Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan Pulau Dewata dapat menjadi titik gravitasi perdamaian bagi dunia.

"Dengan gerakan tulus kita semua berdoa, mari sebarkan kedamaian ke seluruh dunia," katanya saat menyampaikan sambutan pada Gema Perdamaian ke-10 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi Denpasar, Sabtu malam.

Menurut Pastika, dengan Bali dapat menjadi contoh dan titik gravitasi dalam perdamaian dunia, maka hal itu akan menambah deretan kebanggaan terhadap julukan indah yang telah disandang Bali.

"Untuk mewujudkan perdamaian dapat dimulai dengan membebaskan diri dari kebencian, rasa iri hati, dengki, sombong, dan keserakahan. Sifat-sifat buruk itu akan menghambat terciptanya perdamaian," ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa, keserakahan, kedengkian, dan iri hati merupakan akar terjadinya bencana. Mantan Kapolda Bali itu tidak memungkiri bibit untuk tidak damai selalu ada.

Dengan acara Gema Perdamaian semacam ini, setidaknya kata Pastika dapat menjadi sarana bagi masyarakat Bali  untuk mengintrospeksi atau mawas diri, apakah sudah terbebas dari sifat buruk tersebut.

Acara Gema Perdamaian ini, selain puncaknya diisi dengan doa bersama masyarakat Bali yang dipimpin oleh berbagai pemuka agama juga diwarnai atraksi sarat makna.

Mengawali acara, ribuan umat berjalan beriringan membentangkan kain merah putih dan kain putih polos. Sementara di saat bersamaan, para pendeta Hindu juga melangsungkan ritual Agnihotra (persembahyangan dengan menggunakan api suci).

Gubernur Pastika dan para pemuka agama juga berkesempatan menyalakan 10 obor sebagai simbol kesederhanaan. Kemudian dilanjutkan pelepasan burung merpati dan balon warna-warni sebagai simbol kebebasan dan keberagaman.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012