Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara menyampaikan bahwa secara perdana, di Ibu Kota Provinsi Bali itu akan digelar parade 12 ogoh-ogoh terbaik dari empat kecamatan dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Cakka 1945 di tahun 2023.
"Jadi parade ogoh-ogoh tempatnya kami tentukan di kawasan Catur Muka, masalah waktu ancang-ancang 19 Maret 2023 atau 2 hari sebelum hari Pangerupukan," kata dia di Denpasar, Kamis.
Raka mengatakan bahwa kegiatan parade yang pertama kali digelar itu berawal dari ide kelompok pemuda atau Pasikian Yowana Kota Denpasar, di mana tahun-tahun sebelumnya ogoh-ogoh yang mengikuti lomba hanya dibiarkan untuk dinilai di masing-masing banjar.
"Dari Pasikian Yowana Denpasar merespon kenapa yang terbaik tidak diparadekan. Jadi hasil karya ini bisa disaksikan banyak orang, tidak didiamkan saja ogoh-ogohnya, dan ini juga untuk mencari yang terbaik di masing-masing kabupaten/kota maka dicari Juara I, II, III dari 12 ini," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Buleleng ajak generasi muda ikuti lomba ogoh-ogoh
Pemilihan tanggal parade juga dinilai tepat, lantaran jika parade diadakan saat Hari Pangerupukan atau sehari sebelum Hari Raya Nyepi, maka kawasan tersebut akan padat, mengingat perkumpulan pemuda dari desa sekitar juga akan melewati Catur Muka.
Kawasan Catur Muka juga umumnya tak dilewati masyarakat Hindu yang hendak melakukan prosesi Melasti. Kata dia, warga Kota Denpasar umumnya mencari laut terdekat seperti kawasan Pantai Kuta dan Pantai Matahari Terbit.
"Melasti dijadwalkan tanggal 17-20 Maret, dan Catur Muka juga jarang dilalui. Setelah kami cek tanggal 19 Maret Ida Bhatara sudah di Bale Agung Pura Desa masing-masing, jadi saat itu jalan tetap dibuka seperti biasa," ujarnya.
Untuk perlombaan ogoh-ogoh sendiri telah difasilitasi Pemprov Bali dengan mencari tiga juara terbaik di tiap-tiap kecamatan untuk mendapat hadiah masing-masing Rp5 juta, dengan penilaian oleh tiga orang juri dari Dinas Kebudayaan Kota Denpasar dan dua juri dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Selanjutnya, setelah terpilih 12 terbaik yang berasal dari tiga juara di 4 kecamatan, kembali dilakukan penilaian dari 11 Maret-20 Maret 2022 untuk menentukan Juara I, II, dan III yang akan mendapat hadiah Rp50 juta, Rp35 juta, dan Rp25 juta.
Dalam parade ogoh-ogoh yang berlangsung 19 Maret 2023 itu, para finalis juga diminta menampilkan pertunjukan, di mana penampilan tersebut akan masuk sebagai penilaian akhir.
"Akan lebih bagus kalau diparadekan dengan tari dan gamelan pengiring, dan ini nanti termasuk dalam poin penilaian juga. Jadi seluruh sekaa taruna dapat dana bantuan Rp10 juta, dan tambahan dari Pemkot Denpasar Rp20 juta untuk 12 ogoh-ogoh," jelas Raka.
Parade ogoh-ogoh tersebut akan dimulai dari pukul 15.00 Wita di depan Kodam IX Udayana, kemudian ke-12 finalis akan mengintari Catur Muka dan kembali ke desanya masing-masing.
Baca juga: Wabup Bangli serahkan hadiah Lomba Ogoh-Ogoh tingkat pelajar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Jadi parade ogoh-ogoh tempatnya kami tentukan di kawasan Catur Muka, masalah waktu ancang-ancang 19 Maret 2023 atau 2 hari sebelum hari Pangerupukan," kata dia di Denpasar, Kamis.
Raka mengatakan bahwa kegiatan parade yang pertama kali digelar itu berawal dari ide kelompok pemuda atau Pasikian Yowana Kota Denpasar, di mana tahun-tahun sebelumnya ogoh-ogoh yang mengikuti lomba hanya dibiarkan untuk dinilai di masing-masing banjar.
"Dari Pasikian Yowana Denpasar merespon kenapa yang terbaik tidak diparadekan. Jadi hasil karya ini bisa disaksikan banyak orang, tidak didiamkan saja ogoh-ogohnya, dan ini juga untuk mencari yang terbaik di masing-masing kabupaten/kota maka dicari Juara I, II, III dari 12 ini," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Buleleng ajak generasi muda ikuti lomba ogoh-ogoh
Pemilihan tanggal parade juga dinilai tepat, lantaran jika parade diadakan saat Hari Pangerupukan atau sehari sebelum Hari Raya Nyepi, maka kawasan tersebut akan padat, mengingat perkumpulan pemuda dari desa sekitar juga akan melewati Catur Muka.
Kawasan Catur Muka juga umumnya tak dilewati masyarakat Hindu yang hendak melakukan prosesi Melasti. Kata dia, warga Kota Denpasar umumnya mencari laut terdekat seperti kawasan Pantai Kuta dan Pantai Matahari Terbit.
"Melasti dijadwalkan tanggal 17-20 Maret, dan Catur Muka juga jarang dilalui. Setelah kami cek tanggal 19 Maret Ida Bhatara sudah di Bale Agung Pura Desa masing-masing, jadi saat itu jalan tetap dibuka seperti biasa," ujarnya.
Untuk perlombaan ogoh-ogoh sendiri telah difasilitasi Pemprov Bali dengan mencari tiga juara terbaik di tiap-tiap kecamatan untuk mendapat hadiah masing-masing Rp5 juta, dengan penilaian oleh tiga orang juri dari Dinas Kebudayaan Kota Denpasar dan dua juri dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Selanjutnya, setelah terpilih 12 terbaik yang berasal dari tiga juara di 4 kecamatan, kembali dilakukan penilaian dari 11 Maret-20 Maret 2022 untuk menentukan Juara I, II, dan III yang akan mendapat hadiah Rp50 juta, Rp35 juta, dan Rp25 juta.
Dalam parade ogoh-ogoh yang berlangsung 19 Maret 2023 itu, para finalis juga diminta menampilkan pertunjukan, di mana penampilan tersebut akan masuk sebagai penilaian akhir.
"Akan lebih bagus kalau diparadekan dengan tari dan gamelan pengiring, dan ini nanti termasuk dalam poin penilaian juga. Jadi seluruh sekaa taruna dapat dana bantuan Rp10 juta, dan tambahan dari Pemkot Denpasar Rp20 juta untuk 12 ogoh-ogoh," jelas Raka.
Parade ogoh-ogoh tersebut akan dimulai dari pukul 15.00 Wita di depan Kodam IX Udayana, kemudian ke-12 finalis akan mengintari Catur Muka dan kembali ke desanya masing-masing.
Baca juga: Wabup Bangli serahkan hadiah Lomba Ogoh-Ogoh tingkat pelajar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023