Jayapura (Antara Bali) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Yohana Susana Yembise mengatakan perempuan dan anak akan lebih
menderita dibandingkan dengan pria jika terjadi kesulitan atau tanpa air
bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Perempuan dan anak identik dengan air karena tanpa air pasti
perempuan dan anak menderita. Bukan berarti bapak-bapak tidak menderita,
tapi yang lebih menderita pasti perempuan dan anak," kata Yohana saat
menjadi pembicara kunci pada Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-34, Himpunan
Ahli Teknik Hidraulik Indonesia di kampus Universitas Cenderawasih,
Kota Jayapura, Sabtu.
Ia mengatakan perempuan sangat membutuhkan air karena pekerjaan
sehari-hari identik dengan air misalnya memasak, mandi, mencuci baju dan
pekerjaan rumah serta memandikan anak-anak.
Untuk itu, dia mengajak para perempuan memiliki tanggung jawab dalam menggunakan air sekaligus merawat dan melestarikan.
Ia mengatakan di beberapa daerah banyak ibu-ibu mengeluhkan
keterbatasan air bersih, bahkan terjadi juga di Biak yang menjadi
kampung halamannya. Ia mengatakan air bersih ternyata telah menjadi masalah di negara ini. "Kalau air bermasalah, perempuan dan anak bermasalah juga," katanya.
Ia mengatakan ketersediaan air bersih telah menjadi salah satu
indikator satu negara dikatagorikan sebagai negara maju sehingga
Indonesia pun belum bisa dikatakan menjadi negara maju karena masalah
air bersih.(WDY)
Menteri Yohana: Perempuan Lebih Menderita Tanpa Air
Sabtu, 9 September 2017 12:28 WIB