Denpasar (Antara Bali) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk meluncurkan layanan aplikasi informasi panduan wisata "Smart Tourism Ecosystem" guna menunjang dan meningkatkan industri pariwisata di Tanah Air.
"Aplikasi itu kami kembangkan guna mengantisipasi tren panduan wisata yang ke depannya tidak lagi berupa buku, melainkan berbentuk 'mobile application'," kata Head of Corporate Communication and Affair Telkom, collaboration platform untuk solusi, Slamet Riyadi, melalu siaran persnya, Kamis.
"Smart Tourism Ecosystem" adalah sebuah ekosistem pariwisata yang merupakan refleksi utuh portofolio bisnis TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services).
Ekosistem baru itu dapat memberikan nilai tambah tidak hanya kepada turis tetapi juga bagi seluruh pemangku kepentingan di industri pariwisata di Tanah Air. Sistem tersebut dibuat dengan melibatkan seluruh pelaku usaha di sektor itu, mulai dari hotel, maskapai penerbangan, restoran sampai penyewaan kendaraan.
Keuntungan lain dengan adanya aplikasi tersebut adalah meningkatkan kapabilitas industri pariwisata secara lebih efisien dan efektif dengan memanfaatkan platform dan solusi yang telah dirancang pihaknya.
"Platform dan solusi dalam ekosistem itu terhubung dengan sistem pembayaran perbankan yang luas serta sistem tagihan Telkom Group sehingga harus dikembangkan dengan yang lainnya," ujarnya.
Smart Tourism Ecosystem merupakan "business case" dari Bali Digital Society (Bali DiSo). Proyek nasional yang mengambil tema â€Smart Cultural Island†itu mengintegrasikan jaringan telekomunikasi Telkom Grup (one network) dan pengembangan "sistem one Id" (Identity Number) serta "one billing" yang meliputi "end to end tourism ecosystem solution" dan "richer consumer solution" yang diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Aplikasi itu kami kembangkan guna mengantisipasi tren panduan wisata yang ke depannya tidak lagi berupa buku, melainkan berbentuk 'mobile application'," kata Head of Corporate Communication and Affair Telkom, collaboration platform untuk solusi, Slamet Riyadi, melalu siaran persnya, Kamis.
"Smart Tourism Ecosystem" adalah sebuah ekosistem pariwisata yang merupakan refleksi utuh portofolio bisnis TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services).
Ekosistem baru itu dapat memberikan nilai tambah tidak hanya kepada turis tetapi juga bagi seluruh pemangku kepentingan di industri pariwisata di Tanah Air. Sistem tersebut dibuat dengan melibatkan seluruh pelaku usaha di sektor itu, mulai dari hotel, maskapai penerbangan, restoran sampai penyewaan kendaraan.
Keuntungan lain dengan adanya aplikasi tersebut adalah meningkatkan kapabilitas industri pariwisata secara lebih efisien dan efektif dengan memanfaatkan platform dan solusi yang telah dirancang pihaknya.
"Platform dan solusi dalam ekosistem itu terhubung dengan sistem pembayaran perbankan yang luas serta sistem tagihan Telkom Group sehingga harus dikembangkan dengan yang lainnya," ujarnya.
Smart Tourism Ecosystem merupakan "business case" dari Bali Digital Society (Bali DiSo). Proyek nasional yang mengambil tema â€Smart Cultural Island†itu mengintegrasikan jaringan telekomunikasi Telkom Grup (one network) dan pengembangan "sistem one Id" (Identity Number) serta "one billing" yang meliputi "end to end tourism ecosystem solution" dan "richer consumer solution" yang diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012