Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara sepanjang Januari hingga Juni 2023 telah melaksanakan 79 kegiatan edukasi keuangan di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Bali dengan menjangkau secara langsung 43.064 orang warga setempat.

"Selain itu, edukasi melalui sosial media yang menjangkau lebih dari 18 ribu orang selama bulan Juni 2023," kata Kepala OJK Regional 8 Bali-Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Jumat.

Ia menambahkan untuk menangani isu pelindungan konsumen sektor jasa keuangan dan mendorong pemerataan literasi dan inklusi keuangan, OJK mendorong program literasi dan inklusi keuangan secara masif.

Tidak hanya secara tatap muka juga secara daring melalui Learning Management System (LMS) dan media sosial.

Kristrianti mengemukakan 79 kegiatan edukasi keuangan tersebut dibagi menjadi sembilan jenis kegiatan dengan rincian, 3 kegiatan yang melibatkan Agen Edukasi dan Inklusi Keuangan (ADIK) OJK dan 13 kegiatan edukasi kepada pelajar/mahasiswa yang berkunjung ke kantor OJK Bali.

Baca juga: Penyaluran kredit perbankan di Bali capai Rp100,32 triliun

Kemudian 3 kegiatan Ngobrol Ringan dan Santai tentang Edukasi (Ngorte), 6 kegiatan edukasi dalam OJK Ngiring ke Banjar dan 7 kegiatan Si Mobil Edukasi Keuangan Go Edukasi Keliling (Si Gede).

Selain itu, 37 kegiatan edukasi bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait, 4 kegiatan talkshow mengenai perencanaan keuangan serta waspada investasi ilegal, dan 6 kegiatan program edukasi keuangan 1 km Care.

"Program edukasi keuangan 1 km Care merupakan program edukasi baru untuk menjangkau area terdekat Kantor OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara," katanya.

Di sisi lain, selama tahun 2023 hingga bulan Mei, OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara telah melakukan pelayanan penarikan data Informasi Debitur (Ideb) Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) baik secara daring maupun langsung sebanyak 1.580 orang.

Sementara itu, sejak awal Januari hingga 30 Juni 2023, OJK di Bali telah menerima 157 pengaduan dan 16 sengketa yang masuk ke dalam Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK).

Baca juga: OJK catat penyaluran kredit di Bali naik 3,13 persen

Dari pengaduan tersebut, sebanyak 101 merupakan pengaduan sektor perbankan dan 56 merupakan pengaduan sektor industri keuangan non bank (IKNB).

Status pengaduan yang masuk di periode tersebut saat ini adalah sebanyak 113 pengaduan telah selesai (ditutup), 27 pengaduan menunggu tanggapan konsumen, dan 17 pengaduan dalam proses penanganan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK).

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023