Denpasar (Antara Bali) - Hasil pertanian dan perkebunan yang memenuhi standar dan kualitas tinggi serta mampu memasok secara berkesinambungan sangat diharapkan oleh para pengelola restoran maupun hotel di Bali.
"Hasil pertanian untuk menembus pasar restoran siap saji di Bali tidaklah sulit, asalkan mampu memenuhi standar dan mutu sesuai persyaratan," kata I Made Gunada, pemilik PT Wiguna Makmur di Bedugul Kabupaten Tabanan, Bali, Rabu.
Ia mengatakan, hasil pertanian antara lain selada, kacang buncis, wortel dan varietas ketimun gerkin yang dihasilkan dari perkebunannya sudah mampu menembus restoran siap saji McDonald's yang ada di Pulau Dewata.
"Kami telah menyuplai kebutuhan restoran siap saji tersebut sejak Oktober 1994 hingga sekarang," kata petani lulusan sarjana ekonomi Universitas Udayana itu.
Ia mengatakan, untuk dapat mamasok kebutuhan ke restoran itu tidaklah dengan mudah, namun harus melalui seleksi ketat agar memenuhi standar dan kualitas tinggi.
"Kami harus mampu memenuhi persyaratan tersebut, disamping harus memasoknya secara kontinyu sesuai dengan kebutuhan dari pihak konsumen tersebut," kata suami Ni Ketut Astrini.
Dikatakan, luas lahan yang dimiliki untuk mampu memasok kebutuhan tersebut mencapai 3,75 hektare yang berada di Bedugul. Pada lahan itu ditanami berbagai jenis tanaman kebutuhan restoran yang tersebar di tujuh lokasi di Denpasar, Kuta, Sanur dan Nusa Dua.
"Yang paling banyak dipasok ke restoran itu adalah selada dan gerkin yang telah di proses dan siap dimasak. Setiap pengiriman masing-masing mencapai 100 kilogram," ucapnya.
Gunada mengatakan, pengiriman bahan kebutuhan ke McDonald's dalam sepekan bisa mencapai tiga sampai empat kali.
"Kami melakukan pengiriman ke tempat tersebut sesuai dengan pesanan. Kalau pengunjung restoran itu meningkat, maka order ke pihak kami juga bertambah," katanya.
Selain untuk memenuhi "outlet" atau gerai di Bali, kata Gunada, yang juga menyuplai sejumlah gerai yang ada di Pulau Jawa antara lain Jakarta, Malang dan Bandung.
"Saya memiliki lahan pertanian di Pulau Jawa, yaitu di Pujon Malang seluas 2,5 hektare, Pengalengan 4,5 Ha dan di Lembang Bandung 5 Ha," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009
"Hasil pertanian untuk menembus pasar restoran siap saji di Bali tidaklah sulit, asalkan mampu memenuhi standar dan mutu sesuai persyaratan," kata I Made Gunada, pemilik PT Wiguna Makmur di Bedugul Kabupaten Tabanan, Bali, Rabu.
Ia mengatakan, hasil pertanian antara lain selada, kacang buncis, wortel dan varietas ketimun gerkin yang dihasilkan dari perkebunannya sudah mampu menembus restoran siap saji McDonald's yang ada di Pulau Dewata.
"Kami telah menyuplai kebutuhan restoran siap saji tersebut sejak Oktober 1994 hingga sekarang," kata petani lulusan sarjana ekonomi Universitas Udayana itu.
Ia mengatakan, untuk dapat mamasok kebutuhan ke restoran itu tidaklah dengan mudah, namun harus melalui seleksi ketat agar memenuhi standar dan kualitas tinggi.
"Kami harus mampu memenuhi persyaratan tersebut, disamping harus memasoknya secara kontinyu sesuai dengan kebutuhan dari pihak konsumen tersebut," kata suami Ni Ketut Astrini.
Dikatakan, luas lahan yang dimiliki untuk mampu memasok kebutuhan tersebut mencapai 3,75 hektare yang berada di Bedugul. Pada lahan itu ditanami berbagai jenis tanaman kebutuhan restoran yang tersebar di tujuh lokasi di Denpasar, Kuta, Sanur dan Nusa Dua.
"Yang paling banyak dipasok ke restoran itu adalah selada dan gerkin yang telah di proses dan siap dimasak. Setiap pengiriman masing-masing mencapai 100 kilogram," ucapnya.
Gunada mengatakan, pengiriman bahan kebutuhan ke McDonald's dalam sepekan bisa mencapai tiga sampai empat kali.
"Kami melakukan pengiriman ke tempat tersebut sesuai dengan pesanan. Kalau pengunjung restoran itu meningkat, maka order ke pihak kami juga bertambah," katanya.
Selain untuk memenuhi "outlet" atau gerai di Bali, kata Gunada, yang juga menyuplai sejumlah gerai yang ada di Pulau Jawa antara lain Jakarta, Malang dan Bandung.
"Saya memiliki lahan pertanian di Pulau Jawa, yaitu di Pujon Malang seluas 2,5 hektare, Pengalengan 4,5 Ha dan di Lembang Bandung 5 Ha," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009