Sebanyak 11 stan UMKM milik penyandang disabilitas mengikuti pameran Indonesia Cinta Disabilitas yang digawangi oleh Dinas Sosial Kota Denpasar dari 25-26 Agustus 2022.
"UMKM disabilitas ada 11, empat lagi dari UMKM Dinas Koperasi, rata-rata produknya kuliner dan kerajinan tangan. Hari ini banyak yang hadir, nanti kami akan lakukan pendataan omzetnya," kata Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty di Denpasar, Kamis.
Laxmy menuturkan bahwa para pemilik UMKM ini merupakan disabilitas produktif yang terdata dan saat ini mampu berusaha mandiri tak lagi mengandalkan bantuan.
Melalui pameran yang menjual produk hasil karya dan buatan sendiri ini, pihak dinas sosial nantinya akan membantu melakukan evaluasi, branding, dan membantu pengemasan sehingga meningkatkan nilai jual dari UMKM milik disabilitas di Denpasar.
Laxmy mengatakan sebelumnya pernah digelar uji coba kegiatan serupa, melihat antusiasnya yang besar akhirnya kini dilakukan dengan lebih matang berkolaborasi bersama Dinas UKM dan Koperasi.
Baca juga: Pemkab Badung berikan kursi roda untuk penyandang disabilitas
Ia berharap agar pameran Indonesia Cinta Disabilitas ke depan menjadi agenda resmi Pemerintah Kota Denpasar. Bahkan harapannya agar para disabilitas dilibatkan dalam gelaran tahunan Denpasar Festival.
"Kita harap disabilitas ada peranannya di sana (Denpasar Festival), jadi memang itu yang kami sebut hak-hak pemenuhannya. Harus bergabung di Denfest, mereka punya kesempatan juga," ujar Laxmy.
Salah satu penyandang disabilitas yang menjual produk buatannya di pameran tersebut adalah Wayan Sri (38). Pemilik UMKM Bunga Bali Craft itu menjual kerajinan mainan anak dengan bahan dasar kayu yang ia produksi sehari-hari bersama 15 staf nya.
"Ini jualan mainan anak-anak, bahannya kayu berbentuk ayam, gajah, Pulau Bali, kereta dijual Rp50 ribu-Rp200 ribu," kata Sri kepada media.
Ia menuturkan bahwa kemampuan ini dimilikinya sejak 2012 silam ketika mendapat pelatihan membuat kerajinan. Satu produknya mampu ia produksi dalam waktu satu minggu, kepada media ia mengatakan bahwa dalam sebulannya ia dapat mengantongi uang bersih minimal Rp2 juta.
Baca juga: Polwan Polres Gianyar bagikan sembako kepada disabilitas
Disabilitas lainnya, Ida Bagus Aditya Putra Pidada (26) pemilik Bali Maha Sadhu yang pada pameran ini berkolaborasi dengan Rumah Berdaya Denpasar turut menjual hasil karyanya.
Bagus Aditya merupakan penulis puisi yang menjual karyanya berupa buku. Pun juga di stan tersebut tersedia dupa herbal, baju, dan tas yang dibuat seluruhnya oleh disabilitas.
"Lumayan ini baru hari pertama pertengahan hari sudah 300 ribu penjualannya, kalau tidak ada pameran biasanya omzet saya bisa Rp2,5 juta per bulan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"UMKM disabilitas ada 11, empat lagi dari UMKM Dinas Koperasi, rata-rata produknya kuliner dan kerajinan tangan. Hari ini banyak yang hadir, nanti kami akan lakukan pendataan omzetnya," kata Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty di Denpasar, Kamis.
Laxmy menuturkan bahwa para pemilik UMKM ini merupakan disabilitas produktif yang terdata dan saat ini mampu berusaha mandiri tak lagi mengandalkan bantuan.
Melalui pameran yang menjual produk hasil karya dan buatan sendiri ini, pihak dinas sosial nantinya akan membantu melakukan evaluasi, branding, dan membantu pengemasan sehingga meningkatkan nilai jual dari UMKM milik disabilitas di Denpasar.
Laxmy mengatakan sebelumnya pernah digelar uji coba kegiatan serupa, melihat antusiasnya yang besar akhirnya kini dilakukan dengan lebih matang berkolaborasi bersama Dinas UKM dan Koperasi.
Baca juga: Pemkab Badung berikan kursi roda untuk penyandang disabilitas
Ia berharap agar pameran Indonesia Cinta Disabilitas ke depan menjadi agenda resmi Pemerintah Kota Denpasar. Bahkan harapannya agar para disabilitas dilibatkan dalam gelaran tahunan Denpasar Festival.
"Kita harap disabilitas ada peranannya di sana (Denpasar Festival), jadi memang itu yang kami sebut hak-hak pemenuhannya. Harus bergabung di Denfest, mereka punya kesempatan juga," ujar Laxmy.
Salah satu penyandang disabilitas yang menjual produk buatannya di pameran tersebut adalah Wayan Sri (38). Pemilik UMKM Bunga Bali Craft itu menjual kerajinan mainan anak dengan bahan dasar kayu yang ia produksi sehari-hari bersama 15 staf nya.
"Ini jualan mainan anak-anak, bahannya kayu berbentuk ayam, gajah, Pulau Bali, kereta dijual Rp50 ribu-Rp200 ribu," kata Sri kepada media.
Ia menuturkan bahwa kemampuan ini dimilikinya sejak 2012 silam ketika mendapat pelatihan membuat kerajinan. Satu produknya mampu ia produksi dalam waktu satu minggu, kepada media ia mengatakan bahwa dalam sebulannya ia dapat mengantongi uang bersih minimal Rp2 juta.
Baca juga: Polwan Polres Gianyar bagikan sembako kepada disabilitas
Disabilitas lainnya, Ida Bagus Aditya Putra Pidada (26) pemilik Bali Maha Sadhu yang pada pameran ini berkolaborasi dengan Rumah Berdaya Denpasar turut menjual hasil karyanya.
Bagus Aditya merupakan penulis puisi yang menjual karyanya berupa buku. Pun juga di stan tersebut tersedia dupa herbal, baju, dan tas yang dibuat seluruhnya oleh disabilitas.
"Lumayan ini baru hari pertama pertengahan hari sudah 300 ribu penjualannya, kalau tidak ada pameran biasanya omzet saya bisa Rp2,5 juta per bulan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022