Pemerintah Provinsi Bali menunjukkan dukungan terhadap kegiatan industri kreatif Pica Fest 2022 melalui bantuan pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) bagi jenama pakaian lokal yang bergabung.
"Kita tahun ini benar-benar bekerja sama dengan pemerintah, brand (jenama) di Bali itu kan sudah banyak yang dipalsu, nah karena kita sudah bekerja sama dengan pemerintah mereka memfasilitasi untuk pengurusan HAKI secara gratis," kata Juru Bicara Pica Fest 2022 I Gusti Made Febry Iswara di Denpasar, Senin.
Dukungan pemerintah muncul setelah pihaknya melakukan audiensi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster belum lama. Perizinan HAKI ini menjadi jalan terang para industri kreatif jenama pakaian lokal dalam memerangi pemalsuan produk.
"HAKI-nya sedang diproses dan difasilitasi, untuk tahun ini 45 brand yang ikut Pica Fest 2022 dulu. Jadi kita disamping peduli terhadap anggota Pica atau anggota clothing, kita juga bisa bantu untuk akses ke pemerintahan," ujar dia.
Baca juga: Lagi, "PICA Fest" digelar untuk kembangkan industri kreatif Bali
Selain bantuan dalam proses pendaftaran HAKI, Pemerintah Provinsi Bali juga memberikan izin penggunaan Lapangan Niti Mandala Renon selama empat hari untuk Pica Fest 2022.
"Gubernur memberikan kita fasilitas Lapangan Renon tanpa bayar, kami juga direkomendasikan kepada perusahaan-perusahaan di Bali untuk mendukung acara kami, dan ini kolaborasi pertama dengan pemerintah," kata dia.
Pica Fest 2022 dilaksanakan pada tanggal 4-7 Agustus dengan menghadirkan 120 jenama Tanah Air, 80 penyewa makanan dan 45 jenama pakaian lokal.
Kegiatan musik yang diusung oleh anak muda kreatif Pulau Dewata --sebutan untuk Bali-- yang berangkat dari kumpulan pengusaha jenama pakaian ini telah terlaksana di Bali sejak 2014, namun terhenti sementara pada 2020 dan 2021 karena pandemi COVID-19.
Pada tahun terakhir festival musik ini di tahun 2019, sebanyak 65 ribu pengunjung memenuhi lokasi dalam empat hari.
Tahun ini, Febry berharap, jumlah ini dapat meningkat seiring dengan mulai bangkit lagi kegiatan musik di Bali.
"Kami ingin Pica Fest ini jadi contoh di mana jika masyarakat berkomunikasi yang baik dengan pemerintah dapat menjadi sebuah event (kegiatan) yang seperti Pica. Ini acara habis-habisan jadi kami ingin acara serupa menggeliat lagi di daerah-daerah, anggaplah kami sebagai barometer," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kita tahun ini benar-benar bekerja sama dengan pemerintah, brand (jenama) di Bali itu kan sudah banyak yang dipalsu, nah karena kita sudah bekerja sama dengan pemerintah mereka memfasilitasi untuk pengurusan HAKI secara gratis," kata Juru Bicara Pica Fest 2022 I Gusti Made Febry Iswara di Denpasar, Senin.
Dukungan pemerintah muncul setelah pihaknya melakukan audiensi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster belum lama. Perizinan HAKI ini menjadi jalan terang para industri kreatif jenama pakaian lokal dalam memerangi pemalsuan produk.
"HAKI-nya sedang diproses dan difasilitasi, untuk tahun ini 45 brand yang ikut Pica Fest 2022 dulu. Jadi kita disamping peduli terhadap anggota Pica atau anggota clothing, kita juga bisa bantu untuk akses ke pemerintahan," ujar dia.
Baca juga: Lagi, "PICA Fest" digelar untuk kembangkan industri kreatif Bali
Selain bantuan dalam proses pendaftaran HAKI, Pemerintah Provinsi Bali juga memberikan izin penggunaan Lapangan Niti Mandala Renon selama empat hari untuk Pica Fest 2022.
"Gubernur memberikan kita fasilitas Lapangan Renon tanpa bayar, kami juga direkomendasikan kepada perusahaan-perusahaan di Bali untuk mendukung acara kami, dan ini kolaborasi pertama dengan pemerintah," kata dia.
Pica Fest 2022 dilaksanakan pada tanggal 4-7 Agustus dengan menghadirkan 120 jenama Tanah Air, 80 penyewa makanan dan 45 jenama pakaian lokal.
Kegiatan musik yang diusung oleh anak muda kreatif Pulau Dewata --sebutan untuk Bali-- yang berangkat dari kumpulan pengusaha jenama pakaian ini telah terlaksana di Bali sejak 2014, namun terhenti sementara pada 2020 dan 2021 karena pandemi COVID-19.
Pada tahun terakhir festival musik ini di tahun 2019, sebanyak 65 ribu pengunjung memenuhi lokasi dalam empat hari.
Tahun ini, Febry berharap, jumlah ini dapat meningkat seiring dengan mulai bangkit lagi kegiatan musik di Bali.
"Kami ingin Pica Fest ini jadi contoh di mana jika masyarakat berkomunikasi yang baik dengan pemerintah dapat menjadi sebuah event (kegiatan) yang seperti Pica. Ini acara habis-habisan jadi kami ingin acara serupa menggeliat lagi di daerah-daerah, anggaplah kami sebagai barometer," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022