Sebanyak 120 orang peserta World Tourism Day (WTD) Golf Challenge yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
menikmati berbagai pengalaman digital saat mengikuti kejuaraan tersebut.

"Mereka semua menggunakan pengalaman digital dari registrasi, datang ke sini hingga skoring melalui digital. Ini adalah era baru ke depannya bahwa pariwisata juga akan go to digital directly, dari reservasi sampai check out nanti," ujar Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Manurung di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu.

Menurutnya, pengalaman digital tersebut juga akan menjadi pengalaman kuat, sehingga perjalanan perkembangan pariwisata Indonesia akan lebih baik lagi kedepannya.

Baca juga: Indonesia manfaatkan WTD 2022 guna wujudkan pariwisata berkelanjutan

Para pegolf yang terdaftar mengikuti World Tourism Day Golf Challenge 2022 itu berasal dari berbagai kalangan seperti dari lintas kementerian/lembaga, perusahaan, perbankan dan sejumlah sektor lainnya.

Henky Manurung menjelaskan, olahraga golf dipilih dalam rangkaian perayaan WTD 2022 di Bali karena golf menunjukkan kesiapan destinasi Indonesia khususnya Bali.

Selain itu, para peserta kejuaraan golf juga diharapkan dapat menyampaikan pesan bahwa Bali sudah siap lagi menyambut wisatawan khususnya dari sisi sport tourism atau pariwisata olahraga.

Baca juga: Pastika Harapkan WTD Promosikan Tri Hita Karana

"Kami harapkan ini dapat mendorong pemulihan ekonomi di Indonesia semakin cepat," ungkap dia.

Ia menambahkan, kegiatan World Tourism Day Golf Challenge 2022 yang menjadi wujud kolaborasi antara Kemenparekraf, Privy dan Eiger itu dapat menjadi agenda tahunan kedepannya.

"Kami yakinkan ini akan menjadi satu yang berkelanjutan dan tahun depan kami harapkan ada lagi dan akan lebih banyak lagi on boarding kolaborasi dengan para partner lainnya. Kedepannya akan kita jadikan event reguler tahunan," ujar Henky Manurung.



Inspektur Utama Kemenparekraf Restog Krisna menambahkan, golf merupakan olahraga dengan minat khusus yang diharapkan dapat membantu peningkatan sektor perekonomian.

CEO Privy Marshall Pribadi menjelaskan, selama pandemi COVID-19, solusi identitas digital dan tanda tangan digital yang dihadirkan oleh Privy telah membantu pemulihan sektor keuangan.

"Kemudahan digital ini yang ingin dibawa oleh Privy ke sektor pariwisata di mana dengan aplikasi ini wisatawan bisa cek in pesawat, cek in di hotel dan lain-lainnya semuanya bisa secara digital," ujarnya.
 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022