Denpasar (Antara Bali) - Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang menerima kunjungan tidak kurang dari dua juta wisatawan mancanegara dan jutaan wisatawan domestik setiap tahunnya, membutuhkan armada taksi dalam jumlah yang memadai.
"Banyak keluhan dari wisman maupun wisdom dalam liburan di Bali, yang mengaku kesulitan mendapatkan pelayanan taksi. Kalau pun ada, kondisinya kurang nyaman," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa.
Menanggapi terus bergulirnya unjuk rasa ratusan sopir taksi perusahaan Komotra Ngurah Rai dan Bali Taksi atas terbitnya penambahan izin operasi taksi yang mencapai 500 unit, ia mengatakan bahwa pihaknya siap melakukan pengkajian ulang atas terbitnya izin operasi taksi tersebut.
"Jika masyarakat Bali tidak menginginkan adanya penambahan izin taksi, kami siap melakukan peninjauan kembali, namun bukan datang dari sekelintir supir taksi yang tidak siap menghadapi persaingan," ucapnya.
Gubernur menegaskan, jika keberatan memang datang dari masyarakat luas, pihaknya siap mencabut izin yang telah dikeluarkan.
Ia menilai, tambahan izin operasional taksi yang mencapai 500 unit dimaksudkan untuk melakukan peremajaan terhadap taksi yang kondisinya kini sudah tua.
"Taksi yang ada selain kondisinya sudah tua, juga dinilai kurang besar. Wisatawan dalam menikmati liburan di Bali memerlukan kenyamanan, termasuk pelayanan taksi yang dapat diperoleh dalam waktu singkat," ujar Gubernur Pastika.
Ia mengingatkan, Bali sebagai daerah tujuan wisata mancanegara, harus didukung fasilitas, termasuk taksi dalam jumlah yang memadai.
Penambahan izin baru sesuai permohonan dari perusahaan taksi yang sudah ada, dimaksudkan untuk melakukan peremajaan yang mengarah pada kenyamanan, serta wisatawan mendapat pelayanan secara mudah, kata Gubernur Pastika berulang-ulang.
Sekitar 300 orang sopir taksi dari perusahaan Komotra Ngurah Rai dan Bali Taksi, dua kali melakukan aksi unjuk rasa ke kantor gubernuran dan gedung DPRD Bali. Mereka memprotes diterbitkannya izin operasional baru bagi 500 taksi di Pulau Dewata. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009
"Banyak keluhan dari wisman maupun wisdom dalam liburan di Bali, yang mengaku kesulitan mendapatkan pelayanan taksi. Kalau pun ada, kondisinya kurang nyaman," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa.
Menanggapi terus bergulirnya unjuk rasa ratusan sopir taksi perusahaan Komotra Ngurah Rai dan Bali Taksi atas terbitnya penambahan izin operasi taksi yang mencapai 500 unit, ia mengatakan bahwa pihaknya siap melakukan pengkajian ulang atas terbitnya izin operasi taksi tersebut.
"Jika masyarakat Bali tidak menginginkan adanya penambahan izin taksi, kami siap melakukan peninjauan kembali, namun bukan datang dari sekelintir supir taksi yang tidak siap menghadapi persaingan," ucapnya.
Gubernur menegaskan, jika keberatan memang datang dari masyarakat luas, pihaknya siap mencabut izin yang telah dikeluarkan.
Ia menilai, tambahan izin operasional taksi yang mencapai 500 unit dimaksudkan untuk melakukan peremajaan terhadap taksi yang kondisinya kini sudah tua.
"Taksi yang ada selain kondisinya sudah tua, juga dinilai kurang besar. Wisatawan dalam menikmati liburan di Bali memerlukan kenyamanan, termasuk pelayanan taksi yang dapat diperoleh dalam waktu singkat," ujar Gubernur Pastika.
Ia mengingatkan, Bali sebagai daerah tujuan wisata mancanegara, harus didukung fasilitas, termasuk taksi dalam jumlah yang memadai.
Penambahan izin baru sesuai permohonan dari perusahaan taksi yang sudah ada, dimaksudkan untuk melakukan peremajaan yang mengarah pada kenyamanan, serta wisatawan mendapat pelayanan secara mudah, kata Gubernur Pastika berulang-ulang.
Sekitar 300 orang sopir taksi dari perusahaan Komotra Ngurah Rai dan Bali Taksi, dua kali melakukan aksi unjuk rasa ke kantor gubernuran dan gedung DPRD Bali. Mereka memprotes diterbitkannya izin operasional baru bagi 500 taksi di Pulau Dewata. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009