Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengatakan momentum dan hasil Presidensi G20 Indonesia dapat mendorong pasar tenaga kerja inklusif, salah satunya dengan dunia usaha semakin meningkatkan penempatan tenaga kerja disabilitas.
"Isu disabilitas saat ini tidak hanya merupakan isu nasional, namun juga menjadi isu internasional dan sebagai cross cutting issue. Isu ini menjadi salah satu isu prioritas pada G20 Presidensi Indonesia Tahun 2022," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat Pemberian Penghargaan Nasional kepada Perusahaan dan BUMN yang Mempekerjakan Disabilitas di Jakarta, Senin.
Dalam Presidensi G20 Indonesia di bidang ketenagakerjaan pada tahun ini telah menghasilkan "Action Plan on Accelerating and Monitoring the G20 Principles for the Labour Market Integration of Person with Disabilities".
Dengan adanya rencana aksi itu, kata Menaker, maka Indonesia harus mempercepat pemantauan prinsip-prinsip G20 untuk integrasi pasar tenaga kerja yang inklusif.
Prinsip-prinsip itu seperti mempromosikan pekerjaan yang inklusif bagi penyandang disabilitas sejalan dengan agenda SDGs, memberikan pelatihan dan vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja, meningkatkan partisipasi kerja penyandang disabilitas di pasar kerja dan memberi peluang kewirausahaan.
Baca juga: Indonesia ajak G20 buka lowongan kerja untuk penyandang disabilitas
Arah kebijakan ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas di Indonesia sendiri telah dilakukan secara inklusif salah satunya seperti yang tertuang di UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
"Saya berharap dengan momentum dan adanya komitmen dari hasil Presidensi G20 Indonesia, maka ke depannya kita terus mengintensifkan berbagai langkah, mengimplementasikan Unit Layanan Disabilitas" katanya.
Diharapkan perusahaan swasta, BUMN dan BUMD terus meningkatkan penempatan tenaga kerja disabilitas dan adanya pelaporan dari hasil penempatan itu kepada dinas yang membidangi ketenagakerjaan di daerah masing-masing, demikian Ida Fauziyah.
Dalam kesempatan itu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sebagai perusahaan digital telco terdepan kembali meraih penghargaan atas apresiasi terhadap upaya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas di dunia kerja inklusif.
Penghargaan nasional ini diberikan kepada Direktur Human Capital Management Telkom Afriwandi secara langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziyah.
"Ini merupakan kali kedua Telkom mendapatkan penghargaan sebagai BUMN yang mempekerjakan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas, setelah tahun lalu mendapatkan penghargaan serupa. Hal tersebut membuktikan konsistensi dan komitmen Telkom untuk terus berupaya memberikan kesempatan yang sama kepada generasi bangsa untuk dapat berkembang dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa," kata Afriwandi.
Baca juga: Menaker: Negara hadir cegah diskriminasi terhadap pekerja wanita
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemnaker RI yang telah memberikan penghargaan kepada Telkom, “Penghargaan ini sekaligus sebagai motivasi bagi kami untuk terus menjadi perusahaan yang inklusif dan ramah disabilitas. Kedepannya kami akan terus berkomitmen agar Telkom bisa mempekerjakan penyandang disabilitas hingga mencapai 2 persen dari total jumlah karyawan. Di Telkom, keberagaman menjadi sangat penting karena ini merupakan salah satu kekuatan Telkom sebagai BUMN," katanya.
Saat ini, setidaknya di TelkomGroup terdapat 80 karyawan disabilitas yang terdiri dari tuna daksa, tuna rungu, tuna netra, dan tuna wicara yang tersebar di beberapa wilayah dan penempatan kerja, termasuk di anak perusahaan Telkom.
Salah satu upaya yang terus dilakukan untuk memberikan pengalaman kerja terbaik bagi masyarakat disabilitas yakni inovasi penggunaan i-CHAT (aplikasi untuk membantu tuna rungu dalam belajar dan berkomunikasi dengan bahasa isyarat), implementasi model kerja fleksibel (pengaturan kerja WFO-WFH untuk disabilitas) hingga program program kesehatan yang mengedepankan keselamatan di lingkungan kerja (zero accidents).
Belum lama ini, Telkom kembali menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang mendapatkan penghargaan prestisius Forbes 2022 World’s Best Employers dengan salah satu pilar penilaian yakni kesetaraan dan keberagaman. Sebelumnya, Telkom juga mendapatkan penghargaan sebagai tempat kerja gender-inklusif dari UN Women Indonesia, sertifikasi dan penghargaan Great Place To Work, LinkedIn Top Companies, serta sebagai Juara Umum implementasi Core Values AKHLAK di BUMN.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menaker: G20 dorong pasar kerja inklusif Indonesia untuk disabilitas
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Isu disabilitas saat ini tidak hanya merupakan isu nasional, namun juga menjadi isu internasional dan sebagai cross cutting issue. Isu ini menjadi salah satu isu prioritas pada G20 Presidensi Indonesia Tahun 2022," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat Pemberian Penghargaan Nasional kepada Perusahaan dan BUMN yang Mempekerjakan Disabilitas di Jakarta, Senin.
Dalam Presidensi G20 Indonesia di bidang ketenagakerjaan pada tahun ini telah menghasilkan "Action Plan on Accelerating and Monitoring the G20 Principles for the Labour Market Integration of Person with Disabilities".
Dengan adanya rencana aksi itu, kata Menaker, maka Indonesia harus mempercepat pemantauan prinsip-prinsip G20 untuk integrasi pasar tenaga kerja yang inklusif.
Prinsip-prinsip itu seperti mempromosikan pekerjaan yang inklusif bagi penyandang disabilitas sejalan dengan agenda SDGs, memberikan pelatihan dan vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja, meningkatkan partisipasi kerja penyandang disabilitas di pasar kerja dan memberi peluang kewirausahaan.
Baca juga: Indonesia ajak G20 buka lowongan kerja untuk penyandang disabilitas
Arah kebijakan ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas di Indonesia sendiri telah dilakukan secara inklusif salah satunya seperti yang tertuang di UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
"Saya berharap dengan momentum dan adanya komitmen dari hasil Presidensi G20 Indonesia, maka ke depannya kita terus mengintensifkan berbagai langkah, mengimplementasikan Unit Layanan Disabilitas" katanya.
Diharapkan perusahaan swasta, BUMN dan BUMD terus meningkatkan penempatan tenaga kerja disabilitas dan adanya pelaporan dari hasil penempatan itu kepada dinas yang membidangi ketenagakerjaan di daerah masing-masing, demikian Ida Fauziyah.
Dalam kesempatan itu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sebagai perusahaan digital telco terdepan kembali meraih penghargaan atas apresiasi terhadap upaya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas di dunia kerja inklusif.
Penghargaan nasional ini diberikan kepada Direktur Human Capital Management Telkom Afriwandi secara langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziyah.
"Ini merupakan kali kedua Telkom mendapatkan penghargaan sebagai BUMN yang mempekerjakan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas, setelah tahun lalu mendapatkan penghargaan serupa. Hal tersebut membuktikan konsistensi dan komitmen Telkom untuk terus berupaya memberikan kesempatan yang sama kepada generasi bangsa untuk dapat berkembang dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa," kata Afriwandi.
Baca juga: Menaker: Negara hadir cegah diskriminasi terhadap pekerja wanita
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemnaker RI yang telah memberikan penghargaan kepada Telkom, “Penghargaan ini sekaligus sebagai motivasi bagi kami untuk terus menjadi perusahaan yang inklusif dan ramah disabilitas. Kedepannya kami akan terus berkomitmen agar Telkom bisa mempekerjakan penyandang disabilitas hingga mencapai 2 persen dari total jumlah karyawan. Di Telkom, keberagaman menjadi sangat penting karena ini merupakan salah satu kekuatan Telkom sebagai BUMN," katanya.
Saat ini, setidaknya di TelkomGroup terdapat 80 karyawan disabilitas yang terdiri dari tuna daksa, tuna rungu, tuna netra, dan tuna wicara yang tersebar di beberapa wilayah dan penempatan kerja, termasuk di anak perusahaan Telkom.
Salah satu upaya yang terus dilakukan untuk memberikan pengalaman kerja terbaik bagi masyarakat disabilitas yakni inovasi penggunaan i-CHAT (aplikasi untuk membantu tuna rungu dalam belajar dan berkomunikasi dengan bahasa isyarat), implementasi model kerja fleksibel (pengaturan kerja WFO-WFH untuk disabilitas) hingga program program kesehatan yang mengedepankan keselamatan di lingkungan kerja (zero accidents).
Belum lama ini, Telkom kembali menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang mendapatkan penghargaan prestisius Forbes 2022 World’s Best Employers dengan salah satu pilar penilaian yakni kesetaraan dan keberagaman. Sebelumnya, Telkom juga mendapatkan penghargaan sebagai tempat kerja gender-inklusif dari UN Women Indonesia, sertifikasi dan penghargaan Great Place To Work, LinkedIn Top Companies, serta sebagai Juara Umum implementasi Core Values AKHLAK di BUMN.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menaker: G20 dorong pasar kerja inklusif Indonesia untuk disabilitas
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022