Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melibatkan 90 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam kegiatan Pasar Gotong Royong menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan yang jatuh pada tanggal 2 dan 12 Agustus 2023.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasna) Provinsi Bali Putri Suastini Koster di Denpasar, Jumat, mengatakan pada kesempatan ini tidak hanya UMKM kebutuhan upakara yang dilibatkan, namun juga menggandeng pelaku usaha di bidang sandang dan kuliner.
Pendamping dari orang nomor satu di Pemprov Bali itu menyebut kegiatan Pasar Gotong Royong yang diadakan di Lapangan Niti Mandala Renon ini merupakan ruang bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka.
“Ini bagus, pemerintah memfasilitasi agar pelaku UMKM dapat ruang. Apalagi momentumnya pas yaitu menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan,” kata Putri Koster.
Baca juga: Pasar Gotong Royong meriahkan Bulan Bung Karno di Tabanan-Bali
Selain bagi 90 UMKM lokal Bali, kegiatan ini juga membawa dampak positif bagi konsumen terutama masyarakat Bali yang akan merayakan Hari Raya Galungan.
Di sini, mereka dapat memperoleh kebutuhan hari raya seperti janur, buah-buahan dan jajan khas Bali untuk keperluan persembahan dengan mudah.
Selama berada di kegiatan Pasar Gotong Royong, Putri Koster bersama Gubernur Bali Wayan Koster turut mengunjungi UMKM satu per satu.
Ketua Dekranasda Bali itu terlihat memborong pisang, jeruk, jambu biji, dan berbagai olahan makanan dan minuman, sementara Gubernur Bali tertarik dengan pangan olahan seperti urutan ayam dan olahan dari jagung gembal yang kerap ia temui di Buleleng.
Dalam kegiatan gagasan Pemprov Bali itu, Putri Koster turut memanfaatkan kesempatan untuk mensosialisasikan regulasi yang berkaitan dengan kegiatan.
Baca juga: Putri Koster minta ASN berbelanja di Pasar Gotong Royong
Salah satunya yaitu Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, di mana saat ini para pedagang terlihat sudah tidak lagi menyediakan tas kresek.
“Ibu lihat sudah bagus, sudah disiapkan tas ramah lingkungan bagi konsumen yang kebetulan tak membawa dari rumah. Ini artinya para pedagang sudah makin sadar,” ujarnya.
Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa beberapa produk masih menggunakan plastik sebagai kemasannya, sehingga Ketua Dekranasda Bali itu berharap ke depan ada inovasi kemasan yang dapat menggantikan.
Dalam kegiatan Pasar Gotong Royong yang turut melibatkan UMKM pakaian, Putri Koster menyematkan arahannya juga terhadap pelestarian kain tenun endek, songket, dan gringsing, ia berpesan agar masyarakat nantinya tidak membeli barang tiruan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasna) Provinsi Bali Putri Suastini Koster di Denpasar, Jumat, mengatakan pada kesempatan ini tidak hanya UMKM kebutuhan upakara yang dilibatkan, namun juga menggandeng pelaku usaha di bidang sandang dan kuliner.
Pendamping dari orang nomor satu di Pemprov Bali itu menyebut kegiatan Pasar Gotong Royong yang diadakan di Lapangan Niti Mandala Renon ini merupakan ruang bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka.
“Ini bagus, pemerintah memfasilitasi agar pelaku UMKM dapat ruang. Apalagi momentumnya pas yaitu menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan,” kata Putri Koster.
Baca juga: Pasar Gotong Royong meriahkan Bulan Bung Karno di Tabanan-Bali
Selain bagi 90 UMKM lokal Bali, kegiatan ini juga membawa dampak positif bagi konsumen terutama masyarakat Bali yang akan merayakan Hari Raya Galungan.
Di sini, mereka dapat memperoleh kebutuhan hari raya seperti janur, buah-buahan dan jajan khas Bali untuk keperluan persembahan dengan mudah.
Selama berada di kegiatan Pasar Gotong Royong, Putri Koster bersama Gubernur Bali Wayan Koster turut mengunjungi UMKM satu per satu.
Ketua Dekranasda Bali itu terlihat memborong pisang, jeruk, jambu biji, dan berbagai olahan makanan dan minuman, sementara Gubernur Bali tertarik dengan pangan olahan seperti urutan ayam dan olahan dari jagung gembal yang kerap ia temui di Buleleng.
Dalam kegiatan gagasan Pemprov Bali itu, Putri Koster turut memanfaatkan kesempatan untuk mensosialisasikan regulasi yang berkaitan dengan kegiatan.
Baca juga: Putri Koster minta ASN berbelanja di Pasar Gotong Royong
Salah satunya yaitu Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, di mana saat ini para pedagang terlihat sudah tidak lagi menyediakan tas kresek.
“Ibu lihat sudah bagus, sudah disiapkan tas ramah lingkungan bagi konsumen yang kebetulan tak membawa dari rumah. Ini artinya para pedagang sudah makin sadar,” ujarnya.
Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa beberapa produk masih menggunakan plastik sebagai kemasannya, sehingga Ketua Dekranasda Bali itu berharap ke depan ada inovasi kemasan yang dapat menggantikan.
Dalam kegiatan Pasar Gotong Royong yang turut melibatkan UMKM pakaian, Putri Koster menyematkan arahannya juga terhadap pelestarian kain tenun endek, songket, dan gringsing, ia berpesan agar masyarakat nantinya tidak membeli barang tiruan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023