Forum Komunikasi Lalu Lintas Provinsi Bali terus bersinergi dan berkolaborasi untuk mencegah kecelakaan lalu lintas serta demi memberikan kelancaran, keamanan dan ketertiban menjelang Hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

"Setelah rapat ini, kami masing-masing melakukan 'action' di lapangan karena koordinasi-koordinasi sebelumnya telah dilakukan," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta saat memimpin rakor terkait Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Denpasar, Rabu.

Forum Komunikasi Lalu Lintas Provinsi Bali terdiri atas unsur Dinas Perhubungan Provinsi Bali beserta kabupaten/kota, PT Jasa Raharja, Dinas Kesehatan, BPBD Provinsi Bali, Ditlantas Polda Bali bersama Kasatlantas Polres se-Bali, serta Unit Penyelenggara Pelabuhan Gilimanuk dan Nusa Penida.

Selain itu, KSOP Padangbai, Benoa, Celukan Bawang Otoritas Bandara Wilayah IV, Organda Bali, Asosiasi Sopir Logistik, Gojek Bali, IMI Bali dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya.

"Kami sekarang ini sudah melakukan monitoring harian. Jadi, nanti termasuk kalau ada apa-apa segera bergerak melakukan atensi yang diperlukan dan aksi yang harus dilakukan," ujar Samsi Gunarta.

Untuk menjamin keamanan dan kelancaran lalu lintas menjelang Natal dan Tahun Baru, mulai 19 Desember 2022 hingga Tahun Baru 2023 juga telah diterapkan ketentuan bagi kendaraan barang non-esensial agar tidak melintas ke Bali.

Dalam kesempatan itu, Samsi Gunarta juga memberikan arahan untuk mengantisipasi kecelakaan di lokasi yang rawan kecelakaan lalu lintas dengan pengalihan arus maupun rencana pengamanan khusus.

"Jalur Gilimanuk khususnya perlu diantisipasi jumlah kendaraan baik itu mobil penumpang maupun sepeda motor yang mempengaruhi kepadatan lalu lintas. Selain itu kemacetan lalu lintas di sekitar Pelabuhan Sanur yang baru juga harus mendapat atensi," katanya.

Termasuk juga dapat memperhatikan kemungkinan adanya angkutan-angkutan ilegal yang tetap beroperasi. "Kami mengimbau masyarakat agar saat mengemudi dalam kondisi yang fit dan semua harus berhati-hati," ucapnya.

Sementara itu, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Bali Abubakar Aljufri mengatakan hingga November 2022 terjadi peningkatan jumlah santunan yang dibayarkan Jasa Raharja setempat karena terjadi kenaikan kasus kecelakaan lalu lintas.

"Naiknya angka kasus kecelakaan lalu lintas ini tidak terlepas dari tren masyarakat yang telah beraktivitas kembali pasca-pandemi COVID-19. Bahkan jumlahnya lebih tinggi dibandingkan saat sebelum COVID-19," ucap Aljufri.

Ia menambahkan dilihat usia penerima santunan Jasa Raharja di Provinsi Bali, didominasi kelompok usia produktif (26-55 tahun) sebanyak 41,12 persen.

Kemudian kelompok usia pelajar (11-25 tahun) sebanyak 36,06 persen, usia lansia (di atas 56 tahun) sebanyak 21,98 persen serta usia balita dan anak-anak (0-10 tahun) sebanyak 0,84 persen.

Pembayaran santunan Jasa Raharja Bali untuk periode Januari-November 2022 tercatat sebesar Rp52,86 miliar atau naik 67,30 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp31,59 miliar.

Terkait jelang Natal dan Tahun Baru, Jasa Raharja akan menerjunkan semua personel di masing-masing Polres dan pos terpadu yang ada. Selain itu juga akan disiapkan layanan pemeriksaan gratis.

"Kami kolaborasi dengan Kepolisian untuk memastikan jika terjadi kecelakaan masyarakat memperoleh kepastian jaminan yakni laporan kepolisian. Dengan demikian bagi korban kecelakaan dapat memperoleh hak sebagai warga negara untuk memperoleh jaminan Jasa Raharja," ucapnya.

Demikian pula bagi korban yang meninggal dunia, Jasa Raharja berkolaborasi dengan Polres agar ahli waris memperoleh santunan lebih cepat.

Sejauh ini Jasa Raharja Bali tercatat sebagai cabang Jasa Raharja tercepat di Indonesia yang menyampaikan santunan bagi korban meninggal dunia yakni maksimal 18 jam.

"Ke depan forum ini kami harapkan bisa lebih aktif untuk melakukan pencegahan yakni pada jalur-jalur yang rawan kecelakaan akan ada edukasi seperti pemasangan rambu-rambu atau garis kejut sehingga tidak ada lagi korban kecelakaan," katanya.

Sedangkan Kepala Seksi Cegah Dini Tindak Subditkamsel Ditlantas Polda Bali Kompol I Made Sunarsa mengatakan beberapa objek wisata di Provinsi Bali akan menjadi sasaran pengamanan selama periode Natal dan Tahun Baru 2023.

"Daerah-daerah wisata yang menjadi tujuan Tahun Baru harus diamankan untuk melancarkan arus lalu lintas. Tidak hanya dari personel Polda Bali, namun juga bersinergi dengan rekan-rekan Dinas Perhubungan," katanya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022