Nusa Dua (Antara Bali) - Perlindungan Hak Azasi Manusia (HAM) menjadi topik bahasan yang menghangat di dalam pelaksanaan Konferensi Hukum Asia Pasifik "Lawasia" ke-25 yang digelar Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) di Nusa Dua, Senin.
     
"Kami mengoptimalkan agar 'Lawasia' tidak hanya memikirkan kemampuan dan pengetahuan pengacara dan anggota tetapi juga mengoptimalkan perlindungan HAM," kata Presiden Peradi Otto Hasibuan seusai membuka Konferensi Lawasia, di Nusa Dua, Kabupaten Badung.
     
Konferensi itu dihadiri oleh sekitar 400 orang yang terdiri dari pengacara, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang hukum dari 27 negara di kawasan Asia Pasifik.
     
Sebanyak 70 orang advokat juga akan menjadi pembicara yang akan membawakan beberapa bahasan selain isu perlindungan HAM di antaranya mengenai hukum lingkungan dan pariwisata.
     
Otto mengatakan bahwa meski Peradi terhitung baru sekitar tujuh tahun bergabung dalam "Lawasia" namun ia menyatakan bahwa asosiasinya telah menjalin beberapa kerja sama dengan beberapa asosiasi advokat, termasuk adanya pengembangan ilmu di antara pengacara dan pergerakan organisasi di kawasan.
     
Munculnya isu HAM dalam konferensi itu menurut Otto dikarenakan banyaknya kasus pelanggaran HAM yang menimpa warga negara Indonesia di luar negeri tak terkecuali para tenaga kerja.(DWA)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012