Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar, Bali, berupaya mengendalikan harga bahan pokok dan inflasi dengan rutin menggelar pasar murah secara bergantian di desa/kelurahan.
"Kami harap dapat memberikan manfaat kepada masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga terjangkau," kata Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa saat meninjau pasar murah di Desa Dauh Puri Klod, Denpasar, Rabu.
Selain itu, ujar Arya Wibawa, pasar murah yang disambut antusias masyarakat itu juga dilaksanakan dalam memperingati HUT ke-235 Kota Denpasar yang jatuh pada 27 Februari mendatang.
"Terlebih untuk memenuhi target kerja pemerintah untuk terus berupaya menekan laju inflasi," ujar Arya Wibawa didampingi Asisten II Kota Denpasar Anak Agung Gde Risnawan dan Perbekel (kepala) Desa Dauh Puri Klod Nengah Suartha.
Baca juga: Pemkot Denpasar gelar pasar murah untuk kendalikan inflasi
Pasar murah yang digelar Disperindag Kota Denpasar bersama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar ini menyediakan berbagai pangan pokok dengan harga lebih murah dibandingkan di pasar di antaranya Beras Pertiwi seharga Rp60.000/5 kilogram, minyak goreng Rp17.000/botol, dan telur ayam Rp 43.000/krat.
Harga bawang merah Rp22.000/kilogram, bawang putih Rp18.000/kilogram, cabai rawit Rp54.000/kilogram, dan cabai merah besar Rp30.000/kilogram.
Ayu Indrayani, salah seorang warga Desa Dauh Puri Klod menyampaikan upaya Pemkot Denpasar melalui pasar murah ini sangat membantu warga dan harga yang ditawarkan memang lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar saat ini.
"Di sini saya mendapatkan beras 5 kilogram seharga Rp60.000, sedangkan di pasar saat ini masih berkisar Rp 63.000. Kemudian telur dengan harga Rp19.000 per 10 butir, sedangkan di pasar masih seharga Rp21.000," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Tabanan adakan pasar murah tekan inflasi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Kami harap dapat memberikan manfaat kepada masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga terjangkau," kata Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa saat meninjau pasar murah di Desa Dauh Puri Klod, Denpasar, Rabu.
Selain itu, ujar Arya Wibawa, pasar murah yang disambut antusias masyarakat itu juga dilaksanakan dalam memperingati HUT ke-235 Kota Denpasar yang jatuh pada 27 Februari mendatang.
"Terlebih untuk memenuhi target kerja pemerintah untuk terus berupaya menekan laju inflasi," ujar Arya Wibawa didampingi Asisten II Kota Denpasar Anak Agung Gde Risnawan dan Perbekel (kepala) Desa Dauh Puri Klod Nengah Suartha.
Baca juga: Pemkot Denpasar gelar pasar murah untuk kendalikan inflasi
Pasar murah yang digelar Disperindag Kota Denpasar bersama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar ini menyediakan berbagai pangan pokok dengan harga lebih murah dibandingkan di pasar di antaranya Beras Pertiwi seharga Rp60.000/5 kilogram, minyak goreng Rp17.000/botol, dan telur ayam Rp 43.000/krat.
Harga bawang merah Rp22.000/kilogram, bawang putih Rp18.000/kilogram, cabai rawit Rp54.000/kilogram, dan cabai merah besar Rp30.000/kilogram.
Ayu Indrayani, salah seorang warga Desa Dauh Puri Klod menyampaikan upaya Pemkot Denpasar melalui pasar murah ini sangat membantu warga dan harga yang ditawarkan memang lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar saat ini.
"Di sini saya mendapatkan beras 5 kilogram seharga Rp60.000, sedangkan di pasar saat ini masih berkisar Rp 63.000. Kemudian telur dengan harga Rp19.000 per 10 butir, sedangkan di pasar masih seharga Rp21.000," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Tabanan adakan pasar murah tekan inflasi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023