi. Sampai akhirnya ada kunjungan menteri dan melihat kondisinya secara langsung, akhirnya mereka menyarankan kami untuk mengajukan proposal," katanya.
"Kami hanya sebagai penerima proyek dan ikut terlibat dalam pengawasan. Namun kalau untuk pekerjaan utama tetap dikelola provinsi. Akan tetapi pihak provinsi tetap berkoordinasi dengan kami, karena yang tau kondisi di lapangan kan kami," ujarnya.
Wira Tenaya lebih lanjut mengatakan renovasi akan dilakukan secara menyeluruh, namun dikerjakan dengan bertahap.
Di RPH Pesanggaran sedikitnya ada 35 sampai 49 ekor sapi yang disemblih per malamnya. Begitu pun dengan pemotongan babi yang mencapai 100 ekor per malam. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013