Denpasar (Antara Bali) - Amerika Serikat menyumbangkan devisa sebesar 14,28 juta dolar AS atau 27,50 persen dari total ekspor patung dan aneka jenis cendera mata dari bahan baku kayu Bali sebesar 51,93 juta dolar AS selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2012.
"AS memberikan andil terbesar dibandingkan 10 negara terbanyak yang membeli hasil patung dan jenis cindera mata lainnya hasil kereativitas seniman dan perajin Bali," kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali, I Ketut Teneng, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, devisa dari pengapalan hasil kerajinan bahan baku kayu meningkat 24,84 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 41,30 juta dolar AS.
Demikian pula dari segi volume matadangan berbahan baku kayu itu bertambah 34 persen dari 24,30 juta unit pada Januari-Agustus 2011 menjadi 32,56 juta unit pada periode yang sama 2012.
Ketut Teneng menambahkan, setelah AS menyusul pasaran Jepang yang menampung 4,79 persen dari total pengapalan patung dan jenis cindera mata dari bahan baku kayu ke pasaran luar negeri.
Singapura menyerap 4,20 persen, Australia 6,66 persen, Hong Kong 0,11 persen, Inggris 3,07 persen, Belanda 1,65 persen, Prancis 2,47 persen, Italia 1,46 persen, Jerman 4,88 persen, dan sejumlah negara lainnya 44,48 persen.(*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"AS memberikan andil terbesar dibandingkan 10 negara terbanyak yang membeli hasil patung dan jenis cindera mata lainnya hasil kereativitas seniman dan perajin Bali," kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali, I Ketut Teneng, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, devisa dari pengapalan hasil kerajinan bahan baku kayu meningkat 24,84 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 41,30 juta dolar AS.
Demikian pula dari segi volume matadangan berbahan baku kayu itu bertambah 34 persen dari 24,30 juta unit pada Januari-Agustus 2011 menjadi 32,56 juta unit pada periode yang sama 2012.
Ketut Teneng menambahkan, setelah AS menyusul pasaran Jepang yang menampung 4,79 persen dari total pengapalan patung dan jenis cindera mata dari bahan baku kayu ke pasaran luar negeri.
Singapura menyerap 4,20 persen, Australia 6,66 persen, Hong Kong 0,11 persen, Inggris 3,07 persen, Belanda 1,65 persen, Prancis 2,47 persen, Italia 1,46 persen, Jerman 4,88 persen, dan sejumlah negara lainnya 44,48 persen.(*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012