Anggota Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Made Mangku Pastika mengapresiasi perhatian Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali dalam memajukan UMKM dan mendorong perekonomian daerah setempat.

"BI perhatiannya luar biasa pada perkembangan ekonomi Bali dan khususnya lagi pada pertanian," kata Pastika saat mengadakan reses ke Kantor KPwBI Provinsi Bali bertajuk Peran Bank Indonesia dalam Pemberdayaan UMKM di Denpasar, Selasa.

Pastika dalam agenda resesnya diterima Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho dan juga dihadiri perwakilan UMKM dampingan KPwBI Bali.

"Bali harus berkembang terus dan tumbuh menghadapi situasi apapun. Dengan data-data yang telah disampaikan BI ini, akan sangat berguna untuk menentukan arah pembangunan ke depan," ucap mantan Gubernur Bali dua periode itu.

Baca juga: BI Bali percepat penggunaan QRIS dengan strategi KIS

Terlebih, kata Pastika, Bali dari sisi potensi maupun kelemahannya juga telah digambarkan secara jelas melalui data-data yang disajikan dan berbagai upaya konkret telah dilakukan BI untuk terus mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali.

"Kepala BI itu perhatiannya pada Bali, cintanya pada Bali luar biasa sehingga bicara apa adanya. Kami harapkan pemerintah daerah dapat merespons dan memberikan atensi," ucapnya.

Pastika dalam kesempatan tersebut mendengarkan penjelasan dari Kepala KPwBI Bali terkait ekonomi Bali dari sisi perkembangan inflasi dan kontribusi berbagai sektor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Bali. Selain itu pertumbuhan ekonomi Bali dalam 10 tahun terakhir dan proyeksi 2023 hingga berbagai upaya strategis BI Bali.

Selanjutnya disampaikan sejumlah upaya pendampingan yang dilakukan kepada UMKM yang mendukung ketahanan pangan, pengendalian inflasi juga yang berorientasi ekspor.

Baca juga: BI Bali dorong UMKM terus gunakan pembayaran dengan QRIS

Mencermati data yang disampaikan BI, Pastika juga sependapat bahwa sektor pertanian dalam arti luas sangat penting untuk ketahanan ekonomi Bali. "Kita telah memiliki brand Bali yang sudah hebat, tinggal kita semua membuat lebih hebat lagi," ucap Pastika.

Sementara itu, Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho menyampaikan tekanan inflasi di Bali sejauh ini terutama masih bersumber dari kelompok volatile food khususnya komoditas beras, cabai rawit dan cabai merah.

Pada Januari 2023, inflasi Bali tercatat masih tinggi yakni sebesar 0,66 persen (mtm), 0,66 persen (ytd) dan 5,81 persen (yoy).

"Meskipun kebutuhan cabai di Bali tinggi, namun sampai sekarang belum ada lokasi penanaman cabai yang luas di Bali. Cabai untuk kebutuhan Bali, masih banyak dipenuhi dari luar Bali," kata Trisno.

Demikian pula dengan ketersediaan gabah dan beras di Bali masih kurang karena selain untuk kebutuhan penduduk Bali, juga untuk memenuhi kebutuhan wisman dan wisdom. Selain keberadaan beras lokal yang pasarnya masih kalah jejaring dengan pasar sejumlah beras premium bermerek lainnya.

"Walaupun pertumbuhan ekonomi Bali sudah positif yakni 4,84 persen pada 2022. Namun, belum sepenuhnya pulih dibandingkan sebelum COVID-19, bahkan inflasi Bali masih tinggi," katanya.

Trisno mengatakan sudah berkomunikasi berkali-kali pada enam pemerintah daerah di Bali (di luar Kabupaten Badung, Gianyar dan Kota Denpasar) agar fokus mengembangkan sektor pertanian karena memang kontribusi pertanian pada PDB yang terbesar.

Ada tiga perwakilan UMKM yang menyampaikan testimoni betapa usahanya makin berkembang berkat pendampingan dari KPwBI Bali yakni mereka Luh Putu Heryana dengan usaha keripik talas "Krilazz", I Made Nistra dari KTT Sari Pertiwi dengan usaha cabai dan bawang merah, serta Hermin Sri Rejeki dari PT Arya Paramita dengan usaha pengolahan jahe.

I Made Nistra menceritakan kelompoknya telah mendapatkan pendampingan BI sejak 2016. "Utamanya kami mendapatkan bimbingan untuk peningkatan SDM dan juga penggunaan teknologi sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan hasil. Bahkan hingga berpameran ke luar negeri," ucapnya.

Sementara Hermin Sri Rejeki menyampaikan produk olahan jahe, kunyit dan temulawak sampai di ekspor ke Canada dan produknya juga disuguhkan saat KTT G20 pada 2022. Sedangkan Luh Heryana mengatakan pasar kripik talasnya telah berkembang luas berkat bantuan dari BI.
Anggota Komite IV DPD RI Made Mangku Pastika dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho beserta perwakilan UMKM dampingan BI Bali dalam kegiatan reses di Denpasar, Selasa (28/2/2023). ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023