Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali I Wayan Jarta mengatakan kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram di Pulau Dewata belakangan diprediksi karena Hari Raya Galungan yang semakin dekat.
“Asumsi saya kemungkinan masyarakat kelebihan membeli untuk Galungan,” kata dia di Denpasar, Jumat.
Hari Raya Galungan sendiri jatuh pada Rabu (2/8) mendatang, di mana jika ditarik mundur setiap tahun umumnya masyarakat Bali khususnya umat Hindu kebutuhan akan konsumsinya meningkat jelang hari raya.
Dengan demikian, Jarta menilai kelangkaan gas LPG 3 kg selama sepekan bukan karena penumpukan di distributor maupun agen.
Baca juga: Operasi pasar di Badung distribusikan 3.360 elpiji 3 kg
Lebih lanjut, Kepala Disperindag Bali itu mengingatkan bahwa sebelumnya kelangkaan LPG 3 kg di Bali sempat terjadi, kemudian masyarakat tetap membutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga mulai dekatnya hari raya menambah tinggi permintaan terhadap gas melon.
“Kemarin kan pernah langka gas itu, saya cek kemungkinan konsumsi masyarakat untuk merayakan Galungan meningkat sehingga banyak yang melakukan penimbunan,” ujarnya.
Menurut dia juga, saat ini masyarakat tidak hanya memiliki satu tabung gas karena mereka juga mengantisipasi kebutuhan saat hari raya, sehingga yang menjadi solusi pemerintah daerah adalah pembelian dengan penyertaan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca juga: Pertamina awasi distribusi elpiji tiga kg di pangkalan resmi Bali
“Permintaan dengan KTP untuk antisipasi ada penimbunan, takutnya stok habis, jadi selama langka walaupun sudah lewat Galungan kita masih ketat. Tapi sampai saat ini kebutuhan Pertamina sesuai kuota kita dan harga tetap sama,” tutur Wayan Jarta.
Sebelumnya, PT Pertamina juga telah menambah stok LPG 3 kg di Bali sebanyak 368.480 sebagai antisipasi Hari Raya Galungan.
Pasokan gas melon tersebut dikirim secara bertahap sejak 26-31 Juli 2023, di mana penambahan tersebut disebut meningkat 139 persen dari rata-rata penyaluran harian.