Denpasar (Antara Bali) - PT Tirta Investama (Danone Group) yang merupakan produsen Aqua berupaya melakukan penghematan biaya produksi, guna mengantisipasi kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang rencananya diberlakukan pemerintah pada 2013.
"Kami memangkas pengeluaran berlebih menuju keseimbangan antara harga jual produk dengan biaya produksi. Namun sejauh ini belum ada kebijakan ke arah penyesuaian harga produk terkait rencana kenaikan TDL itu," kata Manager Pabrik Aqua Bali Yusuf Soenardi, dilaporkan Minggu.
Dia menambahkan, upaya penghematan dilakukan pada konsumsi energi, bahan baku dan lainnya yang bisa menekan ongkos produksi, dengan harapan nantinya dapat menekan, bahkan menghindari kenaikan harga jual produk.
Sementara itu kalangan pengusaha hotel dan restoran di Bali menyikapi rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik, telah melakukan penyesuaian harga. "Rencana kenaikan TDL itu tentu harus dihadapi oleh para pengusaha walaupun masa sekarang dalam kondisi ," kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Perry Markus.
Menurut dia, meskipun kenaikan TDL akan memberatkan namun harus disikapi dengan berbagai cara yang positif. Untuk menekan membengkaknya biaya produksi, para pengusaha melakukan sejumlah efisiensi agar tidak merugi.
"Selain itu, jika TDL jadi dinaikkan, pasti akan terjadi kenaikan tarif kamar hotel. Namun sebelumnya dilakukan penghitungan khusus dengan baik," ujarnya.
Ketua Bali Gabungan Industri Pariwisata Indonesia/Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Ngurah Wijaya sebelumnya menyatakan keberatan terhadap rencana kenaikan TDL karena akan menambah beban biaya bagi para pelaku pariwisata. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami memangkas pengeluaran berlebih menuju keseimbangan antara harga jual produk dengan biaya produksi. Namun sejauh ini belum ada kebijakan ke arah penyesuaian harga produk terkait rencana kenaikan TDL itu," kata Manager Pabrik Aqua Bali Yusuf Soenardi, dilaporkan Minggu.
Dia menambahkan, upaya penghematan dilakukan pada konsumsi energi, bahan baku dan lainnya yang bisa menekan ongkos produksi, dengan harapan nantinya dapat menekan, bahkan menghindari kenaikan harga jual produk.
Sementara itu kalangan pengusaha hotel dan restoran di Bali menyikapi rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik, telah melakukan penyesuaian harga. "Rencana kenaikan TDL itu tentu harus dihadapi oleh para pengusaha walaupun masa sekarang dalam kondisi ," kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Perry Markus.
Menurut dia, meskipun kenaikan TDL akan memberatkan namun harus disikapi dengan berbagai cara yang positif. Untuk menekan membengkaknya biaya produksi, para pengusaha melakukan sejumlah efisiensi agar tidak merugi.
"Selain itu, jika TDL jadi dinaikkan, pasti akan terjadi kenaikan tarif kamar hotel. Namun sebelumnya dilakukan penghitungan khusus dengan baik," ujarnya.
Ketua Bali Gabungan Industri Pariwisata Indonesia/Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Ngurah Wijaya sebelumnya menyatakan keberatan terhadap rencana kenaikan TDL karena akan menambah beban biaya bagi para pelaku pariwisata. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012