Provinsi Bali meraih piagam penghargaan penanganan kasus HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) terbaik 2022 karena berhasil melampaui target yang ditentukan pemerintah pusat.

"Hal ini berkaitan dengan penemuan kasus HIV/AIDS yang melebihi target nasional, sehingga percepatan penanganan terus di genjot oleh bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bali," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali Nyoman Gede Anom, di Denpasar, Kamis.

Anom menjelaskan selama ini penanganan kasus HIV/AIDS dilakukan secara serius dan berkelanjutan, meskipun testing dan kegiatan turun ke lapangan sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.

Penghargaan ini sendiri merupakan salah satu program pemerintah pusat yang targetnya ditetapkan tiap tahunnya, hingga akhirnya kali ini Bali yang terpilih.

Anom menyebut ada empat indikator yang menentukan keberhasilan penanganan kasus HIV/AIDS yang akhirnya juga membawa Pemprov Bali mencapai kategori terbaik., diantaranya testing ibu hamil yang melebihi target yang ditetapkan nasional, pengobatan HIV/AIDS dan sifilis melebihi target nasional, rendahnya penemuan kasus HIV melebihi target nasional, serta kerja sama dengan lintas sektor dan komunitas berjalan baik.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Wayan Widia yang menerima langsung penghargaan itu menambahkan bahwa keberhasilan dan kerja sama tim di lapangan jadi penyebab Pemprov Bali berhasil menembus indikator-indikator tersebut.

Terkait kondisi di lapangan, Widia menjelaskan kasus atau penderita HIV/AIDS tahun 2022 di Bali angkanya mencapai 27.880, mereka semua tersebar di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Buleleng.

"Dari tiga kabupaten yang penyebaran kasusnya paling banyak ini, terdeteksi penemuan kasus tertinggi melalui fasilitas kesehatan di Denpasar," kata dia.

Rata-rata dari usia penderita berada di rentang 20-29 tahun dengan jumlah 10.162 kasus atau 37,9 persen dan untuk usia 30-39 tahun sebanyak 9.594 kasus atau 33,6 persen.

Selain penanganan kasus HIV/AIDS pihak Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengakui bahwa ada target lain juga yang ingin dicapai di tahun 2023 ini. "Terkait penurunan stunting pada tahun 2023 ini diharapkan mencapai 7 persen, yang mana Bali tahun 2022 ini mencatat angka stunting 8 persen yang berada di bawah pusat 9,28 persen. Selain itu yang gencar dilakukan adalah imunisasi anak dan juga vaksinasi booster COVID-19," ujarnya.

 
 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023