Perusahaan otobus yang menjadi angkutan resmi selama musim mudik lebaran 2023 di Bali mulai merasakan peningkatan penumpang terlihat dari jumlah armada yang berbeda dari periode yang sama di tahun 2022.
"Tahun lalu perbandingannya jauh, kan waktu itu dibatasi yang berangkat harus pakai aturan pembatasan ini itu, ada bus, cuma tidak sampai 20 unit, cuma 11 (per hari)," kata Manajer Operasional dan Personalia Bus Gunung Harta I Ketut Mudiarta di Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Mudiarta yang ditemui di Terminal Mengwi itu menyebut untuk tahun ini terhitung sejak sepekan menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah sebanyak 23 unit bus diberangkatkan setiap harinya, artinya sebanyak dua kali lipat peningkatan armada terjadi di perusahaan otobus tersebut.
"Yang terjual rata-rata 330 tiket per hari dengan Jawa Tengah rute terbanyak. Untuk besok dan dua hari lagi mungkin akan sama 23 unit bus rata-rata," ujarnya.
Kendati membaik dari pada tahun pandemi COVID-19, Mudiarta mengaku angka ini masih belum 100 persen sama dengan situasi sebelum pandemi, hal ini kemudian berpengaruh terhadap tarif yang belum dapat setara dengan kondisi saat itu.
"Kalau saya lihat menurun dibanding sebelum pandemi, mungkin karena banyak yang pakai mobil pribadi. Dibanding tahun-tahun sebelum COVID-19 penurunannya sekarang kurang lebih 10 persen," sebutnya.
Untuk tarif terhitung sejak 7 April hingga 21 April nanti di Bus Gunung Harta terjadi kenaikan berkala dengan rentang harga Rp600 ribu-Rp900 ribu, namun Mudiarta menyebut ini belum sama seperti sebelum tahun 2020.
Peningkatan armada bagi puluhan perusahaan otobus yang tergabung dalam angkutan resmi mudik lebaran tahun ini juga sejatinya terlihat dari catatan keberangkatan Terminal Mengwi.
Terdapat 245 unit bus dan 150 unit cadangan di tahun 2023 dan dalam sehari rata-rata hampir 50 unit bus melakukan keberangkatan ke luar Pulau Dewata.
Pelaksana Tugas Koordinator Satuan Pelayanan (Plt Korsatpel) Terminal Tipe A Mengwi Made Ardana menyebut pada H-4 lebaran telah terjadi lonjakan yang signifikan.
"Ini masih terlihat landai, harusnya sudah mulai padat karena kemarin sungguh signifikan pergerakannya, kita memberangkatkan 71 unit bus dan 2.129 penumpang," kata dia membacakan data H-4 Idul Fitri.
Jumlah armada tersebut mengalami peningkatan dibanding periode yang sama di tahun 2022 yang saat itu hanya 27 armada.
Pada H-5 lebaran 2023 tercatat 60 unit bus AKAP berangkat sementara di tahun 2022 40 unit, pada H-6 di tahun 2023 ada 24 unit bus dengan 682 penumpang sementara tahun 2022 31 bus namun dengan 333 penumpang, dan H-7 tahun ini 35 unit bus dengan 1.006 penumpang sementara tahun 2022 35 bus dengan 517 penumpang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Tahun lalu perbandingannya jauh, kan waktu itu dibatasi yang berangkat harus pakai aturan pembatasan ini itu, ada bus, cuma tidak sampai 20 unit, cuma 11 (per hari)," kata Manajer Operasional dan Personalia Bus Gunung Harta I Ketut Mudiarta di Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Mudiarta yang ditemui di Terminal Mengwi itu menyebut untuk tahun ini terhitung sejak sepekan menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah sebanyak 23 unit bus diberangkatkan setiap harinya, artinya sebanyak dua kali lipat peningkatan armada terjadi di perusahaan otobus tersebut.
"Yang terjual rata-rata 330 tiket per hari dengan Jawa Tengah rute terbanyak. Untuk besok dan dua hari lagi mungkin akan sama 23 unit bus rata-rata," ujarnya.
Kendati membaik dari pada tahun pandemi COVID-19, Mudiarta mengaku angka ini masih belum 100 persen sama dengan situasi sebelum pandemi, hal ini kemudian berpengaruh terhadap tarif yang belum dapat setara dengan kondisi saat itu.
"Kalau saya lihat menurun dibanding sebelum pandemi, mungkin karena banyak yang pakai mobil pribadi. Dibanding tahun-tahun sebelum COVID-19 penurunannya sekarang kurang lebih 10 persen," sebutnya.
Untuk tarif terhitung sejak 7 April hingga 21 April nanti di Bus Gunung Harta terjadi kenaikan berkala dengan rentang harga Rp600 ribu-Rp900 ribu, namun Mudiarta menyebut ini belum sama seperti sebelum tahun 2020.
Peningkatan armada bagi puluhan perusahaan otobus yang tergabung dalam angkutan resmi mudik lebaran tahun ini juga sejatinya terlihat dari catatan keberangkatan Terminal Mengwi.
Terdapat 245 unit bus dan 150 unit cadangan di tahun 2023 dan dalam sehari rata-rata hampir 50 unit bus melakukan keberangkatan ke luar Pulau Dewata.
Pelaksana Tugas Koordinator Satuan Pelayanan (Plt Korsatpel) Terminal Tipe A Mengwi Made Ardana menyebut pada H-4 lebaran telah terjadi lonjakan yang signifikan.
"Ini masih terlihat landai, harusnya sudah mulai padat karena kemarin sungguh signifikan pergerakannya, kita memberangkatkan 71 unit bus dan 2.129 penumpang," kata dia membacakan data H-4 Idul Fitri.
Jumlah armada tersebut mengalami peningkatan dibanding periode yang sama di tahun 2022 yang saat itu hanya 27 armada.
Pada H-5 lebaran 2023 tercatat 60 unit bus AKAP berangkat sementara di tahun 2022 40 unit, pada H-6 di tahun 2023 ada 24 unit bus dengan 682 penumpang sementara tahun 2022 31 bus namun dengan 333 penumpang, dan H-7 tahun ini 35 unit bus dengan 1.006 penumpang sementara tahun 2022 35 bus dengan 517 penumpang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023