Mataram (Antara Bali) - Dodol rumput laut yang menjadi salah satu ikon penganan khas masyarakat Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), belakangan mulai diminati turis mancanegara.
"Belakangan tidak sedikit turis asing yang datang untuk memborong dodol khas Sasak yang kami sediakan," kata Moh Hamid (46), pemilik kios penjual dodol rumput laut di Karang Bedil, Mataram, Minggu.
Banyaknya permintaan dodol rumput laut dari turis asing dirasakan para pedagang sejalan dengan cukup membanjirnya kedatangan wisatawan mancanegara sejak dibukanya Bandara Internasional Lombok (BIL), Oktober tahun lalu.
"Sejak BIL dibuka, kami rasakan ada peningkatan kehadiran turis asing yang berbelanja di tempat kami," ujar Hamid bersemangat.
Dodol yang bahan baku dasarnya rumput laut itu, dibuat dengan campuran beberapa jenis buah-buahan ditambah pemanis gula pasir. Buah-buahan dicampurkan untuk aroma dan variasi rasa.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Belakangan tidak sedikit turis asing yang datang untuk memborong dodol khas Sasak yang kami sediakan," kata Moh Hamid (46), pemilik kios penjual dodol rumput laut di Karang Bedil, Mataram, Minggu.
Banyaknya permintaan dodol rumput laut dari turis asing dirasakan para pedagang sejalan dengan cukup membanjirnya kedatangan wisatawan mancanegara sejak dibukanya Bandara Internasional Lombok (BIL), Oktober tahun lalu.
"Sejak BIL dibuka, kami rasakan ada peningkatan kehadiran turis asing yang berbelanja di tempat kami," ujar Hamid bersemangat.
Dodol yang bahan baku dasarnya rumput laut itu, dibuat dengan campuran beberapa jenis buah-buahan ditambah pemanis gula pasir. Buah-buahan dicampurkan untuk aroma dan variasi rasa.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012