Singaraja (Antara Bali) - Warga Desa Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng, mendatangi lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Minggu, karena mengeluhkan debu yang dapat mengganggu saluran pernafasan dan persoalan lahan yang belum tuntas.
Mereka datang dengan menggunakan sepeda motor sambil membentang spanduk bertuliskan "Stop Proyek PLTU Sebelum Tuntas Sertifikat Warga".
Mereka juga mendesak PT General Energy Bali (GEB) selaku investor dan China Huadian Engineering Corporation (CHEC) sebagai pelaksana proyek memperhatikan kesehatan warga.
Sedikitnya 20 keluarga sampai saat ini belum mendapatkan ganti rugi, meskipun sudah lima tahun berjalan lahan mereka dimanfaatkan untuk proyek tersebut.
"Lelah menunggu, sampai hari ini sertifikatnya belum juga saya terima. Mungkin ada sekitar 20 KK di Banjar Dinas Kampung Tabah yang belum dapat sertifikat. Ada juga 33 KK yang di dalam areal proyek ini yang lahannya belum dibebaskan, belum lagi tanah wakaf," kata Samani, warga Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak.(MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Mereka datang dengan menggunakan sepeda motor sambil membentang spanduk bertuliskan "Stop Proyek PLTU Sebelum Tuntas Sertifikat Warga".
Mereka juga mendesak PT General Energy Bali (GEB) selaku investor dan China Huadian Engineering Corporation (CHEC) sebagai pelaksana proyek memperhatikan kesehatan warga.
Sedikitnya 20 keluarga sampai saat ini belum mendapatkan ganti rugi, meskipun sudah lima tahun berjalan lahan mereka dimanfaatkan untuk proyek tersebut.
"Lelah menunggu, sampai hari ini sertifikatnya belum juga saya terima. Mungkin ada sekitar 20 KK di Banjar Dinas Kampung Tabah yang belum dapat sertifikat. Ada juga 33 KK yang di dalam areal proyek ini yang lahannya belum dibebaskan, belum lagi tanah wakaf," kata Samani, warga Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak.(MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012