Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalin kerja sama dengan pemerintah Republik Kepulauan Fiji untuk mengembangkan sektor pariwisata berkualitas dan berkelanjutan sehingga memberikan dampak luas terhadap peningkatan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dengan Menteri Perdagangan, Perdagangan, Pariwisata dan Transportasi Republik Kepulauan Fiji Faiyaz Siddiq Koya disela pertemuan kedua Tourism Working Group (TWG) G20 di Nusa Dua, Kabupaten Bali, Jumat.
"Ini merupakan langkah besar di mana kita akhirnya bisa melakukan penandatanganan MoU antara kedua negara yang sebelumnya telah dibahas sejak 2014," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
Pada kesempatan tersebut, kedua menteri berkumpul membahas peran dan tanggung jawab krusial mereka untuk berkolaborasi dan membangun kembali sektor pariwisata menjadi sektor yang lebih tangguh, berkelanjutan, inklusif, dan aman.
Penandatanganan MoU tersebut nantinya akan mendorong kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara seperti promosi pariwisata, pengembangan produk pariwisata, kerja sama sektor swasta, pengembangan sumber daya manusia.
Baca juga: Menparekraf: Kunjungan turis asing per Juli 2022 capai 476 ribu
MoU juga akan mendorong penelitian dan pengembangan dalam rangka pemulihan pariwisata selama dan setelah pandemi COVID-19 dan untuk mencapai kemakmuran kedua negara.
Kedua negara juga akan berkolaborasi lebih jauh untuk membuat program dan kegiatan dalam memperkuat hubungan bilateral dan mempromosikan pertukaran orang/ahli dalam upaya membuka peluang bagi para pelaku pariwisata di kedua negara agar bekerja sama demi kepentingan kedua negara sehingga semakin tangguh.
Sandiaga Uno menambahkan, terpenting adalah bagaimana pariwisata nantinya bisa menciptakan lapangan kerja karena di Fiji pariwisata memiliki kontribusi terhadap ekonomi mencapai 40 persen sementara di Indonesia sekitar 4,3 persen.
"Kami meyakini dengan kerja bersama ini akan mampu memperkuat ekonomi kedua negara dan saya ingin juga sampaikan ada beberapa isu seperti climate change yang kita sama-sama hadapi sebagai negara kepulauan," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Perdagangan, Pariwisata dan Transportasi Republik Kepulauan Fiji, Faiyaz Siddiq Koya mengungkapkan, sebagai negara kepulauan, tantangan pengembangan pariwisata yang dihadapi Indonesia dan Republik Kepulauan Fiji relatif sama.
"Ini adalah waktu yang penting bagi kita untuk benar-benar berkolaborasi. Kolaborasi ini akan membawa hubungan kita lebih jauh dan ini adalah kesempatan yang bagus bagi kita untuk berbagi," katanya.
Baca juga: Menparekraf targetkan kendaraan listrik operasi di Nusa Penida
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dengan Menteri Perdagangan, Perdagangan, Pariwisata dan Transportasi Republik Kepulauan Fiji Faiyaz Siddiq Koya disela pertemuan kedua Tourism Working Group (TWG) G20 di Nusa Dua, Kabupaten Bali, Jumat.
"Ini merupakan langkah besar di mana kita akhirnya bisa melakukan penandatanganan MoU antara kedua negara yang sebelumnya telah dibahas sejak 2014," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
Pada kesempatan tersebut, kedua menteri berkumpul membahas peran dan tanggung jawab krusial mereka untuk berkolaborasi dan membangun kembali sektor pariwisata menjadi sektor yang lebih tangguh, berkelanjutan, inklusif, dan aman.
Penandatanganan MoU tersebut nantinya akan mendorong kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara seperti promosi pariwisata, pengembangan produk pariwisata, kerja sama sektor swasta, pengembangan sumber daya manusia.
Baca juga: Menparekraf: Kunjungan turis asing per Juli 2022 capai 476 ribu
MoU juga akan mendorong penelitian dan pengembangan dalam rangka pemulihan pariwisata selama dan setelah pandemi COVID-19 dan untuk mencapai kemakmuran kedua negara.
Kedua negara juga akan berkolaborasi lebih jauh untuk membuat program dan kegiatan dalam memperkuat hubungan bilateral dan mempromosikan pertukaran orang/ahli dalam upaya membuka peluang bagi para pelaku pariwisata di kedua negara agar bekerja sama demi kepentingan kedua negara sehingga semakin tangguh.
Sandiaga Uno menambahkan, terpenting adalah bagaimana pariwisata nantinya bisa menciptakan lapangan kerja karena di Fiji pariwisata memiliki kontribusi terhadap ekonomi mencapai 40 persen sementara di Indonesia sekitar 4,3 persen.
"Kami meyakini dengan kerja bersama ini akan mampu memperkuat ekonomi kedua negara dan saya ingin juga sampaikan ada beberapa isu seperti climate change yang kita sama-sama hadapi sebagai negara kepulauan," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Perdagangan, Pariwisata dan Transportasi Republik Kepulauan Fiji, Faiyaz Siddiq Koya mengungkapkan, sebagai negara kepulauan, tantangan pengembangan pariwisata yang dihadapi Indonesia dan Republik Kepulauan Fiji relatif sama.
"Ini adalah waktu yang penting bagi kita untuk benar-benar berkolaborasi. Kolaborasi ini akan membawa hubungan kita lebih jauh dan ini adalah kesempatan yang bagus bagi kita untuk berbagi," katanya.
Baca juga: Menparekraf targetkan kendaraan listrik operasi di Nusa Penida
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022