Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng berencana mengembangkan destinasi wisata yang berbeda dari pengembangan pariwisata yang selama ini sudah ada di kawasan Bali Selatan.
    
"Tahun depan mudah-mudahan potensi dan perkembangannya sudah terekam dengan baik, sehingga saya akan kembangkan Buleleng pada koridor yang berbeda dengan Bali Selatan," kata Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana pada diskusi Pembangunan Bali Utara-Selatan dan Dampak Ekologisnya yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar dan Komunitas Jurnalis Lingkungan Indonesia (SIEJ) di Denpasar, Sabtu.
     
Dalam diskusi yang juga diisi oleh Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bali itu, Agus SUradnyana mengungkapkan bahwa diperlukan adanya strategi khusus dalam melakukan pemasaran objek wisata seperti memberikan nama kawasan yang mudah diingat.
     
Ia mencontohkan kawasan yang cukup potensial untuk tujuan wisata baru di kabupaten terluas di Bali itu adalah Desa Batu Ampar di Kecamatan Gerokgak, Buleleng bagian barat dengan usulan konsep nama "Menjangan Resort".
     
Selain itu beberapa objek wisata yang potensial untuk dikembangkan di antaranya kawasan perbukitan Desa Munduk, Desa Pemuteran dengan pemandangan bawah laut, Desa Pedawa yang menyajikan pemandangan kombinasi perbukitan dan pemandangan laut, hingga daya tarik situs makam sejarah cinta antara Layon Sari dan Jaya Prana.
     
Ia menyatakan bahwa struktur ekonomi kabupaten yang terletak di bagian utara Pulau Dewata itu 60 persen bertumpu pada sektor pertanian sehingga dangat potensial untuk dikembangkan menjadi daya tarik "ecotourism" dan "agrotourism", sedangkan pariwisata menurutnya merupakan sisi lain dari ekonomi masyarakat.
     
Selain itu ia meminta Pemerintah Provinsi Bali untuk tidak memberikan izin pendirian atraksi wisata lumba-lumba di daerah lain selain di Buleleng karena selama ini atraksi melihat hewan mamalia di laut lepas itu sudah menjadi salah satu magnet wisata Lovina.(DWA)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012