Manager Supply Chain dan pelayanan publik (SCPP) Perum Bulog Kanwil Bali Avrilia Purwandari menyebut permintaan terhadap beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) meningkat sejak beras jenis premium harganya melonjak.
“Sejak harga premium naik, permintaan akan beras SPHP meningkat, bulan Agustus kemarin (total) ada sekitar 881 ton beras SPHP (keluar),” kata dia kepada Antara di Denpasar, Rabu.
Dari catatan Bulog Bali pada bulan sebelumnya yaitu Juni dan Juli rata-rata permintaan beras SPHP fluktuatif dengan angka yang lebih kecil yaitu 400-500 ton per bulan.
Sementara harga beras premium sendiri mulai melonjak sejak pertengahan Agustus lalu, seperti di Pasar Badung, Denpasar, harga beras premium naik dari Rp13.500 per kilogram hari ini sudah berada di angka Rp14.500 per kilogram.
Melihat kondisi ini, mereka menargetkan dapat menggelontorkan beras cadangan pemerintah itu mencapai 3.000 ton hingga akhir tahun 2023.
Untuk stoknya sendiri, Avrilia memastikan jumlahnya cukup untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat Bali sampai akhir tahun yaitu 5.800 ton hingga saat ini.
Baca juga: Bulog distribusi 3.000 ton beras medium ke seluruh pasar tradisional di Bali
Di tengah gejolak harga beras yang melonjak perlahan, Bulog Bali mengakui bahwa harga beras SPHP turut naik sejak Jumat (1/9) lalu yaitu dari harga gudang Rp8.300 menjadi Rp9.950 per kilogram.
Di tingkat konsumen beras SPHP dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp10.900 per kilogram, dan harga ini naik karena Perum Bulog mengacu pada peraturan badan pangan nasional.
“Naik mengacu pada Perbadan (Peraturan Badan Pangan Nasional) Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras, serta Perbadan Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras,” ujar Avrilia.
Kenaikan harga yang belum dapat dipastikan keberlangsungannya ini disebut tak berpengaruh pada permintaan beras SPHP, sehingga Bulog Bali tetap berupaya menyebar beras medium tersebut ke seluruh pasar di kabupaten/kota sembari meyakinkan ke masyarakat agar menggunakan beras pemerintah ini.
“Di tengah-tengah gejolak harga beras saat ini di masyarakat, Bulog siap menyalurkan beras SPHP dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat di seluruh kabupaten/kota di provinsi Bali,” tutur Avrilia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
“Sejak harga premium naik, permintaan akan beras SPHP meningkat, bulan Agustus kemarin (total) ada sekitar 881 ton beras SPHP (keluar),” kata dia kepada Antara di Denpasar, Rabu.
Dari catatan Bulog Bali pada bulan sebelumnya yaitu Juni dan Juli rata-rata permintaan beras SPHP fluktuatif dengan angka yang lebih kecil yaitu 400-500 ton per bulan.
Sementara harga beras premium sendiri mulai melonjak sejak pertengahan Agustus lalu, seperti di Pasar Badung, Denpasar, harga beras premium naik dari Rp13.500 per kilogram hari ini sudah berada di angka Rp14.500 per kilogram.
Melihat kondisi ini, mereka menargetkan dapat menggelontorkan beras cadangan pemerintah itu mencapai 3.000 ton hingga akhir tahun 2023.
Untuk stoknya sendiri, Avrilia memastikan jumlahnya cukup untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat Bali sampai akhir tahun yaitu 5.800 ton hingga saat ini.
Baca juga: Bulog distribusi 3.000 ton beras medium ke seluruh pasar tradisional di Bali
Di tengah gejolak harga beras yang melonjak perlahan, Bulog Bali mengakui bahwa harga beras SPHP turut naik sejak Jumat (1/9) lalu yaitu dari harga gudang Rp8.300 menjadi Rp9.950 per kilogram.
Di tingkat konsumen beras SPHP dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp10.900 per kilogram, dan harga ini naik karena Perum Bulog mengacu pada peraturan badan pangan nasional.
“Naik mengacu pada Perbadan (Peraturan Badan Pangan Nasional) Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras, serta Perbadan Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras,” ujar Avrilia.
Kenaikan harga yang belum dapat dipastikan keberlangsungannya ini disebut tak berpengaruh pada permintaan beras SPHP, sehingga Bulog Bali tetap berupaya menyebar beras medium tersebut ke seluruh pasar di kabupaten/kota sembari meyakinkan ke masyarakat agar menggunakan beras pemerintah ini.
“Di tengah-tengah gejolak harga beras saat ini di masyarakat, Bulog siap menyalurkan beras SPHP dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat di seluruh kabupaten/kota di provinsi Bali,” tutur Avrilia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023