Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali meminta pemerintah kabupaten/kota di daerah itu agar mempercepat pembentukan Tim Siaga Rabies (Tisira) di desa-desa untuk percepatan penuntasan kasus rabies.
"Tim Siaga Rabies (Tisira) merupakan garda terdepan kita dalam menuntaskan rabies," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada di Denpasar, Kamis.
Ia mengemukakan Tisira diperkuat oleh bidan desa, Babinsa, yowana (muda-mudi) desa, termasuk unsur pemerintahan desa dan desa adat.
"Kalau semua unsur itu sudah terlibat, astungkara (atas izin Tuhan), maka tahun 2024 kasus meninggal akibat gigitan anjing tidak akan ada lagi," ujarnya ditemui di sela-sela acara di DPRD Bali.
Baca juga: Pemprov Bali pastikan stok vaksin rabies mencukupi
Sunada mengemukakan, keterlibatan bidan desa dalam Tisira di antaranya bertugas mendata berapa jumlah anjing di desa dan berapa yang sudah tervaksin.
Selanjutnya kalau ada kasus gigitan anjing, bidan desa akan bergerak melakukan vaksinasi terhadap korban gigitan anjing itu.
Menurut dia, hingga saat ini di Kabupaten Buleleng sudah terbentuk 129 Tisira dan akan disusul dengan desa-desa di kabupaten lainnya di Provinsi Bali.
"Targetnya masing-masing desa harus ada Tisira," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Bali kebut vaksinasi rabies ke anjing
Ia mencatat dari Januari 2023 hingga saat ini total gigitan anjing di Bali mencapai 19.000 gigitan. Namun, dari jumlah gigitan tersebut yang terinfeksi rabies sebanyak 285 kasus.
Sedangkan korban meninggal karena rabies di Bali pada Januari 2023 hingga saat ini ada empat orang yakni di Kabupaten Jembrana 2 orang, Badung 1 orang, dan Buleleng 1 orang.
"Rabies bukan hanya urusan pemerintah saja, tetapi juga masyarakat. Oleh karena itu, warga yang memelihara anjing agar dikandangkan atau diikat sehingga aman dari penularan penyakit rabies yang dibawa oleh anjing liar," katanya.
Selain itu, Sunada memastikan hingga saat ini ketersediaan vaksin rabies yang dapat disuntikkan untuk hewan penular rabies di Provinsi Bali tersedia dalam jumlah yang cukup.
"Ada 120 ribu dosis vaksin rabies sebagai buffer stock di provinsi. Nanti kalau masing-masing kabupaten/kota sudah habis vaksinnya, akan kami distribusikan lagi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Tim Siaga Rabies (Tisira) merupakan garda terdepan kita dalam menuntaskan rabies," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada di Denpasar, Kamis.
Ia mengemukakan Tisira diperkuat oleh bidan desa, Babinsa, yowana (muda-mudi) desa, termasuk unsur pemerintahan desa dan desa adat.
"Kalau semua unsur itu sudah terlibat, astungkara (atas izin Tuhan), maka tahun 2024 kasus meninggal akibat gigitan anjing tidak akan ada lagi," ujarnya ditemui di sela-sela acara di DPRD Bali.
Baca juga: Pemprov Bali pastikan stok vaksin rabies mencukupi
Sunada mengemukakan, keterlibatan bidan desa dalam Tisira di antaranya bertugas mendata berapa jumlah anjing di desa dan berapa yang sudah tervaksin.
Selanjutnya kalau ada kasus gigitan anjing, bidan desa akan bergerak melakukan vaksinasi terhadap korban gigitan anjing itu.
Menurut dia, hingga saat ini di Kabupaten Buleleng sudah terbentuk 129 Tisira dan akan disusul dengan desa-desa di kabupaten lainnya di Provinsi Bali.
"Targetnya masing-masing desa harus ada Tisira," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Bali kebut vaksinasi rabies ke anjing
Ia mencatat dari Januari 2023 hingga saat ini total gigitan anjing di Bali mencapai 19.000 gigitan. Namun, dari jumlah gigitan tersebut yang terinfeksi rabies sebanyak 285 kasus.
Sedangkan korban meninggal karena rabies di Bali pada Januari 2023 hingga saat ini ada empat orang yakni di Kabupaten Jembrana 2 orang, Badung 1 orang, dan Buleleng 1 orang.
"Rabies bukan hanya urusan pemerintah saja, tetapi juga masyarakat. Oleh karena itu, warga yang memelihara anjing agar dikandangkan atau diikat sehingga aman dari penularan penyakit rabies yang dibawa oleh anjing liar," katanya.
Selain itu, Sunada memastikan hingga saat ini ketersediaan vaksin rabies yang dapat disuntikkan untuk hewan penular rabies di Provinsi Bali tersedia dalam jumlah yang cukup.
"Ada 120 ribu dosis vaksin rabies sebagai buffer stock di provinsi. Nanti kalau masing-masing kabupaten/kota sudah habis vaksinnya, akan kami distribusikan lagi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023