Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana
meminta masukan Dewan Pendidikan periode 2022-2027 untuk menyajikan model terapi atau penyelesaian kekinian persoalan kualitas pendidikan pada era industri 4.0 saat ini.
"Saya harapkan Dewan Pendidikan meninggalkan cara-cara atau masukan-masukan pendidikan yang masih konservatif," ucapnya dalam Pengukuhan Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng periode 2022-2027 di Kantor Bupati Buleleng, Senin.
Ia menjelaskan Dewan Pendidikan harus bisa memberikan masukan-masukan konstruktif untuk kemajuan pendidikan di Buleleng, mengingat para anggota dari Dewan Pendidikan ini terdiri dari berbagai disiplin keilmuan.
Baca juga: Buleleng agendakan sejumlah lomba peringati Bulan Bung Karno
Selanjutnya, Dewan Pendidikan juga harus bisa memberikan model pendidikan kekinian yang bisa diterapkan di Kabupaten Buleleng. Tidak lagi berbicara mengenai pendidikan yang konservatif.
"Saya harapkan kita bisa diskusi bersama. Lihat dari hal yang paling dasar. Dari capaian-capaian usia lama sekolah, apa persoalannya, sehingga belum tercapainya tujuan dari pemerintah," jelasnya.
Persoalan pendidikan di Kabupaten Buleleng harus diselesaikan secara komprehensif. Oleh karena itu, Dewan Pendidikan harus memahami persoalan di masing-masing kecamatan atau desa. Ini diperlukan mengingat wilayah Kabupaten Buleleng yang sangat luas.
Model-model penyelesaian permasalahan pendidikan di masing-masing daerah pasti berbeda-beda. Masalah demografi, topografi, geografis, dan aksesibilitas. Harus dilihat secara keseluruhan dan bahkan antar desa pasti berbeda-beda. Ada desa yang kondisi geografisnya tidak mendukung untuk kemudahan aksesibilitas sehingga masyarakat enggan sekolah.
"Nanti di anggaran perubahan kita akan tambah biaya operasionalnya. Agar lebih greget memberikan pelayanan pendidikan di Buleleng. Dari ujung barat hingga ujung timur yang luas sekali," ucap Agus Suradnyana.
Baca juga: Pemkab Buleleng kembali adakan lomba gerak jalan HUT RI
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika dalam laporannya menyebutkan 11 orang anggota Dewan Pendidikan periode 2022-2027 ini sudah melalui proses seleksi, dari pengumuman rekrutmen hingga seleksi administrasi dan tertulis.
"Akhirnya, sebelas orang ini yang ditunjuk Bupati Buleleng untuk menjadi anggota. Dari kesepakatan anggota, terpilihlah Made Sedana sebagai Ketua Dewan Pendidikan periode 2022-2027," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng periode 2022-2027 Made Sedana dalam sambutannya mengatakan berbicara persoalan pendidikan sangat kompleks dan harus komprehensif.
Pendidikan, katanya, adalah tanggung jawab bersama, tidak bisa dibebankan kepada satu pihak saja. Pendidikan yang dilandasi kebersamaan dalam penyelenggaraannya akan terjamin keberlangsungan, serta hasil pendidikan yang diharapkan.
"Urusan pendidikan di Buleleng adalah urusan kita bersama. Kebijakan pendidikan oleh pemerintah akan berjalan dengan lancar dan mantap berkat dukungan seluruh pihak. Pelibatan masyarakat akan memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab. Masyarakat tak hanya menjadi objek, namun juga subjek pendidikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
meminta masukan Dewan Pendidikan periode 2022-2027 untuk menyajikan model terapi atau penyelesaian kekinian persoalan kualitas pendidikan pada era industri 4.0 saat ini.
"Saya harapkan Dewan Pendidikan meninggalkan cara-cara atau masukan-masukan pendidikan yang masih konservatif," ucapnya dalam Pengukuhan Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng periode 2022-2027 di Kantor Bupati Buleleng, Senin.
Ia menjelaskan Dewan Pendidikan harus bisa memberikan masukan-masukan konstruktif untuk kemajuan pendidikan di Buleleng, mengingat para anggota dari Dewan Pendidikan ini terdiri dari berbagai disiplin keilmuan.
Baca juga: Buleleng agendakan sejumlah lomba peringati Bulan Bung Karno
Selanjutnya, Dewan Pendidikan juga harus bisa memberikan model pendidikan kekinian yang bisa diterapkan di Kabupaten Buleleng. Tidak lagi berbicara mengenai pendidikan yang konservatif.
"Saya harapkan kita bisa diskusi bersama. Lihat dari hal yang paling dasar. Dari capaian-capaian usia lama sekolah, apa persoalannya, sehingga belum tercapainya tujuan dari pemerintah," jelasnya.
Persoalan pendidikan di Kabupaten Buleleng harus diselesaikan secara komprehensif. Oleh karena itu, Dewan Pendidikan harus memahami persoalan di masing-masing kecamatan atau desa. Ini diperlukan mengingat wilayah Kabupaten Buleleng yang sangat luas.
Model-model penyelesaian permasalahan pendidikan di masing-masing daerah pasti berbeda-beda. Masalah demografi, topografi, geografis, dan aksesibilitas. Harus dilihat secara keseluruhan dan bahkan antar desa pasti berbeda-beda. Ada desa yang kondisi geografisnya tidak mendukung untuk kemudahan aksesibilitas sehingga masyarakat enggan sekolah.
"Nanti di anggaran perubahan kita akan tambah biaya operasionalnya. Agar lebih greget memberikan pelayanan pendidikan di Buleleng. Dari ujung barat hingga ujung timur yang luas sekali," ucap Agus Suradnyana.
Baca juga: Pemkab Buleleng kembali adakan lomba gerak jalan HUT RI
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika dalam laporannya menyebutkan 11 orang anggota Dewan Pendidikan periode 2022-2027 ini sudah melalui proses seleksi, dari pengumuman rekrutmen hingga seleksi administrasi dan tertulis.
"Akhirnya, sebelas orang ini yang ditunjuk Bupati Buleleng untuk menjadi anggota. Dari kesepakatan anggota, terpilihlah Made Sedana sebagai Ketua Dewan Pendidikan periode 2022-2027," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng periode 2022-2027 Made Sedana dalam sambutannya mengatakan berbicara persoalan pendidikan sangat kompleks dan harus komprehensif.
Pendidikan, katanya, adalah tanggung jawab bersama, tidak bisa dibebankan kepada satu pihak saja. Pendidikan yang dilandasi kebersamaan dalam penyelenggaraannya akan terjamin keberlangsungan, serta hasil pendidikan yang diharapkan.
"Urusan pendidikan di Buleleng adalah urusan kita bersama. Kebijakan pendidikan oleh pemerintah akan berjalan dengan lancar dan mantap berkat dukungan seluruh pihak. Pelibatan masyarakat akan memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab. Masyarakat tak hanya menjadi objek, namun juga subjek pendidikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022