Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 40 mahasiswa dan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melakukan dua kali kegiatan "ngayah", dalam hari bersamaan, menyukseskan kegiatan ritual berskala besar yang digelar masyarakat desa adat di Karangasem.

Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S, MA yang memimpin kegiatan pengabdian tersebut, Jumat di Denpasar mengatakan, pengabdian sehari penuh itu dilakukan pada Kamis (8/11).

Ia mengatakan, kegiatan pertama dilakukan di Pura Penataran Agung Lempuyang, kemudian dilanjutkan di Pura Maksan Adat Magetelu, Desa Adat Tista, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.

Masyarakat dari dua desa adat itu menggelar kegiatan ritual skala besar yakni karya "Ngenteg Linggih dan Mendem Pedagingan".

Kegiatan "ngayah" yang dilakukan secara berkesinambungan merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat, pendidikan dan penelitian saat masyarakat menggelar kegiatan ritual berskala besar.

"Kegiatan ngayah itu dengan menampilkan kesenian tradisional Bali sebagai kelengkapan kegiatan ritual yang digelar masyarakat desa adat," ujar Prof Rai.

Jenis kesenian yang ditampilkan sesuai permohonan masyarakat antara lain tari lepas, yang terdiri dari tari sekar jagat, tari cendrawasih, tari baris tunggal, tari wiranata, tari oleg tamulilingan, dan bebondresan yang membawakan karakter Luh Belong. (LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012