Denpasar (Antara Bali) - Kepala Biro Humas Pemprov Bali Ketut Teneng mengatakan, pasien tumor mata Made Cipta Dewi Pratiwi asal Desa Pendem, Kabupaten Jembrana, telah mendapat tanggungan perawatan melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Teneng di Denpasar, Rabu, menyampaikan hal itu menanggapi pemberitaan terhadap Cipta Dewi (1,5), balita tumor mata yang dikatakan dirawat di rumah.
Setelah ia berkoordinasi dengan Direktur RS Indera Provinsi Bali dr Pande Nyoman Srijoni MKes didapatkan informasi bahwa balita tersebut pada (5/10) telah mendapat jaminan perawatan dari PT Askes sehingga selanjutnya pasien ditanggung dengan Jamkesmas.
Cipta Dewi didiagnosa menderita tumor mata (retino blastoma ekstra okuler) dan sudah pernah dirawat di RSUP Sanglah. "Saat itu memerlukan kemoterapi, oleh karena tidak ditanggung program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) maka pasien pulang dan dirawat di rumah," katanya.
Saat itu pihak RS Indera menyarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana agar biaya obat kemoterapi bisa dibantu oleh Pemkab Jembrana sedangkan biaya perawatan menggunakan JKBM dan pasien dirujuk ke RSUP Sanglah. "Untuk saat ini biaya kemoterapi tidak ditanggung melalui JKBM," ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan koordinasi dengan bagian anak RSUP Sanglah dr.Ariawati SpA, telah dilakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang. "Apabila hasil pemeriksaan sumsum tulang belakang ada metastase tumor, pasien rencananya akan dikemoterapi dengan delapan siklus," ucapnya.
Ia menyampaikan, setiap siklus pengobatan kemoterapi memerlukan waktu 3- 4 minggu dan setelah selesai delapan siklus terapi akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah kemoterapi berhasil atau tidak, jika berhasil pasien akan dilakukan tindakan operasi untuk penggantian dengan bola mata palsu.
"Setelah berdiskusi dengan Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sanglah dr I Ketut Semarajaya diperoleh informasi bahwa pasien telah mendapat perawatan dari PT Askes dan ditanggung dengan Jamkesmas.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Teneng di Denpasar, Rabu, menyampaikan hal itu menanggapi pemberitaan terhadap Cipta Dewi (1,5), balita tumor mata yang dikatakan dirawat di rumah.
Setelah ia berkoordinasi dengan Direktur RS Indera Provinsi Bali dr Pande Nyoman Srijoni MKes didapatkan informasi bahwa balita tersebut pada (5/10) telah mendapat jaminan perawatan dari PT Askes sehingga selanjutnya pasien ditanggung dengan Jamkesmas.
Cipta Dewi didiagnosa menderita tumor mata (retino blastoma ekstra okuler) dan sudah pernah dirawat di RSUP Sanglah. "Saat itu memerlukan kemoterapi, oleh karena tidak ditanggung program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) maka pasien pulang dan dirawat di rumah," katanya.
Saat itu pihak RS Indera menyarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana agar biaya obat kemoterapi bisa dibantu oleh Pemkab Jembrana sedangkan biaya perawatan menggunakan JKBM dan pasien dirujuk ke RSUP Sanglah. "Untuk saat ini biaya kemoterapi tidak ditanggung melalui JKBM," ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan koordinasi dengan bagian anak RSUP Sanglah dr.Ariawati SpA, telah dilakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang. "Apabila hasil pemeriksaan sumsum tulang belakang ada metastase tumor, pasien rencananya akan dikemoterapi dengan delapan siklus," ucapnya.
Ia menyampaikan, setiap siklus pengobatan kemoterapi memerlukan waktu 3- 4 minggu dan setelah selesai delapan siklus terapi akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah kemoterapi berhasil atau tidak, jika berhasil pasien akan dilakukan tindakan operasi untuk penggantian dengan bola mata palsu.
"Setelah berdiskusi dengan Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sanglah dr I Ketut Semarajaya diperoleh informasi bahwa pasien telah mendapat perawatan dari PT Askes dan ditanggung dengan Jamkesmas.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012