Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 68,81 juta warga Indonesia telah menerima suntikan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster pertama hingga 16 Mei 2023 pukul 12.00 WIB.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Selasa, jumlah penerima penguat (booster) pertama sebanyak 68.819.028 orang tersebut bagian dari total sasaran 234.666.020 orang.
Sedangkan untuk vaksin booster kedua berjumlah 3.171.115 orang dan penerima vaksinasi penguat kedua berjumlah 174.886.314 orang, sementara penerima dosis pertama sudah mencapai 203.840.963 orang.
Sementara untuk angka kesembuhan COVID-19 bertambah sebanyak 755 orang, sehingga total kesembuhan sejak Maret 2020 menjadi 6.620.545 orang.
Kesembuhan COVID-19 terbanyak terdapat di DKI Jakarta, yakni 351 orang, Jawa Barat 156 orang, Jawa Tengah 90 orang, Bali 53 orang, serta Kalimantan Selatan 21 orang.
Sementara untuk penambahan kasus harian COVID-19 sebanyak 639 orang dengan provinsi penyumbang penambahan kasus terbanyak adalah Jawa Barat 150 kasus, DKI Jakarta 131 kasus, Jawa Timur 89 kasus, Jawa Tengah 73, dan Banten 68 kasus.
Penambahan kasus harian tersebut menyebabkan total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 mencapai 6.798.736 orang, sedangkan untuk kasus meninggal terdapat penambahan delapan orang, sehingga total menjadi 161.638 orang.
Satgas COVID-19 juga mencatat jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 dan masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini mencapai 16.553 kasus, turun 124 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Selain itu, terdapat 1.252 orang yang masuk dalam kategori suspek berdasarkan hasil pengujian terhadap 20.526 spesimen pada hari ini.
Sebelumnya, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan Indonesia sudah siap mengakhiri kedaruratan kesehatan masyarakat COVID-19.
Meski demikian, pemerintah tetap harus memiliki rencana yang jelas agar transisi menuju endemi berjalan lancar, yaitu salah satunya dengan melakukan surveilans penyakit dengan gejala seperti influenza (influenza like illness).
"Pemerintah sudah tidak perlu merespons darurat lagi. Meski begitu, pemerintah dan masyarakat harus tetap menjaga agar COVID-19 tidak kembali menjadi masalah darurat kesehatan masyarakat," kata Iwan Ariawan di Jakarta, Jumat (12/5).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Selasa, jumlah penerima penguat (booster) pertama sebanyak 68.819.028 orang tersebut bagian dari total sasaran 234.666.020 orang.
Sedangkan untuk vaksin booster kedua berjumlah 3.171.115 orang dan penerima vaksinasi penguat kedua berjumlah 174.886.314 orang, sementara penerima dosis pertama sudah mencapai 203.840.963 orang.
Sementara untuk angka kesembuhan COVID-19 bertambah sebanyak 755 orang, sehingga total kesembuhan sejak Maret 2020 menjadi 6.620.545 orang.
Kesembuhan COVID-19 terbanyak terdapat di DKI Jakarta, yakni 351 orang, Jawa Barat 156 orang, Jawa Tengah 90 orang, Bali 53 orang, serta Kalimantan Selatan 21 orang.
Sementara untuk penambahan kasus harian COVID-19 sebanyak 639 orang dengan provinsi penyumbang penambahan kasus terbanyak adalah Jawa Barat 150 kasus, DKI Jakarta 131 kasus, Jawa Timur 89 kasus, Jawa Tengah 73, dan Banten 68 kasus.
Penambahan kasus harian tersebut menyebabkan total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 mencapai 6.798.736 orang, sedangkan untuk kasus meninggal terdapat penambahan delapan orang, sehingga total menjadi 161.638 orang.
Satgas COVID-19 juga mencatat jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 dan masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini mencapai 16.553 kasus, turun 124 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Selain itu, terdapat 1.252 orang yang masuk dalam kategori suspek berdasarkan hasil pengujian terhadap 20.526 spesimen pada hari ini.
Sebelumnya, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan Indonesia sudah siap mengakhiri kedaruratan kesehatan masyarakat COVID-19.
Meski demikian, pemerintah tetap harus memiliki rencana yang jelas agar transisi menuju endemi berjalan lancar, yaitu salah satunya dengan melakukan surveilans penyakit dengan gejala seperti influenza (influenza like illness).
"Pemerintah sudah tidak perlu merespons darurat lagi. Meski begitu, pemerintah dan masyarakat harus tetap menjaga agar COVID-19 tidak kembali menjadi masalah darurat kesehatan masyarakat," kata Iwan Ariawan di Jakarta, Jumat (12/5).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023