Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas mendapat kepercayaan untuk tampil dalam acara Penutupan Bulan Bahasa Bali V pada 28 Februari 2023 sebagai salah satu upaya untuk menggugah kepedulian masyarakat terhadap keberadaan seniman tempo dulu.

"Suksmaning manah (terima kasih) kami ucapkan karena sudah dipercaya kembali untuk ikut berpartisipasi mendukung program pembangunan Pemerintah Provinsi Bali," kata Ketua Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas AA Gede Oka Aryana di Denpasar, Senin.

Sebelumnya Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas sukses menampilkan pementasan kolosal Drama Gong Lawas "Dukuh Suladri" pada 17 Desember 2022 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali.

Pementasan tersebut untuk menggugah masyarakat maupun pemerintah daerah agar lebih peduli terhadap keberadaan para pemain Drama Gong Lawas yang pernah membangkitkan seni dan budaya yang ada di Bali pada masanya.

Drama gong menjadi salah satu seni drama tari yang paling diminati oleh masyarakat Bali pada era tahun 1980 hingga tahun 2000-an.

Pada masa itu banyak bermunculan seniman drama gong di Bali, khususnya di Kabupaten Bangli seperti Dolar, Petruk, Perak, Sang Ayu Ganti, Nengah Dwi Madya Yani dan kawan-kawan.

Namun, sesuai perkembangan zaman dan teknologi, peminat drama gong mulai berkurang. Bahkan pertunjukan drama gong nyaris tidak pernah dipentaskan.

Agung Aryana mengatakan kesempatan tampil dalam Penutupan Bulan Bahasa Bali disambut baik segenap anggota dari paguyuban, termasuk oleh pregina (seniman) Drama Gong Lawas, penabuh, dan panitia.

Baca juga: Pemkab Buleleng merawat sastra dan budaya melalui Bulan Bahasa Bali

Langkah awal telah diawali sejak sebulan lalu dengan selalu berkoordinasi dengan tim dari Disbud Bali dan tim kurator. Untuk mematangkan persiapan tersebut telah diadakan pertemuan gabungan antara pregina lawas, penabuh, dan tim Disbud, pada Sabtu (11/2).

Sebelum pergelaran drama gong di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali juga akan diawali dengan adegan penutupan dan peluncuran tema Bulan Bahasa tahun 2024 yang akan dilakukan oleh Gubernur Bali Wayan Koster.

Garapan satu menit ini dikemas oleh anggota Paguyuban Dewa Gede Arthawan bersama rekan. Sedangkan garapan Drama Gong Lawas yang mengambil judul "Pengeruakan Gering Sasab Merana" dikoordinasi oleh Wayan Puja, Jro Suyadnya, dan AA Gede Kartika dengan durasi pementasan selama 60 menit.

Agung Aryana menekankan kepada semua pregina (seniman) untuk ikut serta dengan penuh tanggung jawab secara bersama-sama menyukseskan program pemerintah tersebut, karena sangat sesuai dan sejalan dengan visi dari paguyuban.

Terlebih pada saat ini dalam rangkaian Bulan Bahasa Bali yang memiliki tujuan mulia melestarikan bahasa, aksara dan sastra Bali.

Sekretaris Paguyuban I Gusti Putu Nuraga meminta kepada segenap pendukung garapan untuk lebih mengintensifkan latihan-latihan agar penampilan pada acara penutupan bisa maksimal. Latihan penyempurnaan tabuh akan dilakukan pada tanggal 16-18 Februari 2023.

Baca juga: Pemkot Denpasar: Bulan Bahasa Bali jembatan budaya dan globalisasi

Latihan penabuh dilakukan secara terpisah di Banjar Petak, Gianyar di kediaman AA Gede Putra Yasa yang juga seorang Bendesa Adat Petak yang selalu mendukung penuh setiap acara dari kegiatan Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas.

Sedangkan latihan gabungan kembali antara penabuh dan pregina dilakukan pada 19 Februari 2023 bertempat di Sekretariat Paguyuban Jl Gandapura II No. 1 Kesiman, Kertalangu, Denpasar.

Sementara itu, gladi kotor dalam rangka kunjungan tim kurator pada 21 Februari 2023. Gladi bersih di Ksirarnawa dilakukan pada 27 Februari 2023 pukul 16.00 Wita.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023