Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Bali mengadakan pelatihan video jurnalistik untuk media dan humas/lembaga pemerintah guna menghadapi isu digitalisasi pelayanan dan keterbukaan informasi publik, agar menghasilkan informasi berkualitas bagi masyarakat.
Ketua Panitia Kegiatan Pelatihan Video Jurnalis, Handi Putra di Badung, Bali, Jumat mengatakan pelatihan video jurnalis tersebut diikuti oleh berbagai perwakilan bidang hubungan masyarakat (Humas) lembaga pemerintahan yang ada di Bali, mahasiswa dan wartawan sejumlah media di Bali.
Handi Putra menyatakan total partisipan yang mengikuti pelatihan pembuatan video jurnalistik tersebut sebanyak 41 orang. Dalam pelatihan tersebut, para peserta diberikan pengetahuan tentang video jurnalis dari pra produksi, produksi hingga pascaproduksi.
"Video jurnalistik merupakan produk audio visual, yang tidak terlepas dari naskah, maka peserta pun diberikan materi penulisan," kata dia.
Baca juga: "Trusted Media Summit" di Bali rekomendasikan pentingnya regulasi dan otoritas media
Baca juga: "Trusted Media Summit" di Bali rekomendasikan pentingnya regulasi dan otoritas media
Handi Putra juga mengatakan kegiatan pelatihan ini bermaksud untuk memberikan pengetahuan tambahan bagi pihak yang berhubungan langsung dengan Humas tentang pengelolaan video sebagai produk digital untuk menyebarkan informasi yang berkualitas kepada masyarakat agar program-program pemerintah dikomunikasikan dengan baik.
"Dalam pelatihan ini, kami memang lebih banyak melibatkan kawan-kawan yang ada di humas lembaga yang ada di Bali. Karena rekan-rekan humas juga dituntut membuat konten video untuk promosi lembaganya. Dengan pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas konten video yang dihasilkan," kata dia.
Handi Putra menyebutkan bahwa pelatihan tersebut, juga diberikan kepada mahasiswa yang memiliki ketertarikan untuk memproduksi video yang tidak kalah dengan produk jurnalistik.
"Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa yang minat video jurnalis. Ini bisa menjadi ruang belajar bagi mereka. Selain itu, kami juga mengajak kawan wartawan yang media tempatnya bekerja juga memproduksi konten video," kata dia.
Baca juga: Konferensi jurnalisme data pertama di Indonesia digelar 27-30 Juli
Baca juga: Konferensi jurnalisme data pertama di Indonesia digelar 27-30 Juli
Bentuk pelatihan yang diselenggarakan oleh IJTI Bali tersebut dibagi menjadi tiga sesi pelatihan. Sesi 1 dengan materi penulisan dan pengambilan gambar. Sesi 2 peserta diajak untuk langsung praktik lapangan untuk membuat video dan Sesi 3 dilakukan penayangan dan evaluasi video. Dalam sesi praktek lapangan peserta dibagi menjadi delapan kelompok dengan mendapat pendampingan mentor dari anggota wartawan senior yang tergabung dalam IJTI Bali.
"Pelatihan ini bukan sekedar teori saja, juga ada praktik lapangan, jadi lebih seru dan bervariatif. Karena tugas saya juga secara langsung sebagai humas, pelatihan ini jadi menambah wawasan saya tentang video. Saya juga datang bersama staf saya agar mereka juga punya tambahan pengetahuan," kata Anak Agung Jayalantara, Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Buleleng yang hadir sebagai peserta.
Sementara itu, Ketua IJTI Bali Ananda Bagus menyampaikan kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama kali dibuat sejak dilantik sebagai ketua pada Februari lalu.
"Ini kegiatan pertama kami di IJTI Bali. Rencananya kegiatan semacam ini akan terus dilakukan dengan menyasar audiens yang berbeda, bukan hanya humas. Semoga dengan pelatihan ini konten video yang beredar di media sosial bisa lebih baik," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022