Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menggelar pasar murah yang menjual berbagai bahan pokok dan sejumlah produk UMKM sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di daerah itu, sekaligus memperingati HUT ke-235 Kota Denpasar.
"Pasar murah seperti ini akan dilaksanakan delapan kali berpindah-pindah di masing-masing kecamatan," kata Kepala Bidang Metrologi dan Tertib Niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar Putu Gede Sukadana di Denpasar, Jumat.
Disperindag Denpasar, ujar Sukadana, melaksanakan pasar murah tersebut untuk menindaklanjuti surat edaran dari Menteri Dalam Negeri terkait upaya pengendalian inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat inflasi di Kota Denpasar pada Januari 2023 sebesar 0,62 persen (m to m) dan 5,95 persen (y to y).
Sukadana di sela-sela pelaksanaan pasar murah yang dipusatkan di depan Museum Bali, Denpasar, menyampaikan barang-barang yang dijual di pasar murah disediakan oleh Perumda Pasar Sewakadarma dan juga menggandeng Bulog serta sejumlah distributor.
"Selain itu menggandeng pelaku UMKM yang ada di wilayah desa dan kelurahan pada lokasi tempat pelaksanaan pasar murah," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar ajak warga manfaatkan operasi pasar murah
Komoditas yang dijual dalam pasar murah kali ini yakni cabai rawit, cabai merah besar, bawang putih, bawang merah, telur, minyak goreng, beras, beraneka jenis jajanan, kuliner tradisional Bali, pakaian adat Bali, dan sebagainya.
Beras dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp41.500 hingga Rp62 ribu (ukuran 5 kilogram), sedangkan harga per kilogram cabai rawit (Rp50 ribu), cabai merah besar (Rp25 ribu), bawang putih (Rp22 ribu) dan bawang merah (Rp30 ribu), serta telur 1 krat (Rp45 ribu).
Dari sejumlah stan bahan pokok yang disiapkan distributor, nampak masyarakat paling ramai mengunjungi stan yang dibuka Perum Bulog Kanwil Bali.
Di stan Bulog Kanwil Bali ini masyarakat berebut membeli minyak goreng Minyakita (ukuran 1 liter) yang dijual per botol seharga Rp14 ribu dan juga beras medium 5 kilogram seharga Rp41.500. Konsumen dibatasi maksimal bisa membeli dua botol MinyaKita dan dua karung beras medium.
Anita, salah satu pembeli mengaku terbantu dengan pelaksanaan pasar murah ini untuk mendapatkan sejumlah kebutuhan pokok.
"Apalagi beras dan MinyaKita yang dijual Bulog ini jauh lebih murah dibandingkan di pasaran. Saya beli 2 botol MinyaKita dan 2 karung beras 5 kilogram," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Tabanan adakan pasar murah tekan inflasi
Anita dan juga pembeli lainnya bernama Nurvida mengaku beralih mengonsumsi beras Bulog karena harga beras terus naik.
"Kalau bisa membeli beras dan minyak lebih murah, kami bisa gunakan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok yang lainnya," ujar Nurvida.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Pasar murah seperti ini akan dilaksanakan delapan kali berpindah-pindah di masing-masing kecamatan," kata Kepala Bidang Metrologi dan Tertib Niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar Putu Gede Sukadana di Denpasar, Jumat.
Disperindag Denpasar, ujar Sukadana, melaksanakan pasar murah tersebut untuk menindaklanjuti surat edaran dari Menteri Dalam Negeri terkait upaya pengendalian inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat inflasi di Kota Denpasar pada Januari 2023 sebesar 0,62 persen (m to m) dan 5,95 persen (y to y).
Sukadana di sela-sela pelaksanaan pasar murah yang dipusatkan di depan Museum Bali, Denpasar, menyampaikan barang-barang yang dijual di pasar murah disediakan oleh Perumda Pasar Sewakadarma dan juga menggandeng Bulog serta sejumlah distributor.
"Selain itu menggandeng pelaku UMKM yang ada di wilayah desa dan kelurahan pada lokasi tempat pelaksanaan pasar murah," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar ajak warga manfaatkan operasi pasar murah
Komoditas yang dijual dalam pasar murah kali ini yakni cabai rawit, cabai merah besar, bawang putih, bawang merah, telur, minyak goreng, beras, beraneka jenis jajanan, kuliner tradisional Bali, pakaian adat Bali, dan sebagainya.
Beras dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp41.500 hingga Rp62 ribu (ukuran 5 kilogram), sedangkan harga per kilogram cabai rawit (Rp50 ribu), cabai merah besar (Rp25 ribu), bawang putih (Rp22 ribu) dan bawang merah (Rp30 ribu), serta telur 1 krat (Rp45 ribu).
Dari sejumlah stan bahan pokok yang disiapkan distributor, nampak masyarakat paling ramai mengunjungi stan yang dibuka Perum Bulog Kanwil Bali.
Di stan Bulog Kanwil Bali ini masyarakat berebut membeli minyak goreng Minyakita (ukuran 1 liter) yang dijual per botol seharga Rp14 ribu dan juga beras medium 5 kilogram seharga Rp41.500. Konsumen dibatasi maksimal bisa membeli dua botol MinyaKita dan dua karung beras medium.
Anita, salah satu pembeli mengaku terbantu dengan pelaksanaan pasar murah ini untuk mendapatkan sejumlah kebutuhan pokok.
"Apalagi beras dan MinyaKita yang dijual Bulog ini jauh lebih murah dibandingkan di pasaran. Saya beli 2 botol MinyaKita dan 2 karung beras 5 kilogram," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Tabanan adakan pasar murah tekan inflasi
Anita dan juga pembeli lainnya bernama Nurvida mengaku beralih mengonsumsi beras Bulog karena harga beras terus naik.
"Kalau bisa membeli beras dan minyak lebih murah, kami bisa gunakan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok yang lainnya," ujar Nurvida.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023