Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Arif Satria menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya telah banyak mencetak pemimpin di jabatan strategis, baik negeri maupun swasta, karena itu ke depan siap berkontribusi mencetak generasi baru dengan kemampuan digital leadership di Bali.
“Jadi, kontribusi ICMI, saat ini memang banyaknya program-program pelatihan bagi ICMI untuk mencetak generasi baru dengan kemampuan digital leadership," kata Prof Arif saat melantik Pemuda ICMI Bali di Denpasar, Senin.
Dalam saat pelantikan Pemuda ICMI Bali yang dipimpin Muhammad Zainal Abidin itu, ia menjelaskan ICMI memang harus mempersiapkan instrumen dan ekosistem yang kondusif untuk kaum muda ICMI agar nantinya dapat mengisi pos penting di berbagai jabatan-jabatan strategis, baik di swasta maupun negeri berdasarkan kompetensi yang dimiliki.
Arif meminta para pemimpin di ICMI harus bisa menciptakan pemimpin yang kompeten di berbagai kegiatan terutama di bagian pangan, pendidikan dan lingkungan. Pihaknya memiliki beberapa konsep yang disiapkan seperti pangan, pendidikan dan lingkungan, termasuk di Bali, guna mendukung pemerintah.
"ICMI tak turut dalam politik praktis termasuk untuk Pemilihan Presiden 2024, namun kami akan berupaya memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara dalam membuat konsep atau rancangan bagi para pemimpin yang baru," katanya.
Baca juga: Pemuda Muhammadiyah: hentikan produksi hoaks jelang Pemilu
Sementara itu, Ketua Umum Pemuda ICMI Bali Muhammad Zainal Abidin menyampaikan bahwa pihaknya berharap melalui Pemuda ICMI Bali tercipta cendekiawan muda yang peduli dengan agama dan bangsa.
"Harapannya, ke depan Pemuda ICMI Bali bisa diterima oleh masyarakat dan melaksanakan berbagai kegiatan positif yang membangun segala aspek pandangan di masyarakat, terutama menciptakan cendekiawan muda yang peduli dengan agama dan bangsanya," katanya.
Zainal yang kepengurusannya resmi dilantik oleh ICMI ini mengakui keinginannya untuk melahirkan pandangan atau gagasan terkait fenomena di masyarakat.
"Kami ingin meningkatkan budaya berpikir yang kritis atas fenomena sosial di masyarakat dengan cara banyak melakukan kajian, riset, diskusi serta lokakarya yang bertujuan melahirkan pandangan dan atau gagasan terkait fenomena di masyarakat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
“Jadi, kontribusi ICMI, saat ini memang banyaknya program-program pelatihan bagi ICMI untuk mencetak generasi baru dengan kemampuan digital leadership," kata Prof Arif saat melantik Pemuda ICMI Bali di Denpasar, Senin.
Dalam saat pelantikan Pemuda ICMI Bali yang dipimpin Muhammad Zainal Abidin itu, ia menjelaskan ICMI memang harus mempersiapkan instrumen dan ekosistem yang kondusif untuk kaum muda ICMI agar nantinya dapat mengisi pos penting di berbagai jabatan-jabatan strategis, baik di swasta maupun negeri berdasarkan kompetensi yang dimiliki.
Arif meminta para pemimpin di ICMI harus bisa menciptakan pemimpin yang kompeten di berbagai kegiatan terutama di bagian pangan, pendidikan dan lingkungan. Pihaknya memiliki beberapa konsep yang disiapkan seperti pangan, pendidikan dan lingkungan, termasuk di Bali, guna mendukung pemerintah.
"ICMI tak turut dalam politik praktis termasuk untuk Pemilihan Presiden 2024, namun kami akan berupaya memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara dalam membuat konsep atau rancangan bagi para pemimpin yang baru," katanya.
Baca juga: Pemuda Muhammadiyah: hentikan produksi hoaks jelang Pemilu
Sementara itu, Ketua Umum Pemuda ICMI Bali Muhammad Zainal Abidin menyampaikan bahwa pihaknya berharap melalui Pemuda ICMI Bali tercipta cendekiawan muda yang peduli dengan agama dan bangsa.
"Harapannya, ke depan Pemuda ICMI Bali bisa diterima oleh masyarakat dan melaksanakan berbagai kegiatan positif yang membangun segala aspek pandangan di masyarakat, terutama menciptakan cendekiawan muda yang peduli dengan agama dan bangsanya," katanya.
Zainal yang kepengurusannya resmi dilantik oleh ICMI ini mengakui keinginannya untuk melahirkan pandangan atau gagasan terkait fenomena di masyarakat.
"Kami ingin meningkatkan budaya berpikir yang kritis atas fenomena sosial di masyarakat dengan cara banyak melakukan kajian, riset, diskusi serta lokakarya yang bertujuan melahirkan pandangan dan atau gagasan terkait fenomena di masyarakat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022