Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali sedang membuat Bali Kerthi Creative Center (BKCCBKCC) yaitu wadah untuk mengembangkan industri kreatif di Pulau Dewata.
Sekretaris Disperindag Bali I Nyoman Putra Astawa mengatakan BKCC merupakan proyek kolaborasi antar-perangkat daerah dan pemangku kepentingan eksternal yang akan bernaung di bawah UPTD Rumah Kreatif.
“Hadirnya BKCC di samping sebagai pusat pengembangan industri kreatif, juga regulasi perlindungan daya saing produk industri kreatif lokal serta media pemasaran produk industri kreatif lokal,” kata Astawa di Denpasar, Rabu.
Ia berharap kehadiran lembaga ini dapat meningkatkan capaian indikator kinerja Disperindag Bali dengan persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB dari 9 persen menjadi 10 persen.
Kemudian target persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB dari 6,04 persen menjadi 7 persen dan persentase nilai ekspor bersih dari 3 persen menjadi 4 persen.
Baca juga: Kelangkaan LPG 3 kg di Bali diduga terkait hari raya Galungan
Astawa menuturkan bahwa sektor industri kreatif merupakan motor penggerak ekonomi nasional, terutama pada industri kecil dan menengah (IKM).
IKM di negara berkembang umumnya menyumbang penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, serta pengurangan kemiskinan secara signifikan, seperti di Indonesia.
Astawa mengutip catatan Kemenparekraf yang menyebut industri kreatif mampu memberi kontribusi sekitar Rp989 triliun pada PDB nasional 2017 atau sekitar 7,28 persen.
“Kontribusi sektor ini sebenarnya terus meningkat di mana pada tahun 2017 tumbuh 5,07 persen. Selain itu, industri kreatif menyediakan 17,7 juta lapangan kerja atau sekitar 14,61 persen dari angka penyerapan tenaga kerja nasional,” sambungnya.
Baca juga: Disperindag Bali: harga daging ayam mulai turun usai Idul Adha
Di Bali hingga 2022 jumlah IKM yang tercatat sebanyak 16.650 usaha, dengan 138.110 orang tenaga kerja, dan nilai investasi lebih dari Rp4,4 triliun, sehingga dinilai sebagai potensi yang besar ke depan.
“Namun sebagai dampak dari pandemi pada tahun 2020 lalu, kegiatan ekspor IKM pada industri kreatif khususnya subsektor kriya menurun antara 3 persen sampai 5 persen, selain pembatalan order, terjadi penangguhan pembelian hingga 70 persen,” sebut pejabat Pemprov Bali itu.
Atas kondisi tersebut, Pemprov Bali akhirnya banting setir dengan menggelar Pameran IKM Bali Bangkit di dalam daerah untuk membantu perajin berkarya di tengah gempuran COVID-19 saat itu.
Setelah melewati pandemi, Bali ternyata di hadapkan dengan situasi baru, yaitu masing-masing perangkat daerah menjadi terfokus pada pengembangan komoditi potensial masing-masing tanpa memikirkan aspek pendukungnya.
Disperindag Bali mencontohkan sektor pertanian dan perikanan yang hanya berfokus pada produksi namun tidak berupaya memperbaiki mutu, desain, dan kemasan yang dapat menambah nilai jual produk.
Dengan demikian maka dibentuk BKCC dengan tujuan memberi dukungan bagi para profesional kreatif, memfasilitasi pertumbuhan dan kolaborasi, membuat sistem kerja yang berjalan lebih efektif efisien, dan pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan petani, nelayan, UMKM dan IKM.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Sekretaris Disperindag Bali I Nyoman Putra Astawa mengatakan BKCC merupakan proyek kolaborasi antar-perangkat daerah dan pemangku kepentingan eksternal yang akan bernaung di bawah UPTD Rumah Kreatif.
“Hadirnya BKCC di samping sebagai pusat pengembangan industri kreatif, juga regulasi perlindungan daya saing produk industri kreatif lokal serta media pemasaran produk industri kreatif lokal,” kata Astawa di Denpasar, Rabu.
Ia berharap kehadiran lembaga ini dapat meningkatkan capaian indikator kinerja Disperindag Bali dengan persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB dari 9 persen menjadi 10 persen.
Kemudian target persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB dari 6,04 persen menjadi 7 persen dan persentase nilai ekspor bersih dari 3 persen menjadi 4 persen.
Baca juga: Kelangkaan LPG 3 kg di Bali diduga terkait hari raya Galungan
Astawa menuturkan bahwa sektor industri kreatif merupakan motor penggerak ekonomi nasional, terutama pada industri kecil dan menengah (IKM).
IKM di negara berkembang umumnya menyumbang penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, serta pengurangan kemiskinan secara signifikan, seperti di Indonesia.
Astawa mengutip catatan Kemenparekraf yang menyebut industri kreatif mampu memberi kontribusi sekitar Rp989 triliun pada PDB nasional 2017 atau sekitar 7,28 persen.
“Kontribusi sektor ini sebenarnya terus meningkat di mana pada tahun 2017 tumbuh 5,07 persen. Selain itu, industri kreatif menyediakan 17,7 juta lapangan kerja atau sekitar 14,61 persen dari angka penyerapan tenaga kerja nasional,” sambungnya.
Baca juga: Disperindag Bali: harga daging ayam mulai turun usai Idul Adha
Di Bali hingga 2022 jumlah IKM yang tercatat sebanyak 16.650 usaha, dengan 138.110 orang tenaga kerja, dan nilai investasi lebih dari Rp4,4 triliun, sehingga dinilai sebagai potensi yang besar ke depan.
“Namun sebagai dampak dari pandemi pada tahun 2020 lalu, kegiatan ekspor IKM pada industri kreatif khususnya subsektor kriya menurun antara 3 persen sampai 5 persen, selain pembatalan order, terjadi penangguhan pembelian hingga 70 persen,” sebut pejabat Pemprov Bali itu.
Atas kondisi tersebut, Pemprov Bali akhirnya banting setir dengan menggelar Pameran IKM Bali Bangkit di dalam daerah untuk membantu perajin berkarya di tengah gempuran COVID-19 saat itu.
Setelah melewati pandemi, Bali ternyata di hadapkan dengan situasi baru, yaitu masing-masing perangkat daerah menjadi terfokus pada pengembangan komoditi potensial masing-masing tanpa memikirkan aspek pendukungnya.
Disperindag Bali mencontohkan sektor pertanian dan perikanan yang hanya berfokus pada produksi namun tidak berupaya memperbaiki mutu, desain, dan kemasan yang dapat menambah nilai jual produk.
Dengan demikian maka dibentuk BKCC dengan tujuan memberi dukungan bagi para profesional kreatif, memfasilitasi pertumbuhan dan kolaborasi, membuat sistem kerja yang berjalan lebih efektif efisien, dan pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan petani, nelayan, UMKM dan IKM.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023