PT. PLN menyatakan penggunaan gerobak listrik bantuan dari PLN secara signifikan membantu meningkatkan omzet bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Hidroponik Abianbase di Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
 
Manajer PLN UP2B Bali Mohammad Bachtiar, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Bali, Rabu menyatakan manfaat gerobak listrik bantuan PLN bertujuan untuk membantu pelaku UMKM mendapatkan kemudahan dalam penggunaan dan secara ekonomis menghemat biaya operasional.
 
Bachtiar menjelaskan dalam sekali pengisian daya baterai hingga penuh, gerobak listrik tersebut bisa menempuh jarak hingga 50 km dengan kecepatan maksimum 40 km/jam. Keuntungan lainnya adalah dalam mengisi daya baterai hingga penuh, gerobak listrik tersebut hanya butuh 2 kWh saja.
 
"Jika tarif listrik PLN Rp1.444,70/kWh, maka sekali pengisian daya baterai sampai penuh cukup mengeluarkan Rp2.889 saja," kata Bachtiar.

Baca juga: PLN raih penghargaan BUMN terbaik untuk transformasi digital
 
Bantuan berupa gerobak listrik UMKM kepada KWT Srikandi Hidroponik merupakan bantuan dari PLN dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang disalurkan oleh PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Bali.
 
Sementara itu, pembinan UMKM KWT Srikandi Hirdoponik sekaligus Lurah Abianbase, I Dewa Gede Rai Wijaya menyatakan pengguaan gerobak listrik sangat bermanfaat dalam pemasaran hasil pertanian hidroponik. Dia mengatakan sebelum adanya bantuan gerobak listrik ini, UMKM KWT Srikandi Hidoponik cukup kesulitan dalam memasarkan hasil pertaniannya.
 
Selain itu, konsumen hasil pertanian mereka masih terbatas pada warga di sekitar lokasi UMKM tersebut dan juga PNS di Kelurahan Abianbase, akan tetapi sejak menggunakan gerobak listrik tersebut, sayuran hasil pertanian hidroponik dapat dipasarkan secara keliling dengan cakupan wilayah yang lebih luas dan menjangkau banyak pihak seperti di perumahan warga, perkantoran, maupun ke pasar-pasar yang ada di Badung dan sekitarnya.
 
Dia mengatakan kegiatan pemasaran secara keliling itu berdampak positif pada meningkatnya omzet penjualan sayuran hidroponik. "Sejak menggunakan gerobak listrik ini omzet penjualan hasil hidroponik meningkat hingga 50 persen," kata I Dewa Gede Rai Wijaya.

Baca juga: PLN pastikan daya listrik 450 VA tetap dipertahankan
 
Menurut I Dewa Gede Rai Wijaya masyarakat pengguna gerobak listrik merasakan kehadiran gerobak listrik tersebut secara signifikan mendorong perekonomian anggota UMKM KWT Srikandi Hidroponik.
 
Dia berharap dengan suksesnya UMKM KWT Hidroponik yang didorong oleh pemasaran penggunaan gerobak listrik, pertanian hidroponik di tempatnya dapat menjadi contoh bagi masyarakat di sekitar Kelurahan Abianbase.
 
“Kami berharap PLN lebih sering melaksanakan Program TJSL yang bertujuan mendorong perekonomian masyarakat," kata I Dewa Gede Rai Wijaya.

Pewarta: Rolandus Nampu

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022