Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara bersama dengan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Bali dan Pemerintah Kota Denpasar memberikan edukasi dan literasi keuangan melalui kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan.
Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Jumat, mengatakan kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan ini menjadi salah satu bentuk harmonisasi peningkatan akses dan literasi keuangan dengan kearifan lokal Bali.
Pekenan Galungan dan Kuningan yang dipusatkan di areal Taman Kota Lumintang, Denpasar, itu diisi dengan stan pameran yang menjajakan berbagai produk UMKM yang menjadi kebutuhan umat Hindu saat Hari Raya Galungan, sekaligus dirangkaikan program literasi keuangan yang disampaikan OJK dan lembaga jasa keuangan
Selain itu juga dimeriahkan dengan lomba tari Condong yang diikuti oleh para pelajar di Kota Denpasar.
Baca juga: OJK Bali Nusra beri edukasi keuangan ke 43 ribu warga Bali
"Di sini kami hadir, keunikan lokal kami adopsi, masyarakat sekaligus juga bisa mendapatkan akses keuangan," ucap Kristrianti.
Kegiatan Pekenan tersebut, lanjut dia, juga melengkapi upaya kampanye Bulan Inklusi Keuangan yang puncaknya diperingati setiap bulan Oktober.
Ia menambahkan, banyak program yang telah dilaksanakan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) yakni mulai dari pemberian akses ke UMKM, pembukaan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel, dan pendampingan UMKM serta kampanye Bulan Inklusi Keuangan.
Pihaknya berharap agenda semacam Pekenan atau Gebyar Galungan dan Kuningan tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dan semua pelaku usaha jasa keuangan selama jangka waktu tertentu dapat sekaligus memberikan suvenir kepada masyarakat yang dapat digunakan untuk kebutuhan Galungan.
"Harapannya tahun depan akan dilakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah setempat sehingga serentak semua di kabupaten," ucap Kristrianti.
Baca juga: Penyaluran kredit perbankan di Bali capai Rp100,32 triliun
Ketua Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Bali yang juga Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan semua industri jasa keuangan mempunyai kewajiban sesuai ketentuan POJK untuk memberikan edukasi dan literasi serta perlindungan kepada konsumen
"Kegiatan ini menjadi bagian dari program FKLJK Bali yang bisa mendorong inklusi keuangan yang lebih sehat dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mitigasi investasi terhadap lembaga jasa keuangan. Masih banyak kita dengar masyarakat yang terjebak investasi bodong dan pinjaman ilegal," katanya.
Untuk tahap pertama kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan melibatkan 23 UMKM dan selanjutnya akan berkolaborasi dengan desa dan banjar (dusun) yang terkait dengan literasi keuangan.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Suastini Koster saat membuka Pekenan Galungan dan Kuningan berpandangan agenda ini sangat bermanfaat bagi UMKM dan IKM.
"Dari UMKM akan muncul kualitas produk yang bagus dan sistem yang akan membuat kita sejahtera. Tolong yang berjualan harga tidak dinaikkan. Sayangi konsumen dan munculkan kepercayaan konsumen kepada pedagang," ujarnya.
Istri Gubernur Bali itu pun berharap agenda serupa dapat lebih sering dilaksanakan dengan peserta yang lebih banyak dan tempat lebih luas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Jumat, mengatakan kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan ini menjadi salah satu bentuk harmonisasi peningkatan akses dan literasi keuangan dengan kearifan lokal Bali.
Pekenan Galungan dan Kuningan yang dipusatkan di areal Taman Kota Lumintang, Denpasar, itu diisi dengan stan pameran yang menjajakan berbagai produk UMKM yang menjadi kebutuhan umat Hindu saat Hari Raya Galungan, sekaligus dirangkaikan program literasi keuangan yang disampaikan OJK dan lembaga jasa keuangan
Selain itu juga dimeriahkan dengan lomba tari Condong yang diikuti oleh para pelajar di Kota Denpasar.
Baca juga: OJK Bali Nusra beri edukasi keuangan ke 43 ribu warga Bali
"Di sini kami hadir, keunikan lokal kami adopsi, masyarakat sekaligus juga bisa mendapatkan akses keuangan," ucap Kristrianti.
Kegiatan Pekenan tersebut, lanjut dia, juga melengkapi upaya kampanye Bulan Inklusi Keuangan yang puncaknya diperingati setiap bulan Oktober.
Ia menambahkan, banyak program yang telah dilaksanakan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) yakni mulai dari pemberian akses ke UMKM, pembukaan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel, dan pendampingan UMKM serta kampanye Bulan Inklusi Keuangan.
Pihaknya berharap agenda semacam Pekenan atau Gebyar Galungan dan Kuningan tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dan semua pelaku usaha jasa keuangan selama jangka waktu tertentu dapat sekaligus memberikan suvenir kepada masyarakat yang dapat digunakan untuk kebutuhan Galungan.
"Harapannya tahun depan akan dilakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah setempat sehingga serentak semua di kabupaten," ucap Kristrianti.
Baca juga: Penyaluran kredit perbankan di Bali capai Rp100,32 triliun
Ketua Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Bali yang juga Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan semua industri jasa keuangan mempunyai kewajiban sesuai ketentuan POJK untuk memberikan edukasi dan literasi serta perlindungan kepada konsumen
"Kegiatan ini menjadi bagian dari program FKLJK Bali yang bisa mendorong inklusi keuangan yang lebih sehat dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mitigasi investasi terhadap lembaga jasa keuangan. Masih banyak kita dengar masyarakat yang terjebak investasi bodong dan pinjaman ilegal," katanya.
Untuk tahap pertama kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan melibatkan 23 UMKM dan selanjutnya akan berkolaborasi dengan desa dan banjar (dusun) yang terkait dengan literasi keuangan.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Suastini Koster saat membuka Pekenan Galungan dan Kuningan berpandangan agenda ini sangat bermanfaat bagi UMKM dan IKM.
"Dari UMKM akan muncul kualitas produk yang bagus dan sistem yang akan membuat kita sejahtera. Tolong yang berjualan harga tidak dinaikkan. Sayangi konsumen dan munculkan kepercayaan konsumen kepada pedagang," ujarnya.
Istri Gubernur Bali itu pun berharap agenda serupa dapat lebih sering dilaksanakan dengan peserta yang lebih banyak dan tempat lebih luas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023