Sebanyak 220 orang perwakilan guru penggerak di Kabupaten Badung, Bali mengikuti kegiatan Training Of Trainer (TOT) bertema “Cinta Bangga Paham Rupiah" dalam rangkaian kegiatan Badung Education Fair 2023.
"Kegiatan ini merupakan langkah positif dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para guru terkait pentingnya mata uang rupiah yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan semangat nasionalisme bangga terhadap produk dalam negeri," ujar Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan yang diselenggarakan Pemkab Badung bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan Guru Penggerak Badung itu juga sejalan dengan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Badung.
Program itu menurutnya meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
Baca juga: BI Bali tanamkan cinta bangga Rupiah ke guru penggerak
"Kami mengapresiasi dukungan dari Bank Indonesia sehingga dapat terselenggara kegiatan ini. Tentunya kami harapkan kegiatan ini dapat berlanjut pada edukasi keuangan dalam format berbeda baik untuk peningkatan kapasitas guru, serta siswa," kata dia.
Sekda Adi Arnawa pun meminta para guru agar informasi yang didapat dalam pelatihan itu nantinya disampaikan di tingkat satuan pendidikan, gugus, dan kecamatan guna meningkatkan jangkauan edukasi.
"Mari bergerak bersama dan memulai transformasi pendidikan melalui kegiatan serta diskusi terhimpun pada komunitas yang ada untuk meningkatkan literasi keuangan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Divisi Implementasi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah (SP, PUR) dan MI Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Agus Sistyo Widjajati menjelaskan kegiatan TOT Cinta Bangga Paham Rupiah itu diharapkan dapat mengajak masyarakat agar menjaga dan mencintai mata uang rupiah
Untuk itu pihaknya menggandeng Pemkab Badung dan guru penggerak sebagai garda terdepan untuk mensosialisasikan cinta bangga paham rupiah kepada peserta didik, keluarga dan masyarakat.
"Rupiah sekarang tidak hanya sekedar fisik, namun saat ini rupiah juga ditransaksikan secara non-tunai. Untuk itu kami ajak masyarakat untuk menggelorakan transaksi tunai maupun non-tunai agar menggunakan rupiah," kata dia.
Baca juga: BI Bali gaungkan cinta rupiah dan QRIS di Festival Imlek Bersama 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Kegiatan ini merupakan langkah positif dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para guru terkait pentingnya mata uang rupiah yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan semangat nasionalisme bangga terhadap produk dalam negeri," ujar Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan yang diselenggarakan Pemkab Badung bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan Guru Penggerak Badung itu juga sejalan dengan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Badung.
Program itu menurutnya meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
Baca juga: BI Bali tanamkan cinta bangga Rupiah ke guru penggerak
"Kami mengapresiasi dukungan dari Bank Indonesia sehingga dapat terselenggara kegiatan ini. Tentunya kami harapkan kegiatan ini dapat berlanjut pada edukasi keuangan dalam format berbeda baik untuk peningkatan kapasitas guru, serta siswa," kata dia.
Sekda Adi Arnawa pun meminta para guru agar informasi yang didapat dalam pelatihan itu nantinya disampaikan di tingkat satuan pendidikan, gugus, dan kecamatan guna meningkatkan jangkauan edukasi.
"Mari bergerak bersama dan memulai transformasi pendidikan melalui kegiatan serta diskusi terhimpun pada komunitas yang ada untuk meningkatkan literasi keuangan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Divisi Implementasi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah (SP, PUR) dan MI Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Agus Sistyo Widjajati menjelaskan kegiatan TOT Cinta Bangga Paham Rupiah itu diharapkan dapat mengajak masyarakat agar menjaga dan mencintai mata uang rupiah
Untuk itu pihaknya menggandeng Pemkab Badung dan guru penggerak sebagai garda terdepan untuk mensosialisasikan cinta bangga paham rupiah kepada peserta didik, keluarga dan masyarakat.
"Rupiah sekarang tidak hanya sekedar fisik, namun saat ini rupiah juga ditransaksikan secara non-tunai. Untuk itu kami ajak masyarakat untuk menggelorakan transaksi tunai maupun non-tunai agar menggunakan rupiah," kata dia.
Baca juga: BI Bali gaungkan cinta rupiah dan QRIS di Festival Imlek Bersama 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023