Negara (Antara Bali) - Ratusan keluarga di Dusun Kemoning, Desa Manistutu, Kabupaten Jembrana kesulitan air bersih, karena kemarau panjang membuat sumber air di dusun tersebut kering.
"Sumber air yang sering digunakan warga, baik di sungai maupun pancuran mengering. Untuk mendapatkan air bersih, kami harus berjalan sekitar 15 kilometer," kata Dewa Made Alit, salah seorang warga, Jumat.
Menurut Alit, sumber air di dusun itu sulit diperoleh, karena mereka tinggal di wilayah ketinggian sehingga tidak mungkin menggali sumur karena terlalu dalam.
"Kalau membuat sumur, selain dalam, belum tentu dapat mata air. Bisa-bisa sudah keluar biaya banyak untuk membuat sumur, tapi tetap saja tidak dapat air bersih," ujarnya.
Satu-satunya cara agar kesulitan air bersih ini diatasi, Alit beserta warga lainnya minta pemerintah memberikan bantuan pipa dan peralatan lainnya, untuk menyalurkan air bersih dari hutan ke rumah warga.
"PDAM juga tidak mungkin menjangkau wilayah ini, karena terpencil dan berada di ketinggian. Hanya penyaluran sumber air dari hutan yang bisa, tapi untuk menyalurkan itu kami tidak memiliki biaya," kata Alit.(GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Sumber air yang sering digunakan warga, baik di sungai maupun pancuran mengering. Untuk mendapatkan air bersih, kami harus berjalan sekitar 15 kilometer," kata Dewa Made Alit, salah seorang warga, Jumat.
Menurut Alit, sumber air di dusun itu sulit diperoleh, karena mereka tinggal di wilayah ketinggian sehingga tidak mungkin menggali sumur karena terlalu dalam.
"Kalau membuat sumur, selain dalam, belum tentu dapat mata air. Bisa-bisa sudah keluar biaya banyak untuk membuat sumur, tapi tetap saja tidak dapat air bersih," ujarnya.
Satu-satunya cara agar kesulitan air bersih ini diatasi, Alit beserta warga lainnya minta pemerintah memberikan bantuan pipa dan peralatan lainnya, untuk menyalurkan air bersih dari hutan ke rumah warga.
"PDAM juga tidak mungkin menjangkau wilayah ini, karena terpencil dan berada di ketinggian. Hanya penyaluran sumber air dari hutan yang bisa, tapi untuk menyalurkan itu kami tidak memiliki biaya," kata Alit.(GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012