Presiden Joko Widodo menandatangani Piagam Wall of Fame Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar di atas kapal pinisi, saat berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (21/7).
"Momen bersejarah dan membahagiakan, penanda Dies Natalis XIX ISI Denpasar," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Kun Adnyana dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Minggu.
Ia menyaksikan langsung penandatanganan tersebut bersama sejumlah anggota Kabinet Indonesia Maju, diantaranya Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo dan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono.
"Kepala Negara menandatangani Piagam Wall of Fame itu dalam pelayaran balik dari Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo ke Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT," ujar Kun Adnyana yang juga mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu.
Baca juga: ISI Denpasar bawakan sendratari Ratu Ayu Mas Membah dalam PKB ke-44
Kun Adnyana hadir dalam momen bersejarah di atas perairan Taman Nasional Komodo itu bersama Kaprodi Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Denpasar Wayan Budiarsa.
Peristiwa tersebut menjadi kado tersendiri bagi ISI Denpasar yang berdiri pada 28 Juli 2003 dan tahun ini berulang tahun ke-19.
Piagam yang ditandatangani Presiden Jokowi itu akan dipahatkan pada dinding Prasasti Wall of Fame ISI Denpasar berukuran tinggi 4,5 meter dan panjang 14 meter, berbahan granit hitam dan merah, yang dibangun di lapangan upacara bendera Widya Mahardika kampus setempat.
Baca juga: ISI Denpasar tampilkan "Gambyuh Agung" di Pawai PKB 2022
Pada prasasti atau monumen itu juga akan ditatah (dipahat) tanda tangan dan nama maestro dan seniman berpengaruh. Tanda tangan Presiden diposisikan paling sentral pada Wall of Fame.
Kun Adnyana yang juga perupa ini mengatakan bahwa banyak tokoh bereputasi yang telah memberikan kontribusi luar biasa terhadap pemajuan seni dan budaya bangsa, tetapi belum ada penanda atau monumen untuk mengabadikan nama-nama mereka.
Ia ingin ada artefak seperti halnya sejumlah landmark atau ikon yang pernah ada di dunia, seperti Hollywood Walk of Fame, Alabama Jazz of Fame, Australian Stockman Hall of Fame, dan lainnya.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ISI Denpasar Dr Ketut Muka menambahkan Wall of Fame ini akan menjadi landmarks sekaligus spot foto yang bersejarah di ISI Denpasar.
"Semua tamu yang berkunjung ke ISI, akan memilih berfoto di areal 'Tembok Kebernamaan' ini untuk mematri memori dan kenangan telah berkunjung ke kampus seni kebanggaan Bali ini," ujar Muka.
Baca juga: Catatan Akhir Tahun -- ISI Denpasar, dari Bali Bhuwana Rupa, Wall of Fame, hingga Tiga Guru Besar
Sejumlah aktivitas telah dan akan digelar untuk menyongsong Dies Natalis ISI Denpasar tahun ini, diantaranya "pangurip" Wall of Fame ISI Denpasar yang merupakan wujud penghormatan atas dedikasi luar biasa dari maestro, seniman, budayawan, profesional, pengusaha, maupun pejabat pemerintah dalam kerja pemajuan seni dan budaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Momen bersejarah dan membahagiakan, penanda Dies Natalis XIX ISI Denpasar," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Kun Adnyana dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Minggu.
Ia menyaksikan langsung penandatanganan tersebut bersama sejumlah anggota Kabinet Indonesia Maju, diantaranya Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo dan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono.
"Kepala Negara menandatangani Piagam Wall of Fame itu dalam pelayaran balik dari Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo ke Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT," ujar Kun Adnyana yang juga mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu.
Baca juga: ISI Denpasar bawakan sendratari Ratu Ayu Mas Membah dalam PKB ke-44
Kun Adnyana hadir dalam momen bersejarah di atas perairan Taman Nasional Komodo itu bersama Kaprodi Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Denpasar Wayan Budiarsa.
Peristiwa tersebut menjadi kado tersendiri bagi ISI Denpasar yang berdiri pada 28 Juli 2003 dan tahun ini berulang tahun ke-19.
Piagam yang ditandatangani Presiden Jokowi itu akan dipahatkan pada dinding Prasasti Wall of Fame ISI Denpasar berukuran tinggi 4,5 meter dan panjang 14 meter, berbahan granit hitam dan merah, yang dibangun di lapangan upacara bendera Widya Mahardika kampus setempat.
Baca juga: ISI Denpasar tampilkan "Gambyuh Agung" di Pawai PKB 2022
Pada prasasti atau monumen itu juga akan ditatah (dipahat) tanda tangan dan nama maestro dan seniman berpengaruh. Tanda tangan Presiden diposisikan paling sentral pada Wall of Fame.
Kun Adnyana yang juga perupa ini mengatakan bahwa banyak tokoh bereputasi yang telah memberikan kontribusi luar biasa terhadap pemajuan seni dan budaya bangsa, tetapi belum ada penanda atau monumen untuk mengabadikan nama-nama mereka.
Ia ingin ada artefak seperti halnya sejumlah landmark atau ikon yang pernah ada di dunia, seperti Hollywood Walk of Fame, Alabama Jazz of Fame, Australian Stockman Hall of Fame, dan lainnya.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ISI Denpasar Dr Ketut Muka menambahkan Wall of Fame ini akan menjadi landmarks sekaligus spot foto yang bersejarah di ISI Denpasar.
"Semua tamu yang berkunjung ke ISI, akan memilih berfoto di areal 'Tembok Kebernamaan' ini untuk mematri memori dan kenangan telah berkunjung ke kampus seni kebanggaan Bali ini," ujar Muka.
Baca juga: Catatan Akhir Tahun -- ISI Denpasar, dari Bali Bhuwana Rupa, Wall of Fame, hingga Tiga Guru Besar
Sejumlah aktivitas telah dan akan digelar untuk menyongsong Dies Natalis ISI Denpasar tahun ini, diantaranya "pangurip" Wall of Fame ISI Denpasar yang merupakan wujud penghormatan atas dedikasi luar biasa dari maestro, seniman, budayawan, profesional, pengusaha, maupun pejabat pemerintah dalam kerja pemajuan seni dan budaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022